2

1.3K 110 29
                                    

"Makanya setel alarm, boo. Lemes kan kamu sekarang."

Taeyeon hanya mengangguk lemah kepada layar yang menampilkan wajah mantan istrinya. Gara gara ia lupa tidak setel alarm dan susah dibangunin, ia jadi telat sahur dan cuma sempet minum air sama nyemil roti. Awalnya dia pengen gak puasa aja hari ini, tapi baru aja Taeyeon ngeluarin Indomie dari lemari, Seohyun dateng ke rumahnya dan ngomel-ngomel.

"Pany.......kapan kamu kesini? Aku rindu tau." Tiffany tertawa renyah melihat aegyo pria yang beberapa tahun lagi berumur 50 tahun itu.

"Sabar ya, boo. Minggu ke-3 aku kesana kok."

"Masih lama.....kamu nggak kasian buka sama sahur aku nggak ada yang masakin? Lagian ngapain sih kamu mau disuruh papi kamu balik LA?"

"Iya, iya. Inget umur bapak, udah tua masih kayak bayi aja. Boo, aku kan udah bilang papi butuh bantuan ngurus usaha."

"Kita kenapa sih dulu pisah? Kalo ujung ujungnya masih sayang? Hmm?" Tiffany hanya tersenyum dan memilih meminum limunnya.

"Babe?! Kamu nggak puasa?!"

"Hihihi....awal puasa udah dapet soalnya. Maaf ya."

"Au ah! Ngambek aku. Mau telpon mbak S aja biar ada yang kelonin." Taeyeon cemberut.

"Apa kamu bilang?! Yaudah lebaran kali ini aku nggak pulang kesana Kim Taeyeon!. Kamu lebaran aja sama simpanan kamu itu."

"Nggak kok! Nggak- anjir dimatiin. Sialan ni mulut." Taeyeon melempar hp nya ke sisi kasur yang lain dan sempat mencak mencak di atas kasur sebelum memilih mandi untuk menyegarkan tubuh. Tapi baru aja dia copot baju dan telanjang bulat, bel rumahnya berbunyi.

"Siapa lagi ini...." Ia meraih mantel mandinya dan menggunakannya, sebelum berjalan menuju pintu rumah. Sesampainya disana ia langsung membuka pintu. Nampak anak pertama Kwon Yuri sekaligus menantunya berdiri dengan cengiran khasnya.

"YAELAH SI CUNGKRING! Ngapain pake bel segala? Lo nyelonong masuk rumah juga bisa. Ganggu orang tua aja." Taeyeon langsung melengos pergi meninggalkan Yoona yang tetap tersenyum.

"Cuma mau ngasihin makanan buat buka. Gue sama Seohyun nanti gak buka bareng sama papi."

"Napa?"

"Cuma pengen buka diluar aja. Oh ya, jangan lupa kalo buat teh pake tropicana. Nanti gula darah naik jadi berabe."

"Ngomong aja lo nggak mau ngurusin gue biar gue cepet sekarat dan warisan gue jatuh ke lo."

"Ide yang bagus tapi sepertinya Seohyun tidak setuju."

"Anaknya Kwon Yuri goblok semua kayaknya."

"Yaudah kalo gitu pamit dulu ya pap. Jangan lupa kalo ada apa-apa pengacaranya di telepon biar gak ribet urusannya."

"Bocah bangke doa'in gue mati beneran!!"

Yoona langsung berlari keluar rumah dan segera naik ke mobilnya, sebelum Taeyeon berhasil mengejarnya dan melemparnya batu bata. Taeyeon yang mengejar sampe halaman rumah dibuat ngos-ngosan dengan emosi meletup letup. Tidak memedulikan penampilannya yang hanya memakai mantel mandi dengan area dada yang terekspos sebagian besar.

"OMO! Pak Taeyeon!"

"ASTAGHFIRULLAH! Cobaan apa yang kau berikan di siang bolong ini Ya Allah!"

Taeyeon menoleh dan melihat Chorong, istri Bomi, dan Junghwa, istri Hani, sedang berusaha menutupi mata mereka darinya. Suara tertawa keras terdengar dari sebelah rumahnya, rupanya anak bungsu Kwon Yuri menertawakannya dari balkon kamarnya.

DURENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang