Ares berkali-kali mengecek ponselnya, menunggu notifikasi balasan dari gadis yang menjadi tetangganya itu. Iya Tisa, siapa lagi memang anak perempuan yang mau menjadi tetangga Ares selain Tisa?
"Ngapain sih Res, ngecekin mulu hp. Gak ada kuliah elah hari ini tapi lo rajin amat ngecekin hp dan ngacir ke rumah gue jam segini, dasar," protes Sam yang baru kembali dari dapur selepas menyiapkan snack dan jus jeruk untuknya dan Ares.
"Siklus hidup lo beginimana sih? Ada kuliah aja lo tidur kaya kebo, giliran libur bangun pagi, heran gue," lanjut Sam yang masih saja heran dengan kelakuan Ares. Padahal dia sudah kenal Ares sejak SMA.
Ares akhirnya memilih meletakan asal ponselnya pada sofa di belakangnya yang kini menjadi sandaran punggungnya. Mengambil snack yang tadi di bawa oleh Sam.
"Yang pasti gue gak berubah dari ulat jadi kupu-kupu," jawab Ares asal. Dia kini mengambil stik play station di depannya, sementara Sam sudah lebih dulu mengambil stik lainnya.
"Lo berubahnya dari telur, nimfa trus jadi kecoa kayanya Res," celetuk Sam menimpali sambil masih sibuk memilih kostum untuk tim sepak bolanya.
"Kalo gue jadi kecoa, lo mau jadi apa Sam?" tanya Ares pada Sam yang membuat Sam menautkan alisnya.
"Gue jadi insektisida buat bunuh lo!"
"Sadis lo Sam."
"Lagian aneh-aneh aja lo Res, ya allah."
"Sam-sam...,"
"Apaan?"
"Sambala, sambala sambalado, mulut bergetar, lidah bergoyang, cintamu seperti sambalado ah ah," Ares kini mulai asyik sendiri mengerak-gerakkan bahu dan tangganya sambil menyanyikan salah satu lagu milik penyanyi dangdut Indonesia itu.
"Sabar Sam, sabar! Tahan, gitu-gitu si Ares temen lo, iyah bingung gue juga kenapa bisa temenan sama nih anak," gumam Sam sambal terus melafadzkan istigfar.
Baru saja Ares mulai kembali normal dari keanehannya dan memainkan game di play station mereka. Sebuah suara kecil nan imut terdengar dari arah kamar yang tak jauh dari mereka.
"Kak Samm, bantuin Lula dong," pinta gadis kecil tersebut pada Sam sambil menyodorkan sebuah handphone ber-case hitam milik Sam. Padahal saat itu Sam baru saja akan mencetak gol. Jadi mau tak mau Sam menghentikan dulu permainannya.
"Iya Lula kenapa?" tanya Sam lembut pada adik perempuannya itu.
Lula menunjuk sebuah gambar dari layar ponsel tersebut pada Sam, sebuah gambar babi yang sedang tertidur.
"Ini gimana cala bangunin Piggynya kak?" tanya Lula yang sejak tadi kebingungan padahal segala cara sudah Lula coba untuk membangunkan babi di game tersebut.
Sam mengambil alih ponsel miliknya itu dari tangan Lula, dia mengamati gambar tersebut beserta perintahnya. Mencoba mengklik semua benda yang ada disana termasuk si Piggy yang tertidur itu, tapi tetap saja upayanya gagal dan hanya mendapat tanda silang merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESENA
Short StoryAres bukan anak badung, dia hanya sedikit menyebalkan dan aneh. Jangan ajak Ares bicara serius karena Ares pasti akan menanggapinya dengan guyon dan juga dia hobi menggombal. Tapi kadang dia juga memberi sedikit solusi. Ya hanya sedikit dan hanya te...