Part 1: Si Kembar

48 1 0
                                    

Sania Pov:

    Hallo, namaku Sania Putri Wulandari, biasa dipanggil Sani atau Nia. Aku memiliki saudara kembar bernama Prayasa Putri Wulandari, biasa dipanggil Raya.
 
    Kami berdua dibesarkan oleh papah dan mamah yang baik sama kami. Mereka orang tua angkat kami. Kami tidak tau siapa dan dimana orang tua kandung kami.

    "Saat mereka menitip kan kalian pada kami, mereka berpesan agar tidak memberi tahukan identitas mereka pada kalian." Itulah yang dikatakan mamah pada kami, saat kami bertanya 3 tahun yang lalu.

    "Kalian tahu? Nama kalian berdua itu, merekalah yang memberikan nama itu" dan itu yang dikatakan papah.

Raya Pov:

    Pada awalnya semua berjalan dengan lancar, hingga suatu hari aku dan Sani mengalami beberapa hal yang aneh. Benar benar aneh. Kami mulai merasakan itu semenjak pulang dari perkemahan 2 tahun lalu.

2 Tahun Yang Lalu

    Sekolah kami mengadakan acara kemping selama 1 Bulan didalam hutan. Aku dan Sani sangat senang, begitupun dengan murid murid yang lain.

    2 hari menjelang kemping, aku dan Sani sangat sibuk menyiap kan keperluan kami masing masing.

    "Sani, kamu bawa apa saja untuk kamping besok lusa?" Tanyaku sambil terus merapihkan barang barangku.

    "Banyak" jawabnya lalu "ada sikat gigi, sabun mandi, sepatu boot, sweeter, training, blooz, dan keperluan lalu aku bawa senter, pisau, tali, dan banyak dah pokoknya!" Ucap Sani antusias.

    "Bawa komik juga gak?" Tanyaku lagi penasaran.

    "Pastinya aku bawa dong. Aku bawa 4 komik dan 2 novel" kata Sani sambil menunjukan tas kecil berisi komik dan novel.

    "Aku juga bawa" kata kuu sambil menunjukan hal yang sama.

    Sani dan aku masih sibuk memasukan pakaian ke dalam koper, dan keperluan lain di dalam tas yang biasa kami pakai saat berpetualang.

    Ya...aku dan Sani sangat suka berpetualang bersama mamah dan papah. Kami sudh pernah mendaki gunung, dan lain semacamnya.

    Kami kadang juga keluar negri. Kami sudah pernah ke Prancis, Jepang, Korea, dan Singapure. Sangat menyenang kan.

    Aku bangun dari duduk ku, dan bergegas pergi ke dapur. Sani mengikuti ku dari belakang.

    "Selamat pagi anak anak mamah yang cantik cantik" sapa mamah pada kami. Mamah sedang menyiapkan sarapan pagi seperti biasa.

    "Pagi juga mah" jawab ku dan Sani berbarengan.

    "Hhmm ( mencium aroma masakan )...mamah pasti masak makanan kesukan kami berdua ya!?" Tebak Sani yang ternyata tebakannya benar.

   "Iya sayang. Mamah udah lama gak masak opor dan spageti nih" ucap mamah sambil tersenyum lembut

    "Waah...aku sangat suka spageti" ucap ku sambil melirik ke arah wadah yang berisikan spageti kesukaanku

    "Aku kangen opor ayam buatan mamah" ucap Sani sambil melirik ke arah panci berisikan opor ayam kesukaannya itu.

    Mamah menyiap kan sarapan kami dipiring. 1 menit kami duduk dimeja makan menunggu papah yang baru turun. Ia sudah berpakaian rapih

    "Papah masuk pagi hari ini?" Tanya Sani penasaran

    "Iya sayang. Setelah sarapan papah akan langsung berangkat ke kantor" jawab papah sambil terus berjalan ke arah meja makan.

Dream's AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang