[06] Shocking

2.5K 294 34
                                    

Masih susah menelan air ludahnya sendiri, tangannya gemetar. Giginya bergemeretak gugup. Jantungnya berdebar, Untung saja dia masih bisa menahan agar matanya tidak keluar saat ini juga. Tidak mungkin dia salah lihat! Jelas-jelas laki-laki berambut merah bata di sana adalah dokter yang merawatnya tadi, dan dia kabur-

'Sialan!! Ternyata mereka benar-benar pasangan sesama jenis!!' Naruto berusaha keras untuk bersikap sopan dan tidak memanggil mereka Hom-

Arghh!! Justru di sini malah dia yang nampak tidak normal?! Apa salahnya suka dengan wanita berdada besar?! Kan wajar!

'Bagaimana ini?!' Haruskah dia kabur? Atau berpura-pura tidak kenal? Pura-pura pingsan? Atau lupa ingatan?!

'Ck, pantas saja dia bisa menggoda laki-laki sesantai itu, ternyata pasangannya juga laki-laki,' berdecak kesal. Terlalu sibuk dengan pemikirannya, Naruto sampai tidak sadar Sasuke sudah berada dekat dengan mobil, bergaya elegan membukakan pintu untuk kekasihnya. Naruto reflek mual-

'Ck, sialan! Aku terlalu fokus,' menggigit jemarinya kesal, manik Saphire itu makin berkilat saat melihat sosok laki-laki berbalut tuxedo coklatnya masuk ke dalam mobil.

"Ah-" Suara berat itu seolah kaget, walau hanya sesaat. Naruto menghilangkan wajah kesalnya tadi, dengan senyuman kikuk. "A-ahaha, halo Dok," sangat awkward!!! Sumpah, rasanya dia ingin lompat ke jurang sekarang juga!

"Ternyata kita bertemu lagi, Uzumaki-san." Senyuman yang mampu memabukkan kaum adam maupun hawa itu terpancar jelas, lain halnya Naruto. Laki-laki itu memucat, sekelebat ingatan saat mereka berdua saja di dalam ruangan itu kembali muncul. Stetoskop, baju terbuka, dan LUBANG?!!

"A-ah, ha-halo Dokter," tubuhnya meringsek ke samping saat tubuh itu masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di sampingnya. "Ternyata klienmu yang tidak bisa ditinggalkan itu adalah kekasihku?" laki-laki itu terkekeh geli.

"A-ahaha!! Sa-saya kira klien saya adalah wanita yang cantik-ternyata Dokter sendiri!!" kelihatan sekali kalau dia gugup dan shock sekaligus. Ucapannya lari kemana-mana.

"Anda memang lucu sekali, Uzumaki-san. Kita belum sempat berkenalan sebelumnya," tiba-tiba saja dokter itu mengulurkan tangan dengan santai, tersenyum tipis, "Namaku Sabaku Gaara, salam kenal Uzumaki-san."

Tidak enak menolak tentu saja, sedikit ragu Naruto mencoba menyambut uluran tangan laki-laki itu. "U-Uzumaki Naru-"

Pintu mobil di sampingnya terbuka cepat, jantungnya hampir copot. "Gah!!" menghentikan ucapannya, Naruto membalikkan tubuhnya menatap sosok tegap yang kini sudah berdiri di samping pintu, dengan kedua Onyx yang menatap tajam. Seolah memberikan sinyal untuk tidak cari gara-gara dengan pengantinnya?

Shit!! Naruto mana mau terlibat cinta segitiga dengan sesame jenis!! Dia masih suka dada besar, ingat?! Satu-satunya laki-laki gila yang masih bertahan di dunia ini, dimana mereka lebih memilih pedang besar berotot dibandingkan benda bulat besar yang squishyable.

"Menyingkir dari sana." Suara baritone itu memberikan peringatan. Sedikit bergidik, Naruto mengangguk cepat, bergegas mengambil tas miliknya dan keluar dari dalam mobil. Berdiri berhadapan dengan sosok Uchiha-

"Apa hubunganmu dengan 'kekasihku'?" sebuah pertanyaan retoris penuh nada tekanan ditujukan padanya, dengan nada yang tipis agar kekasihnya di dalam sana tidak dengar.

"A-apa?! Kita hanya tidak sengaja kenal di rumah sakit, itu saja!" mengangkat kedua tangannya, dan menggeleng cepat. Wajahnya masihlah pucat.

"Jangan pernah kau membohongiku, atau semua perjanjian kita selesai."

Menggeleng makin kencang, "Percayalah! Saya masih suka dengan wanita berdada besar!! Kekasih anda sama sekali bukan tipe saya!"

Bukannya memperbaiki suasana, Naruto justru merasakan hawa menusuk semakin terarah padanya. "Apa kau bilang? Kau berpikir bahwa kekasihku itu tidak setara untukmu?"

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang