Sinar mentari pagi menembus kaca jendela kamar rico yang menyilaukan mataneya, rico pun terbangun dan berjalan ke kamar mandi. masih teringat mimpi buruk yang baru di alami rico, badannya lunglay ketika hanya mengingat masa-masa mengerikan itu. Rico mengusap wajahnya dan bergegas untuk mandi.
Meja makan di rumah bibi yumeko telah di siapkan, bibi yumeko yang sedari tadi membersihkan rumah menunggu keponkannya untuk memulai makan, papan yang menjadi lantai atas berbunyi karna langkah rico yang menuju meja makan.bibi yumeko tersenyum menatap Rico keponkannya,rambut yang sudah di sisir, baju yang rapi menambah ketampanan rico, dan di hiasi mata biru nya.
"pagi bi",sapa rico terlebih dahulu.
"pagi rico kecil"jawab sang bibi tersenyum melihat keponkannya.
"bibi kenapa..??"tanya rico heran.
"tidak apa-apa sayang, yuk kita makan",ajak bibi yumeko.
Meja makan segi empat berwarna coklat tua, di hiasi bunga, dan makanan yang terlihat lezat.rico mengambil posisi untuk segera makan, mata rico tertuju pada bibi yumeko, terbayang kasih lembut bibi yumeko yang telah merawatnya dari kecil hingga saat ini, hatinya ingin menangis terharu memandang sosok yng berharga dalam hidupnya, tak terbayang jikalau hal yang buruk terjadi pada bibi yumeko.
"ada apa rico",tanya bibi yumeko dengan kasih lembutnya,
"ah tidak apa-apa bi",Jawab rico dengan senyumnya yang menambah ketampanamnya.
"selamat makan",ucap rico yang sudah menjadi kebiasaan orang Jepang. Nasi di temani dengan sup yang lezat.
--
"pagi",murid-murid saling bersapa, pagi yang cerah dengan semangat baru, ada yang berkelompok,berdua,jalan bersama.
Terlihat seorang murid yang berjalan sendiri, itu adalah rico, penuh dengan kesedihan dan dingin, berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya, papan kecil yang bertulisan 9-A adalah kelas rico.
Suasana kelas terasa aneh, semua yang berada di kelas menatap ke arah Rico, namun rico tidak terganggu dengan keadaan tersebut,rico tetap menuju mejanya yang berada dekat jendela kelas,alangkah terkejutnya rico melihat mejanya.
Tertulis DEATH yang berwarna merah darah, meja yang biasa rapi sekarang di penuhi dengan goresan-goresan, jantung rico berdegub dengan cepat, dadanya mulai sesak, teringat bibi yang sangat di cintanya langsung berlari menuju rumah, pandangan rico gelap, dalam pikirannya hanyalah cemas terhadap bibinya, "aku tak ingin kehilangan orang yang aku cintai lagi"gumam rico dalam hati yang penuh kecemasan.
--
Pintu rumah terlihat tertutup,suasana hening seperti tidak ada kehidupan,mata biru rico mulai mendung, pikiran yang buruk menguasai jiwanya,
"bibi", gumam rico lagi.
Hatinya semakin cemas.
"bibi", teriak rico sembari mencari bibi yumeko di setiap ruangan, berkali-kali rico memanggil namun tidak ada jawaban, "bibi"rico terus memanggil, lagi-lagi tidak ada jawaban, hatinya semakin resah.
Rico berlari menuju halaman belakang rumahnya,
"bibi",ucap rico, dengan nafas yang terengah-engah, rico duduk lemas tak berdaya, wanita separuh baya sedang menjemur pakaian.
"rico",teriak bibi yumeko, Bibi yumeko kaget melihat rico yang terduduk, segera ia berlari ke tempat rico, meraih dan memeluk rico dengan erat.
"kamu kenapa rico, apa yang terjadi rico",tanya bibi yumeko dengan mata yang berlinang air mata,"rico"ucapnya lagi, namun rico hanya terdiam,nafasnya masih sesak, rico memandang mata sang bibi yang ia cintai,merangkul dan membalas pelukan bibi yumeko,
"bibi, aku mencemaskan bibi",ucap rico, merasakan ketakutan akan kehilangan sosok yang sangat penting dalam hidupnya.bibi yumeko hanya terdiam memeluk keponakannya.
--
"apakah rico tidak masuk",tanya sang guru kepada teman kelas rico,semua murid diam tanpa kata,tidak seorang pun yang menjawab, sifat dingin rico membuat hati teman-temannya tidak menyukainya.
"apakah tidak seorang pun yang tau?",tanya sang guru lagi, tapi tetap tidak ada jawaban.
Bel istirahat sekolah berbunyi,semua guru meningglkan kelas,
"hei menurutmu rico kenapa?",tanya seorang teman kelas rico bernama rias.
"aku tidak tau,kenapa kau menanyakannya?"jawab temannya itu.
"Kenapa kau menanyakan orang seperti dia",ucap yang lain.
"......"rias hanya terdiam mendengar jawaban teman-temannya.
--
-Rumah bibi yumeko-
"rico minum lah teh ini",bibi yumeko memberi segelas teh kepada rico.
"bi"ucap rico
"Kenapa rico?"
"bi bagaimana kalau kita pindah bi...!!aku takut tinggal disini"ucap rico membuat bibi yumeko kaget.
"memangnya kenapa rico??",tanya bibi padanya.
"aku ingin kita pindah bi"jawab rico memaksa.
"kita mau tinggal dimana rico?bukankah kamu selalu senang disini..!!"jawab bibi yumeko
"tidak bi..,aku tidak ingin disini, aku mohon bi"pinta rico memaksa, bini yumeko hanya diam namun tidak tega melihat rico yang ketakutan.
"baiklah rico kita akan pindah besok",Jawab bibi yumeko menerima permintaan rico.
Malam telah menyelimuti tokyo,jam menunjukkan 00:30, akan tetapi rico tidak bisa tertidur, tulisan yang menakutkan itu selalu terpilih oleh rico,hatinya gelisah,takut,bingung, pikirannya kacau tak menentu.
--
Matahari telah muncul menyinari seisi kota tokyo, rico dan bibi yumeko sedang bersiap-siap untuk kepindahannya, semua barang telah di kirim ke alamat baru rico dan bibi yumeko, dengan rasa berat bibi yumeko harus meninggalkan rumah yang penuh kenangan ini,namun harus bagaimana lagi, ini demi keponakan yang ia cintai.
"bagaimana rico,.. Kamu sudah siap?",..tanya bibi yumeko pada rico yang sibuk merapikan pakaiannya.
Saatnya meninggalkan rumah penuh cerita ini menuju rumah baru mereka.
Rumah berwarna putih dengan 2 tingkat, ukurannya tidak terlalu besar cukup untuk rico dan bibi yumeko,semua barang telah di susun sesuai posisi yang di inginkan bibi yumeko,rico merasa sedikit lega, bibi yumeko yang sedari tadi merapikan rumah segera menyiapkan makanan untuk makan siang, rico segera menuju meja makan bersama bibi yumeko, dengan senyum penuh kasih sayang,bibi yumeko asik melihat rico makn dengan lahap,hatinya bagaikan salju yang lembut, memerhatikan keponakan yang di sayangnya.
"besok kita akan ke sekolah barumu",ucap bibi yumeko memulai pembicaraan.
"baik bi",Jawab rico patuh.
------##--
1 tahun telah berlalu sejak perpindahan rico dan bibi yumeko, sekarang adalah hari pertama rico memasuki universitas,dengan semangat baru rico bersiap-siap untuk berangkat menuju sekolah barunya.
Universitas kyoshin language akademi adalah sekolah yang di pilih oleh rico, di sana memiliki asrama yang harus membuat rico berpisah dengan bibi yumeko.
"bi kita sudah sampai bi",ucap rico pada bibi yumeko.
"rico.., aku pasti akan jarang melihat mu."....."jaga kesehatanmu dan pergilah menemui bibi jika kamu punya waktu",kata bibi yumeko yang akan melepas keponakannya itu.
"bi aku pasti akan mendatangi bibi di waktu liburku, bibi baik-baik ya, jangan terlalu mencemaskan ku"ujar rico sembari memeluk bibi yumeko.
"aku masuk ya bi"lanjut rico melepas pelukannya dari bibi yumeko, rico pun melangkah memasuki universitas.
dengan di siapkan asrama kusus untuk para siswa dan siswi dan program-program tertentu, seorang lelaki separuh baya mendatanginya dengan wajah yang berseri.
"selamat datang di asrama universitas kyoshin language academy",ucap lelaki itu, sambil berjabat tangan,lelaki paruh baya itu menunjukkan kamar untuk rico.
No.212 tertulis di pintu kamar itu, rico berterima kasih kepada lelaki itu yang sudah mengantarnya.
"jika kamu membutuhkan sesuatu, kamu bisa menghubungi kami lewat telepon yang di sediakan di kamar",jelas lelaki paruh baya itu.
"baik pak"jawab rico manggut-manggut.
Suasana kamar kosong tidak berpenghuni, terdapat 4 kasur di dalamnya, di lengkapi dengan ac dan perabot yang lain, rico memilih tempat yang menurutnya nyaman.
Rico memilih tempat tidur yang berada di dekat jendela.
"aahhh baiknya aku istirahat untuk hari besok"ucap rico sembari merebahkan badannya di kasur, rico menutup matanya hingga tertidur nyenyak.----------------#--------------
OK SOBAT GIMANA MENURUT KALIAN SERU GA?
Kalau ada kritik dan usulan jangan lupa komen ya...
Jangan lupa juga vote dan follownya.Jangan lupa ya Ikutin keseruan
R.E.D.
Dan jangan lupa ikutin keseruan novel
TOUCH - AMZUTSUIMSUSHIsalam hangat buat kalian semua
Jaga kesehatannya
KAMU SEDANG MEMBACA
R.E.D
FantasyRico adalah seorang anak yang rajin, ia selalu teliti dalam segala hal. Hingga suatu hari ia harus mengalami hal hal yg tak sukar untuk d mengerti. Di sma rico hanyalah anak biasa yang tak terlalu mudah untuk berbaur, matanya yg biru bersinar spr...