Disclaimer :
Inspired story by : @/ Fairiesvmk
Ini bukan ide aku, aku sudah izin untuk mengadaptasi ceritanya. Iya, aku gak kreatif karena selalu terinspirasi dari cerita orang lain, tapi niatku adalah menyalurkan hobi menulis, sekaligus membuat kalian bisa menerima ceritanya.
Aku tidak mau mengaku-ngaku sebuah karya murni milikku.
Ini cerita V dan IU pertamaku, karena aku biasa pakai bahasa baku, aku lebih senang pakai nama Korea mereka.
Here you go~
🐾🐾🐾
Ini mimpi kan? Jika iya, Jieun ingin segera terjaga. Mimpi ini tidak lucu sama sekali. Tapi bagaimana caranya membangunkan diri sendiri, jika nyatanya mata sudah terbuka lebar. Jieun juga bisa merasakan jantungnya berdebar menggila. Ini mimpi yang terasa nyata sekali.
Apakah jenis lucid dream?
Jieun mencubit tangannya kuat-kuat, sakit, perih dia rasakan. Ia ganti menampar-nampar pipinya, itu juga terasa.
Jadi ini kenyataan?
Tapi bagaimana bisa?
Jieun membeku di tempatnya berdiri, menatap sekali lagi pada figur seseorang yang berjarak tak jauh darinya.
Orang itu ganti menatap, dengan kepala yang dimiringkan seperti penasaran dengan apa yang ada di kepala Jieun.
"Katakan padaku siapa kau sebenarnya!" Jieun menunjuk pria yang duduk di atas kasur dengan mata membelalak panik. Ini sudah pertanyaan yang ketiga yang terlontar dari mulutnya. Tangan bergetar begitu juga suaranya.
Tapi pria itu... pria itu justru memandangnya dengan bingung. Mata menyorotkan tatap polos seperti seekor anak anjing. Seolah dia tidak tahu apa yang Jieun katakan.
"Jieun-ie kenapa?"
Holy shit. Pria itu tahu namanya, sudah pasti. Sudah pasti bahwa dia adalah penguntit. Jieun tidak akan membiarkan ini. Dia akan segera menelpon polisi dan melaporkan bahwa ada penyusup masuk ke dalam apartemennya. Biar saja, biar dipenjara sekalian.
"Da-darimana kau tahu namaku? Si-siapa kau, darimana kau masuk?"
Jieun merutuki nada bicaranya yang patah-patah. Ya, dia panik. Lagipula siapa yang tidak akan takut jika ketika bangun tidur kau mendapati orang asing berada satu ranjang bersamamu. Beruntung Jieun masih memiliki nyawa bersamanya. Tapi pertanyaan lebih gila masuk ke dalam kepalanya.
Kenapa pria itu TELANJANG?
Apa mereka sudah melakukan sesuatu?
Kalau iya, tamatlah riwayatnya. Bagaimana ia menjelaskan ini pada manajernya, pada orang tuanya atau pada para penggemarnya.
Dia tidak tahu sama sekali. Jieun juga berpikir semalam ia tidak pulang ke apartemen dalam keadaan mabuk, dan tidak mungkin dia membawa seorang pria bersamanya, ke apartemennya! Bisa digantung hidup-hidup jika melakukan hal itu.
Ia meraih ponsel, ada panggilan masuk yang dengan segera—ia gulir layar untuk menjawab.
[Jieun kenapa kau tidak membalas pesanku, heh sialan.] Ia tersentak begitu mendengar suara membentak dari teleponnya. Ada perasaan lega yang sangat sedikit meski ia tidak dapat menyembunyikan ketakutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is a Doll [VIU]
FanfictionJieun mendapatkan sebuah boneka porselen sebagai hadiah dari penggemarnya. Boneka yang sangat imut dan tampan dengan inisial Kim Taehyung. Keesokan harinya, Jieun begitu terkejut ketika menemukan seorang pria berbaring di ranjang yang sama dengannya.