۝#3۝

199 16 2
                                    

✧Happy Reading ✧

●●●

Terdengar derungan motor ninja membuat Daichy takut. Ia pikir itu adalah segerombolan penjahat. Ketakutannya semakin besar saat ketika motor tersebut mengarah ke arahnya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang membawa motor ninja itu karena pantulan cahaya lampu motor tersebut membuat silau matanya.

Daichy menyilangkan kedua tangannya tepat di depan wajahnya. Ia sangat takut. Ia mencoba untuk menghentikan tangisannya namun tidak bisa, ia masih saja menangis dalam ketakutannya.

"Lo, nggapain masih disini?" tanya Devano.

"Bensin gue habis Dev, hape gue juga mati, gue enggak tau gimana mau pulang," ucap Daichy masih menangis, air matanya terus saja menetes karena ia sangat ketakutan.

"Ci bukannya gue kaga mau bantuin lu tapi gue kesini lagi karena handuk gue ketinggalan dan habis ini gue mau cepet-cepet beliin pacar gue makanan, atau gini deh, HP gue aja pake nelpon temen lu," ucap Devano.

"Gue kaga inget kontak temen gue." Daichy sungguh tidak bisa menahan air matanya. Iya, bilang saja Daichy cengeng tapi ia sungguh takut ketika ia sendiri apalagi saat malam. Daichy sangat takut di kegelapan jika sedang sendiri.

"Gimana caranya," ucapnya terhenti sejenak, memikirkan jalan keluarnya.

"Gini aja deh, gue telpon Nathan buat anterin lu pulang gimana?" Daichy sedikit tersentak dengan perkataan yang di lontarkan Devano. Jujur Daichy ragu untuk mengatakan 'iya' tapi daripada ia harus diam di sini semalaman? Ia terpaksa meng-iyakan usulan Devano.

"Udah gue telpon, dia yang bakalan jemput lo. Sorry ya gue kaga bisa nungguin sampai Nathan dateng, tapi lo tenang aja dia pasti dateng kok," ucap Devano meyakinkan perempuan yang tengah ketakutan di depannya.

"Makasi ya Dev," ucap Daichy. Devano pun segera pergi dari gor

"Tuhan lindungi Cici sampai Nathan dateng, Cici takut, Cici takut sendiri disini," ucap Daichy bertingkah seperti anak kecil. Ia berjongkok dan menenggelamkan kepalanya di pahanya lalu memeluk kedua kakinya seraya menangis.

●●●

Nathan sudah sampai di rumahnya, ia memarkirkan motor kesayanganya di garasi. Ia berjalan masuk ke dalam rumah.

Deringan handphonenya menghentikan langkahnya. Ia mengambil HP yang masih berada di dalam tas.

Devano is calling...

Tertera nama Devano di layar HP-nya. Ia langsung menggeser layarnya ke tanda hijau.

"Iya? Kenapa?" ucap Nathan mendahuli.

"Nath si Daichy motornya mati lu bisa kaga anterin dia pulang gue ada urusan sama pacar gue, kasian dianya," ucap Devano

"Gak, gue aja kaga terlalu kenal sama dia, deket juga kaga," ucap Nathan.

"Bantu dia nape, kasian dia nangis, seandainya adik cewek lo yang diposisi dia gimana coba?" ucap Devano.

Nathan berpikir sejenak, dan akhirnya mengambil keputusannya, "Iya, gue kesana sekarang."

Nathan kembali mengendarai motornya keluar dari rumahnya dan kembali ke GOR.

●●●

"Buruan naik, keburu hujan," ucap seseorang dengan suara beratnya. Daichy melihat kedatangan seseorang yang sangat ia nantikan dari tadi. Ia tidak sadar sejak kapan Nathan sudah berada di sini bahkan ia tidak mendengarkan suara motornya. Ia melihat Nathan berada di atas ninja merah yang sedang menatapnya.

DAICHY THE SECRET ADMIRER (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang