Hai! Udah lama nggak update cerita ini. Kedepannya aku akan berusaha lebih baik lagi.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🖤
Don't forget to vote and comment!So, enjoy it and happy reading!
🌼🌼🌼
Masih ditempat yang sama..
Qiqi melihat kembarannya itu sedang menatap datar cowok yang sejak beberapa menit yang lalu masih saja terpaku dengan nama di cewek manis. Berkali-kali matanya melihat ke Kiki dan Ralland secara bergantian. Oh, Qiqi paham. Ralland pasti penasaran sosok cewek yang mampu menggeser posisinya selama ini.
"Lan!" Ralland berdeham tanpa mengalihkan pandangannya.
"Lan!!" Akhirnya cowok yang tengah mengusap dagu nya itu menoleh ke arah cowok bermata sipit ini.
"Entar kita tunjukkin, ke kantin aja kuy? Laper nih!" Kemudian ia berjalan ke kantin mendahului Ralland dan Kiki.
"Gue paham kok, lo pasti sakit hati gegara tuh cewek nandingin lo! Tapi gue bahagia kok liat lo kayak gini." Ralland menatap datar sahabatnya yang satu ini. Ia bersedekap dada, membiarkan Kiki terkekeh.
"Kapan lagi coba? Seorang Ralland Rasyid Damian! Dikalahin sama anak be—
"Sialan lo!" Ralland berlalu begitu saja, tak menghiraukan panggilan sahabatnya itu.
Sesampainya di kantin, ia melihat Rasyad—satu-satunya sahabat Ralland yang masih waras—sedang duduk di meja kantin bersama dua orang cewek yang ia ketahui bernama Rere dan Keisha. Di atas meja terdapat beberapa makanan yang masih hangat. Ia pun menghampiri mereka.
"Eh, Lan? Udah balik lo?"
Ralland duduk disamping Rasyad. "Ya, lo liatnya aja gimana?"
Keisha merenggut kesal, padahal kan dia hanya basa-basi. Ralland kemudian melirik ke arah makanan dihadapan Rasyad. Cowok itu sedang fokus bermain dengan ponselnya. Tanpa basa-basi lagi, Ralland mencomot batagor itu.
Plak!
"Aw! Sakit, bangsat!" Ralland meringis, mengelus punggung tangannya yang dipukul oleh sahabatnya itu. "Minta dikit doang, ah elah lo!"
"Ini bukan punya gue!"
Dahi Ralland mengerut, "terus punya siapa?"
"Buat Vallen!" ketus Rasyad. Ralland terdiam mendengarnya. Matanya menoleh cepat ke arah cewek yang mendatangi meja mereka.
"Kenapa nyebut-nyebut nama gue?"
Rasyad menatap Vallen dengan malas, "nih batagor lo!"
Vallen tersenyum riang. "Makasih, Rasyad sayangg!"
Ralland menoleh cepat ke arah Rasyad, setelah terpaku dengan mata Vallen yang menyejukkan itu. Alisnya terangkat meminta penjelasan dari Rasyad. Sayangnya cowok berjaket jins itu tak melihat ke arahnya. Ia sibuk menatap Vallen yang mulai memakan batagornya.
"Eh tau nggak, Re? Lo ranking 45!" Rere menoleh cepat, "serius lo? Wah! Nggak nyangka gue!"
"Ih! Kok naik?! Gue ranking berapa dong?" Tanya Keisha. Vallen meringis, "aduh sorry, Kei! Gue buru-buru tadi, jadi nggak sempet liat nama lo."
"Pokoknya ntar temenin gue ke mading! Gue harus pastiin ranking gue berdekatan sama Rere!" Ujar Keisha mencomot gorengannya.
Rasyad mengernyit, "emang harus banget ranking lo berdekatan ama ranking Rere?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[PTS #1] RALLEN {New} (HIATUS)
Teen Fiction*kemungkinan update ada, tapi story ini dikesampingkan dulu karena fokus dengan story MBIAG* "Seakan dunia menyuruhku tuk berusaha keras, tapi kalian tidak mau tau sekeras apa aku berusaha." -Vallen- "Sekeras dan sepedih apapun dunia itu, tetaplah b...