Pertemuan Pertama

137 3 0
                                    

Pertemuan Pertama

Dania duduk sambil merapikan rambut dan pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dania duduk sambil merapikan rambut dan pakaiannya. Ia mengerutkan pipinya berulang-ulang, melatihnya untuk tersenyum. Apapun yang terjadi yang ia lakukan adalah cukup tersenyum.Tersenyum , sambil melangkah ke lubang neraka yang dasarnya tidak ia ketahui. Pintu terbuka, sekertaris yang tadi menjemputnya muncul. Disusul dengan SoSok laki-laki.

Perawakan laki-laki itu sungguh
sempurna. Daniah berdiri dari duduk,
******* jemarinya. Laki-laki itu memiliki aura yang kuat. Ini kali pertamanya bertemu dengan calon laki-laki yang akan menjadi suaminya. Ntah karena apa, dia sudah merasa sekujur tubuhnya gemetar. Bahkan langkah kaki laki-laki itu memasuki ruangan sudah
mengintimidasinya.

"Silahkan Tuan"

Sekertaris itu menarik kursi, dan
laki-laki itu duduk dengan sikap yang
sangat angkuh. Sekertaris Han meletakan
amplop besar berwarna coklat di atas
meja. Daniah menatap benda itu.

Apa itu surat perjanjian pra nikah.
Dia bergumam sendiri. Dia sudah
menyiapkan hatinya untuk kemungkinan
terburuk
yang bisa terjadi pada pernikahannya. Ini
hanya pernikahan untung dan rugi.
Ayahnya telah menjualnya untuk
melunasi semua hutang perusahaan. Dia
tahu bahwa
dia tidak punya harga diri lagi di hadapan
calon suaminya.

"Bacalah, itu peraturan yang haruus
kamu taati saat menjadi istri ku." Dia
melemparkan map besar itu di hadapan
Daniah dengan tangan kirinya.

Perlahan Daniah meraih amplop.
Sejujurnya walaupun dia terlihat tenang
namun dadanya berdetak lebih kencang.
la menghembuskan nafas pelan agar
fikirannya tetap bisa fokus.

"Apa ini!"

Pihak pertama : Saga Rahardian Wijaya

Pihak Kedua : Daniah Andini

Peraturan yang berlaku selama pernikahan adalah pihak pertama adalah aturan yang harus dipatuhi oleh pihak kedua.

Daniah mencoba mencerna tulisan yang ada di depannya. satu kalimat panjang itu sudah mewakili semuanya. bahwa ia bukan apa-apa, ia hanya harus patuh tanpa bicara.

Apa maksudnya ini, apa ini artinya dia lah aturan hidup yang harus aku patuhi
selama pernikahan berlangsung. Kata-katanya adalah titah. Begitu? Apa dia pikir dia itu kaisar .

Seluruh bulu kudu Daniah merinding.
Karena menyadari laki-laki di hadapannya
memang bisa melakukan apa pun yang ia
mau.

Maaf, boleh saya bertanya maksud dari
aturan ini?

"Saga menatap wanita yang akan menjadi istrinya ini tajam." Artinya patuhi semua apa yang aku katakan."Setelah mengucapkan kalimat pendek itu, bibirnya menyeringai."Apa bisa Tuan menjabarkan apa saja itu, agar saya tidak melakukan kesalahaan kedepannya." Daniah menjawab dengan tersenyum, dia menahan hatinya yang bergejolak dengan berwajah ceria. Sekilas Daniah bisa melihat Saga terkejut dengan kata-katanya. Bibirnya terlihat tersenyum samar dengan sinis.

"Keluarkan hp mu!" Daniah menuruti
kata-kata Saga. " Catatlah. Peraturan
pertama
jangan pernah mencampuri urusan
pribadi ku. Apa pun itu, termasuk
hubungan ku
dengan wanita lain.

"Baik."

Saga menatap lurus wanita di
depannya yang masih mencacat dengan
cepat di hpnya. Gadis ini tidak terlihat
terkejut dengan aturan pertama yang
ditulisnya.

Yang kedua, lakukan kewajibanmu dan
peran mu sebagai istri ku tanpa banyak
bicara.

"Baik."Daniah menatap Saga. "Apa
hanya ini Tuan?"

Gadis ini benar-benar sedang menantang
ku sepertinya. Saga menatap tidak suka."

"Maaf, apa saya boleh menanyakan
sesuatu?

"Katakan." Saga menjawab acuh.

"Apa saya bisa tetap melakukan
pekerjaan saya seperti biasanya?"

"Aku tidak perduli dengan pekerjaan mu,
lakukan sesuka mu. Yang harus kamu
lakukan adalah menjaga sikap mu di luar
sana, jangan sampai beredar gosip yang
bisa menghancurkan nama baik ku.
Ingatlah, aku bisa membantu keluarga mu
bertahan hidup, tapi aku juga bisa
membuatnya hancur berkeping seperti
remahan debu."

Daniah menelan ludahnya. Benar,
seperti inilah watak asli laki-laki di
depannya. Ternyata rumor berhati dingin
itu sungguh benar adanya.

"Baik Tuan saya akan patuh menjadi
istri anda dan menjalankan semua aturan
yang anda buat. Terimakasih atas semua
kebaikan yang Tuan berikan kepada
keluarga saya, saya akan membayarnya
dengan
jiwa dan raga saya."

Ya Tuharn apa yang sudah ku katakan, aku
pasti sudah gila. Bagaimana kata-kata
keputusasaan ku bisa keluar dengan indah
begitu.

"Sepertinya kau sudah tau harus
melakukan apa."

Daniah tersenyum

" Terimakasih atas pujiannya Tuan"

"Siapa yang memujimu. Saga memaki
dengan sorot matanya. Aku sedang
menghina harga dirimu. Haha, aku tahu,
kamu bahkan tidak punya harga diri.

Makanan dan minuman masuk saat
pembicaraan mereka telah selesai.
Sekertaris Han, masuk lalu membisikan
sesuatu
di telinga Saga. Setelahnya Saga terlihat
sudah tidak akan meneruskan makannya.

Karena melihat Saga bangun dari
duduk, Daniah ikut reflek bangun dari
kursinya. " Anda akan pergi Tuan? tidak
makan dulu. Sudah banyak sekali
makanan di meja."

Saga menghentikan langkah kakinya.

"Kau bisa menghabiskan semuanya?"

" Tidak tuan ini banyak sekali." Daniah
mengedarkan pandangannya pada
makanan di atas meja.

"Kalau begitu kenapa tidak kau bawa
pulang dan ajak keluarga mu makan.
ia tersenyum, tapi senyunm itu berarti
merendahkan. Dia menarik bibirnya
dengan sinis.

" Baiklah, terimakasih atas makanannya
Tuan Saga, semoga hari anda berjalan
dengan baik.

"Daniah menundukan kepalanya sampai
laki-laki dan sekertarisnya tadi menghilang di balik pintu yang tertutup. Setelahnya ia langsung terkulai lemah.Terduduk di lantai.

Aku sangat hina dimata calon suami ku.

Daniah pulang dengan membawa semua makanan yang tadi dipesan. Bukankah Tuan saga memerintahkannya untuk membawa
semua makanan itu pulang.
Tubuhnya masih gemetar, ada air mata menetes di pelupuk saat ia memasuki taksi. Taksi kemudian bergerak pergi memecah
jalanan kota.

BERSAMBUNG

Istri Yang TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang