DUKA

4 2 0
                                    

Rico berlari secepat mungkin, bayangan bibi yumeko selalu hadir dalam pikirannya, hatinya resah karena surat yang menyakitkan hati rico. "bibi... ",teriak riko mulai cemas,
Tidak ada jawaban, rico berlari menuju ke halaman belakang, bibi yumeko juga tidak ada, kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, bibi yumeko masih tidak di temui, "bibi....bibi dimana",ucap rico cemas,matanya mulai memendung air, badannya mulai lunglay, bayangan 18tahun lalu terbayang kembali, hatinya kacau, pikirannya mulai stres, mulutnya selalu menyebut nama bibi yumeko.
Tiba-tiba terlintas di pikiran rico sebuah ruangan yang jarang di datanginya, gudang belakang.
Rico berlari menuju gudang belakang rumah, alangkah terkejutnya rico, dia melihat darah yang mengalir di bawah pintu gudang, rico berjalan lunglay menatap pintu gudang itu , hati mulai tidak menentu, air matanya mulai mengalir melewati pipinya.
Rico membuka pintu gudang, seorang wanita separuh baya tergeletak pucat, badannya beku tidak bergerak, rico terduduk di depan mayat bibi yumeko, bekas sayatan pisau terlihat jelas di lehernya, tangannya di penuhi sayatan pisau, badannya di penuhi oleh darah, kepala rico mulai sakit yang teramat sangat, jantungnya berdegub kencang, nafasnya sesak, kepalanya semakin sakit.
"aaaahhhhhhh" teriak rico, ia menangis sejadi-jadinya, orang yang selama ini menjaganya dengan kasih sayang telah pergi untuk selamanya.
Hati rico hancur, teriakannya terdengar oleh tetangga-tetangganya.
Orang-orang sontak kaget dan menuju asal suara itu,semua orang terkejut dengan pemandangan di depan matanya.
"cepat panggil ambulans",tutur salah satu dari gerombolan orang, semua mata tertuju pada rico yang menangis seperti anak kecil, seorang warga menghampiri rico yang malang ini, menepuk bahu kiri rico.
"hei nak, aku ikut berduka atas kejadian ini, maafkan kami tidak mengetahui kejadian ini, maafkan kami",ucap lelaki paruh baya itu.
Rico hanya terdiam terletak dalam tangisannya.
--
Pemakaman sudah terlaksanakan, satu persatu telah kembali ke rumahnya masing-masing, satupun keluarga tidak ada yang hadir, karna saat ini rico hanya sendiri dan akan selamanya sendiri.
Rico duduk di samping makam bibi yumeko, rasa depresi yang sangat hebat merasuki jiwanya, air mata yang mengalir tidak juga terhenti, sekarang hanya rico sendiri.
"bibi maafkan aku bibi",ucap rico, rasa bersalah menghantui pikirannya, berkali-kali rico hanya mengucapkan maaf dan maaf.
"bibi maafkan aku bi, seandainya aku tidak memilih kyoshin, aku masih akan bersamamu malam ini...maafkan aku bi maafkan aku",ucap rico.
---####---
1 minggu sudah berlalu sejak kepergian bibi yumeko, rico hanya mengurung dirinya di dalam kamar   Tak ada suara, hanya detak jarum jam dan detak jantungnya lah yang membosankan telinganya, ia masih hidup, kenyataan itu yang membuatnya sesak mengingat seluruh yang ia punya sudah pergi meninggalakannya, kenapa tidak ia saja yang mati, hidupnya tak karuan, dunia terasa sempit, sangat sempit.
hatinya hancur,  bayangan bibi yumeko masih terlihat jelas di matanya,
Kenangan pahit masa lalu saat ia melihat kedua orang tuanya dibunuh itu kembali lagi terngiang di otaknya, merusak jiwanya, dan menyesakkan dadanya.
Kawakan berjubah hitam menghantuinya, bilahan pisau, sayatan, dan suara tembakan memenuhi pikirannya.
Merekalah pembunuh, pembunuh berdarah dingin yang membunuh keluarganya satu persatu
Apa yang mereka inginkan?
Bahkan tinggal menunggu  waktu dirinya pun akan habis dibunuh.
"Aaaaght,"
'prank'
Rico memukul cermin yang memantulkan wajahnya yang kini tak nampak bekas kehidupan, bagaikan mayat hidup, bahkan hingga saat ini ia belum tau kapan terakhir ia mengisi perutnya.
Karena yang ia harapkan adalah kematian, untuk menyusul semua orang yang ia sayang.
rico memutuskan untuk pergi ke asrama universitas untuk mengambil makanan, jalannya hampa, dunia serasa kejam pada dirinya, semua orang hidup bersama ayah dan ibunya, namun rico tidak, bibi yumeko hadir menjadi pengganti ayah dam ibunya saat ini pun sudah tiada, depresi menguasai dirinya yang lemah.
Rico telah sampai di gerbang asrama, rasa bersalah,sedih,sakit,kehancuran tidak ada bahagia lagi dalam hidupnya. Rico berhenti di depan kamar, ia terdiam mematung di sana, rico telah bosan dengan hidup yang seperti ini, kakinya melangkah, melangkah dengan penyesalan, "aku sudah bosan dengan hidup ini",gumam rico yang penuh kesedihan, rico berjalan di koridor universitas, lunglay lemah, tiba-tiba, seorang wanita menabraknya, badan rico terjatuh dan beberapa barang yang ia pegang ikut jatuh, wanita itu membantu rico untuk berdiri, entah kenapa badannya serasa tidak bertenaga, "trima kasih",ujarnya rico, rico melanjutkan jalannya, matanya seperti tertutup, harapannya untuk hidup sudah kosong, hanya menginginkan kematian.
Dari arah kana mobil bos melaju cepat,rico tetap berjalan, klakson berkali-kali berbunyi, namun tidak membuat rico mundur melainkan ia berdiri di tengah jalan besar itu,
Gubraakk---
Badan rico terlempar, semuanya sudah gelap, sekarang rico hanya melihat gelap dan tidak tau berada dimana.

****-----------------------------------****

Huaaa bagaimana sobat, apa yang memenuhi pikiran mu??
Layanan komentar ada kok.
Bagaimana nasib rico, apa rico selamat T_T
Ikutin terus ya ceritanya
Jangan lupa vote dan komentar ya.

Salam hangat buat kalian
Amzusyar-sushi....

Siapa ya wanita yang menabrak rico,penasaran? Teman-teman bisa tau kok di novel kesayangan kita
TOUCH -AMZUTSUIMSUSHI
Jangan lupa si vote dan follow ya.

R.E.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang