Gue sedang nongkrong di warung bi wiwi sebuah tempat perkumpulan anak-anak komplek untuk wilayah rumah gue dan sekitarnya.
Diantara anak lainnya bisa dibilang gue adalah sosok human yang paling menonjol, selain paling tinggi gue juga paling ehem 'tamvan' . jangan protes karna gue yakin ada waktunya ketika lo bercermin di depan kaca yang menempel pada lemari kayu, lo akan bilang. "Ternyata gue cakep juga ya." sambil tersenyum dengan berbagai gaya mata melirik kesana kemari bagai nyiur di tepi pantai.
Baru aja gue ngomong, sekarang gue sedang melihat penampakan cowok yang paling cakep ke tiga menurut gue alias jongin sang pemilik kulit eksotis. "Oey malika, ngapain si lo dari tadi ngaca mulu. Kagak bakalan ilang tu cermin." gue berkomentar melihat tingkahnya yang dari tadi tak henti-hentinya bercermin.
"Lagi mengagumi ciptaan sang pemilik semesta." jawabnya sambil tersenyum memamerkan giginya yang hampir mirip gigi kelinci.
"Emang kenapa sama wajah lo?" tanya dio dengan ekspresi datarnya.
"Engga kenapa-kenapa si, tapi nih ya.." dia beralih duduk nyempil ditengah-tengah sambil nyomot makanan punya chen. "Gue baru kepikiran keknya ketika gue diciptakan sepertinya yang di atas sengaja ngurangin kadar putih pada kulit gue dan beberapa persen materialnya dia ganti dengan ketampanan yang luar biasa ini." jawabnya enteng sambil menaik turunkan alisnya.
****
Majalengka, 1 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SMstand Daily
HumorKarna visual yang nyata adalah ekspresi saat melakukan kegiatan sehari-hari ©uli_yu2020