Bully

486 53 34
                                    

Kuberi kalian beberapa pertanyaan. Menurut kalian, siapa orang pertama yang menciptakan gosip di dunia ini? Kenapa gosip itu penyebaran ya lebih cepat dibandingkan penyakit yang butuh waktu lama untuk menular? Mengapa gosip buruk lebih mudah diterima dibandingkan dengan gosip baik tentang seseorang?

Aku bertanya seperti Itu karena sesuatu yang bernama 'gosip' membuatku terlibat masalah dan sekarang aku berada di gedung fakultas kedokteran lama bersama beberapa senior perempuan. Dan menariknya, tempat ini sangat sepi.

Salah seorang dari senior-senior itu mendorong tubuh ku hingga membentuk tembok.

"ngapain lo bareng Levi di kamar mandi cewek?!!" bentak perempuan yang mendorong ku tadi.

"oh, lo pasti godain dia kan??? NGAKU LO!!!" bentak senior lainnya.

"lo jadi cewek kok murahan banget sih? Emang Levi bayar lo berapa sih? Ato lo sengaja nyerahin diri? Gitu???" senior yang satu ini mengeluar beberapa cutter dan memberikannya pada teman-temannya.

"T-tunggu, kalian salah paham! Saya dan Levi tidak melakukan apapun seperti yang kalian pikiran!" ucapku ketakutan. Aku tak ingin hal ini terjadi lagi.

"ALESAN!!!" salah seorang senior menyayat pipiku.

"BINATANG KAYAK LO GA PANTES DEKET-DEKET LEVI!!!" senior-senior lainnya ikut menyakiti tubuh ku.

Terjadi lagi

Mereka merobek pakaianku. Mereka menjambak rambut ku. Mereka juga memukulku dengan kayu berkali-kali dan terus menerus menyayat tubuh ku.

Sakit dan takut. Hanya rasa itu yang bisa kurasakan. Cara untuk pergi. Hanya itu yang terus kupikirkan. Luka, darah, dan raut wajah kebencian. Itu yang kulihat.

Tenang (y/n), kau sudah terbiasa dengan ini.
Batinku, berusaha untuk tetap tenang dan menahan rasa sakitnya.

"JADI CEWEK TU GA USAH KEGATELAN!!!!"

"LO TU GA USAH NGAREP, LEVI BAKAL MAU AMA LO!!!"

"LO*TE KAYAK LO GA PANTES DI SEKITAR LEVI!!!!"

"LEVEL LO TU MINUS!!!"

"DOSEN SINI PADA BEG* SEMUA!!! MAKANYA BISA LO TIPU PAKE TAMPANG LO!!!"

"BELUM TAU AJA LO TU DALEMNYA KEK GIMANA!"

Aku sudah terbiasa dengan caci Maki seperti itu. Jadi, semua perkataan mereka tidak terlalu aku pikiran. Harusnya...

"Be-berhenti, saya mohon..."

"AN*ING KAYAK LO BERANI BANGET MERINTAH GW BUAT BERHENTI?!!"

"LO GA DIAJARIN SOPAN SANTUN YA SAMA ORANG TUA LO??!!!"

"ck ck, kasihan gw sama orang tuanya, dapet anak Hobi NGELACUR kek gini,"

"oh, mungkin nyokapnya juga ngelancur makanya anaknya juga ikut-ikutan!"

"waduh, parah gila emang!"

Mereka semakin menyiksa tubuhku tanpa belas kasih. Suara bentakan mereka memenuhi telingaku. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhku.

"Udahan yuk, kita cabut. Capek ngurusin t*i kayak dia,"

"yuk!"

Akhirnya selesai....

Mereka meninggalkanku begitu saja di tempat ini. Aku berusaha mencari ponselku di tas.

20.09

Tak kusangka mereka menyiksaku hingga malam. Aku menggapai mantelku yang sengaja kubawa karena aku telah memprediksi bahwa kejadian ini pasti akan terjadi. Aku memperbaiki penampilanku sebisanya. Lalu berjalan menuju gerbang kampus.

Perasaanku saja, atau memang gerbang kampus ini terasa begitu jauh? Setelah lapangan parkir ini, kemudian barulah aku bisa menemukan gerbangnya.

Tak ada orang disini. Wajar saja, biasanya mahasiswa sudah pulang di jam segini. Memang ada juga mahasiswa yang belum pulang karena tugas dari dosen atau apalah tetapi tidak banyak.

Entan kenapa, kepala ku tiba-tiba terasa sangat berat. Pandangku kabur kemudian gelap.


Hai readers ku tercintah...

Hehehehehebehehehhe....

Ada yg rindu ama akoh???

Maaf bgt y nih wp slow up, abis tugas pd numpuk gegara g jarang dibuat.

Udh sering di telpon Walas di suruh ngerjain tugas (di telpon Walas rasanya gmn gitu)

Maaf y, kyknya nih wp emg bakal an slow up. Tp author bakal up next chapter secepatnya.

Jaga diri kalian baek2 y.
Ingat, dirumah aja.
Nonton anime.
Rebahan.
Baca komik.
Mabar.
Makan.
Mandi.
Tidur.
BAB.
BAK.
bantu orang tua/Wali.

Ok see you next chapter!!!!!!

Memory (Levi X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang