Untukmu, yang kini aku tak tahu engkau ada dimana
Untukmu yang selalu hadir
Dan untukmu yang selalu hilang tanpa sebab
Kadang, aku tu binggung pada dirimu
Spesies seprti apa yang menjelma pada dirimu
Datang, pergi, tanpa permisi dan tanpa pamit.
Anehnya, aku tetap menunggu mu
Aku tetap disini, Diperempatan jalan
Dimana kita bertemu kala itu
Berdua menikmati senja sore itu
Memesan dua gelas kopi hangat
Duduk pada pagar pembatas jalan.
Bayangan dihari itu masih terlintas jelas.