.
.
.
♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ Happy Reading ♡
┗━━━━━━━┛
.
.
.Pangeran Taehyung masih melamunkan tentang masa kecilnya. Karena terlalu kalut akan pikirannya, ia tidak sadar bahwa sebilah pedang akan menembus lehernya saat itu. Beruntung ada Woobi sang pengawal yang sigap menangkis pedang Pangeran Jae Yoon yang hampir mengenai adiknya. Yah, pedang yang hampir merenggut nyawa Pangeran kedua adalah pedang sang kakak. Pangeran Jae Yoon seketika panik saat menyadari pedangnya hampir saja mencelakai adiknya.
“Taehyung!” Pangeran Jae Yoon langsung menghampiri adiknya.
Pangeran Taehyung seketika mematung, tubuhnya sedikit gemetaran. Kejadian barusan mengingatkan dirinya yang hampir celaka karena pedang saat ia masih kecil. Pangeran Taehyung terduduk lemas sembari mengatur napasnya, Woobi perlahan membantu pangeran kedua agar ia tetap tenang.
“Taehyung, kau baik-baik saja?” tanya Pangeran Jae Yoon yang berdiri di hadapan adiknya itu.
Pangeran Taehyung mendongakkan kepala untuk melihat wajah sang kakak. Saat itu, Pangeran Taehyung tidak yakin apakah dia sedang salah lihat atau apa, atau karena pantulan sinar matahari yang sedikit memburamkan penglihatannya.
Selama beberapa detik, pertanyaan dari kakaknya itu terdengar khawatir. Tetapi, raut dari wajah sang kakak seperti mengatakan sebaliknya. Daripada khawatir, Pangeran Taehyung sekilas melihat wajah Pangeran Jae Yoon seperti menggelap kecewa.
“Pangeran, Anda baik-baik saja?” tanya Moo Yeon si pelayan saat melihat Pangeran Taehyung yang diam mematung.
“Apa selama ini kau belajar berpedang untuk menyingkirkan adikmu, Jae Yoon?” kata seseorang tiba-tiba dari arah samping.
Refleks semua orang saat itu menoleh, termasuk Pangeran Jae Yoon sendiri. Pangeran Jae Yoon sedikit kaget saat melihat sosok yang berbicara tadi ternyata adalah sang ayah. Tanpa mereka sadari, sebenarnya Raja San-Ho sudah menontoni mereka dari kastil atas saat Pangeran Taehyung berlatih pedang dengan Woobi.
Awalnya, ia ingin kembali ke singgasananya untuk menghadiri rapat para menteri. Tetapi, saat melihat putra pertamanya itu menghampiri sang adik, Raja San-Ho mengurungkan niatnya.
“Inilah salah satu alasan mengapa aku tidak pernah menyetujui kalian untuk memegang senjata, kalian pasti berakhir saling membunuh,” kata Raja San-Ho.
Pangeran Jae Yoon tidak terima begitu mendengar kalimat dari sang ayah, yang seakan menuduhnya berniat membunuh adiknya saat itu. Ia membantah perkataan dari sang ayah, tetapi sang ayah seperti lebih memojokkan dirinya. Raja San-Ho bahkan mengatakan alasan kenapa dia memilih Pangeran Taehyung untuk menjadi raja selanjutnya ketimbang dirinya, Pangeran Jae Yoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
S̲y̲i̲l̲l̲a̲ ̲[̲O̲n̲ ̲G̲o̲i̲n̲g̲]̲
FanfictionSetelah ulang tahun keenam belas, sang Pangeran kedua yang manja dan selalu ceria yaitu Pangeran Taehyung, bermaksud untuk memberitahukan niatnya untuk menyerahkan Tahta kerajaan untuk sang Kakak, Pangeran pertama kerajaan Shilla sekaligus Putra Mah...