Part 3

1.2K 1K 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Happy Reading ♡
┗━━━━━━━┛
.
.
.

Seorang pemuda tengah menatap bosan seorang remaja laki-laki yang kini tengah berdiri di depan cermin. Remaja itu sepuluh tahun lebih muda darinya, sebut saja ia Pangeran Taehyung. Dan yang tengah menatapnya kini adalah Woobi, pengawal setianya. Sudah dua jam Woobi menunggu Pangeran Taehyung mempersiapkan diri, tetapi tuannya itu tidak kunjung selesai juga.

“Pangeran, anda belum selesai juga? Di depan sudah banyak tamu yang menunggu,” kata Woobi sambil melipat kedua tangannya.

“Woobi, sabarlah. Kenapa dari tadi kau berisik sekali? Aku harus terlihat tampan untuk hadir di depan banyak orang,” sahut Pangeran Taehyung.

“Pangeran, mau berapa kali pun kau berkaca, bentuk wajahmu tidak akan berubah, lebih baik cepat pakai bajumu dengan benar dan pergi ke depan. Raja dan Pangeran Jae Yoon pasti sudah menunggu,” kata Woobi.

“Aish, sebentar lagi. Aku hampir selesai.”

Woobi hanya memijit pelan pelipisnya, sudah dari setengah jam yang lalu ia mendengar kalimat itu keluar dari mulut Pangeran Taehyung. Nyatanya, sampai sekarang tuannya itu masih belum selesai mempersiapkan dirinya.

“Cepatlah, atau cangkir ini akan melayang di kepalamu Pangeran,” kata Woobi dengan nada sedikit kesal.

“Aku selesai,” kata Pangeran Taehyung dengan senyum kotaknya.

Baru beberapa langkah Pangeran Taehyung hendak meninggalkan kamarnya, sang raja dan pangeran pertama telah tiba di sana. Woobi beserta pelayan yang lain menunduk hormat ketika mereka tiba di sana. Sedangkan Pangeran Taehyung, ia menatap bingung ayah dan kakaknya itu.

“Ayah, Kak Jae Yoon. Kenapa kalian ada di sini? Apa upacara penyambutannya sudah selesai?” tanya Pangeran Taehyung.

“Sudah, lagipula itu hanya acara penyambutan biasa,” sahut raja.

Mendengar jawaban dari ayahnya, Pangeran Taehyung mencebik. “Hmm, begitu,” katanya sambil cemberut.

“Wajahmu kenapa berubah seperti itu?” tanya Pangeran Jae Yoon.

“Aishh, kenapa cepat sekali? Aku jadi gagal tampil di hadapan banyak orang, padahal aku sudah mempersiapkan wajah tampanku dengan sangat baik. Ayah, kenapa kalian mengakhirinya begitu cepat aish.”

“Ha?” sahut raja dan pangeran pertama serentak sambil memiringkan sedikit kepala mereka.

“Berbicara upacaranya yang terlalu cepat, sepertinya kau tidak bisa menyalahkan mereka pangeran. Bukankah kau yang terlalu lambat? Sudah bersiap tiga jam, tapi baru selesai sekarang?” Woobi menyela ketika mendengar kalimat Pangeran Taehyung.

S̲y̲i̲l̲l̲a̲ ̲[̲O̲n̲ ̲G̲o̲i̲n̲g̲]̲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang