04.

75 8 0
                                    

"Ssttt, kau pergi saja. Aku sedang ingin sendirian," pinta Rose kepada salah satu staff perusahaannya

"Tt--tapi,k---kau.."

"Aku ingin sendiri pergilah!!"

Rose berlari dengan cepat. Hanya bermodal celana jeans dan kaos hitam polos dengan rambut di kuncir 1. Ia menuju mini market.

"Selamat datang, silahkan"

Rose membeli beberapa mie instan,keju dan cola. Tak lupa ia membeli banyak makanan ringan. Ia juga membeli beberapa bahan untuk membuat kue dan sup

"Totalnya berapa?" Gadis rambut pirang itu mengeluarkan dompetnya

Setelah menyelesaikan transaksi Rose bergegas pulang. Ia berjalan seorang diri melawan dinginnya angin malam.

&&&&&&&&&&&&&&&&

"Terimakasih, kau sudah membantuku hari ini," ucap Chanyeol

"Tentu saja,untukmu apa yang tidak" balas Sehun

Sehun turun dari mobil. Chanyeol bergegas pergi dari depan gedung SM Ent. melaju dengan kecepatan yang tinggi. Matanya terus beradu dengan lampu jalan.

Kado yang ia beli untuk kekasihnya itu berada mulus di bangku belakang mobilnya. Beberapa kali ia terus melihat dari kaca depannya.

'Mungkin ini akan jadi kado terakhirku,Bae Joo Hyun-ssi'

Chanyeol menginjakkan pedal gasnya dengan penuh keyakinan. Kelihaiannya memainkan stir mobil tak diragukan lagi.

&&&&&&&&&&

"Ah, saya mau ambil tteok ini dengan kue ikan yang itu," pinta Rose

"Baiklah,ini gadis cantik spesial untukmu,"

Penjual itu memberikan tteok tambahan untuk Rose.

"Waah, terimakasih banyak bu," membungkukkan badan

Ia memakan sedikit demi sedikit tteok mungil itu. Mulutnya beradu dengan kenyalnya tteok yang pedas. Raut wajahnya yang senang menyantap makanan sederhana itu.

Di sisi lain, mobil mobil Chanyeol kini sudah berpacu dengan sebuah batu besar di bibir jalan yang bisa di bilang cukup sepi. Ia menelungkupkan badannya bersandar stir.

"Hahhhh?!!!"

Rose melihat sebuah mobil dengan dikelilingi asap yang sangat banyak. Bagian depan mobil itu sedikit hancur. Ia beranjak dari tempat ia berdiri dan berlari dengan sekuat tenaga.

Ia melepas sepatunya agar bisa berlari lebih cepat. Rose bahkan tak tau kuah tteok kini telah membaluri sekujur bajunya.

"Apakah ada orang?!!!!"

"Tolong jawab aku!!!!"

"Jika tidak aku terpaksa memecah kaca ini!!!!"

Rose berteriak histeris seorang diri. Ia bingung karena tidak ada seorangpun melintas di area itu.

Tak sadar air mata Rose mulai membasahi pipi chubbynya. Ia terus menggedor jendela mobil hitam itu.

"Baiklah, aku gagal."

Rose duduk bersandar di mobil dengan keadaan rambutnya sudah tak beraturan lagi. Ia menangis tersedu dan membenamkan wajahnya diantara kedua tangannya.

"Hei? Kau sedang apa?"

Suara pria yang tiba-tiba memecah kesunyian malam. Suara itu berasal dari dalam mobil yang ia sandari. Rose hanya terdiam tak percaya.

"Sekali lagi aku bertanya, kau sedang apa?"

Rose mendongak ke atas, ia terkejut bahwa orang yang berada di dalam bahaya seperti ini telah baik-baik saja.

"Ayo ikut aku,keluarlah aku akan membantumu,"

Rose berusaha membuka pintu dan menarik Chanyeol keluar dari mobil. Terdapat luka dibagian tangan kiri Chanyeol.

"T..tunggu. Kenapa kau membawaku dengan frontal"

Rose tak mendengarkan pertanyaan yabg dilontarkan oleh Chanyeol. Ia terus menyeret lelaki itu hingga jauh dari mobilnya

Chanyeol tersenyum miring melihat dirinya yang di bawa kabur oleh seorang gadis yang bahkan penampilannya tidak karuan.

"Aahhhh, kakiku. Kaki ku sakit sekali aku tidak tahan," desis Chanyeol

Rose melepaskan genggaman tangannya dari lelaki jangkung itu dengan kesal.

"Lukamu di bagian tangan kiri,lalu kenapa kau kesakitan di bagian kaki?" Rose bertanya dengan kepolosannya

"Aku kan sedari tadi menginjak pedal gas,apa harus ada bukti luka dulu baru boleh merasakan sakit?" sambung Chanyeol

Rose sedikit kebingungan dengan pria yang ada dihadapannya. Ia terus memeriksa sekujur tubuh pria jangkung itu.

"K...k...kau sedang apa!?" bentak Chanyeol

"Aishh. Aku seharusnya tidak menolongmu. Aku pikir kau akan kesulitan karena hampir tak ada yang menolongmu. Bahkan kata terimakasih pun tidak kamu lontarkan," gadis itu melangkahkan kaki menjauh

Chanyeol terus mengerang kesakitan. Suara itu menghentikan langkah Rose.

'dasar lemah!,padahal kau pria. Sejak aku dilahirkan baru kali ini aku menemukan orang macam gini'

Rose berbalik badan dan kembali ketempat dimana Chanyeol berdiri.

"Terimakasih nona Rose atas bantuannya, kau bahkan tak mengatakannya" gadis itu terus menggerutu dengan dirinya sendiri

"Kalau kau tidak ingin membantuku pergi saja. Aku juga sudah tidak apa-apa," dengus Chanyeol

Rose memalingkan wajah ke arah Chanyeol. Kini gadis itu mulai geram dengan sikap pria yang ada disampingnya.

"Baiklah. Aku akan pergi,jangan sampai besok pagi aku akan melihat jasad dan mobilmu saja!"

Gadis itu pergi meninggalkan Chanyeol dengan hentakan langkah yang kuat.

&&&&&&&&&&&&&&

"Bagaimana ini eon? Atau kita perlu menghubungi manager?" pinta Lisa cemas

"Tenang Lisa, kita tunggu sebentar lagi. Aku rasa dia akan kembali dengan cepat." Jennie menepuk pundak Lisa

"Tidak. Sudah 2 jam lebih dia tidak memberi kita kabar eon, bagaimana jika terjadi sesuatu?" pekik Lisa

"Kalian tenanglah, aku yakin dia bisa menjaga diri. Besok adalah hari comeback kita,jangan memperburuk keadaan," Jisoo meraih kedua tangan temannya

Ponsel Lisa berdering sedikit lebih lama. Tertera dengan jelas di ponselnya 'RoseLaPasta', dengan segera ia menjawabnya.

"Lisa-ya, maaf aku akan pulang terlambat. Mobil yang aku pakai--"

"Roseee!!!! Kau ini, kemana kau? Kenapa tidak memberitau kami jika ingin keluar?" Jennie berbicara dengan serius

"Ah, maaf. Ini mendadak sekali."

"Yasudah,ini sudah larut. Pulanglah dengan hati-hati. Kabari kami lagi ya?" pinta Jisoo

"Baik eonni,aku mengerti"

Lisa kesal dengan kelakuan konyol teman sekamarnya itu. Ia bahkan tidak menjawab Rose di panggilan tersebut.

&&&&&&&&&&&&&&

"Jaehyun? Apa kau akan kembali kerumah?" tanya Sehun

Mereka berpapasan ketika Jaehyun hendak pergi meninggalkan gedung itu. Sehun membawa secup coffe hangat dan bubble tea berwarna pink di tangan kirinya.

"Ah,Hyung. Iya saya akan kembali kerumah. Hyung sendiri?"

"Aku masih harus berlatih dengan teman-teman, kalau begitu aku permisi"

Jaehyun tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya dan bergegas keluar untuk mencari taksi.

PROmise |•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang