26/3/2016

10 1 0
                                    

15.45



Sore ini aku sudah berniat untuk mengembalikan baju Bryan yang aku pinjam. Namun tiba-tiba saja Cici mengirimi aku pesan.




Cici_09

Ayah Bryan meninggal karena kecelakaan












Deg.















Aku langsung saja berlari sambil menjinjing paper bag ini, aku berlari sampai lupa bahwa aku mempunyai riwayat asma. Kini bodohnya nafasku sudah tersengal-sengal.




Aku tidak bisa bernafas dengan lancar, aku tidak peduli. Aku tetap berjalan karena tujuan ku adalah rumah Bryan, aku ingin berada disampingnya.






















Aku ingin memeluknya sambil berbisik 'kamu kuat kamu bisa'























Namun sesampainya disana, aku lagi lagi kalah cepat dengan pacar barunya.





















Disana

Didepan sana, Bryan tengah dipeluk oleh Kak Vily. Pangeranku menangis, dia terluka, dia kehilangan sosok yang sangat dia banggakan.











Kuingat dulu dia pernah berkata..

" gue nakal biar gue bisa kayak ayah gue, dia keren pas sma. Dia nakal tapi dia bisa ngebuktiin bahwa pas lulus dia sangat membanggakan"

Dengan bangganya dia kerkata seperti itu, namun kini sosok itu telah pergi meninggalkannya. Percayalah sakit rasanya saat orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita, bahkan aku telah mengalaminya 2 kali.






Bisa kalian bayang betapa sakitnya menjadi aku.










Aku masuk kehalaman rumah Bryan, aku mengucapkan salam dan langsung saja ibu Bryan memeluk ku sambil menangis pilu. Sedih rasanya melihat orang lain menangis se pilu ini, bahkan aku juga ikut menangis.

" lea, dia udah pergi lea. Mamah gak bisa hidup tanpa dia leaa hiks hiks" raung ibu Bryan histeris.

" mamah dengar, jangan pernah berkata seperti itu, kita hidup sudah memiliki jalan nya masing masing, percaya lah lea pernah mengalami ini. Namun bisa mamah lihat lea masih bisa hidup tanpa kedua malaikat lea" jelasku, kini ibu Bryan berhenti menangis dan mengangguk paham.

" ikhlaskan paman tante" ucapku. Aku cukup sadar untuk tidak lagi mengucapkan kata mamah pada ibu Bryan.








" heh lo ngapain disini?! Udah sana lo pergi!" Usir Bryan kasar, bahkan orang-orang yang melayat pun ikut terkejut.

" BRYAN MAMA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU KAYAK GINI-!" teriak ibu Bryan, ia membatuku untuk berdiri. Dan Bryan menatapku penuh kebencian.

" maaf kan aku rian, aku-aku... ingin ngasih ini buat kamu" ucapku dan langsung memberikan paper bag itu padanya, namun Bryan malah melemparnya, aku kecewa.


Aku benar benar kecewa kali ini.
















Aku langsung pergi dari rumah itu setelah berpamitan,





















Kini hati hancur untuk kesekian kalinya.




















Dia kehilangan sosok ayah dalam hidupnya

Aku kehilangan semuanya. Semua.

















Ingat semua. Ayah,ibu,tujuanku hidup dan bahkan mungkin nyawaku?.







Sabtu, 26 Maret 2016





[BERSAMBUNG]

1-16/13.03 [Azalea] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang