Dear hati
Teruntuk hatiku yang saat ini dalam keadaan kacau balau dan tidak menentu...
Kenapa kamu begitu rentan dalam kesedihan?
Bukankah yang aku tahu kamu begitu tegar menghadapi semua cobaan dan rintangan yang telah kita lewati selama ini?
Coba ingat kembali bagaimana kuat dan tegarnya dirimu divonis mati dalam seminggu saat usiamu 20 tahun. Diputuskan oleh cinta pertama yang telah terjalin 6 tahun dan telah kau berikan segalanya. Berjuang mati -matian selama 3 tahun baik fisik, jiwa, maupun materi untuk kesembuhan suami tapi pada akhirna kamu dtinggalkan...
Saat ini kamu hanya sedang berjuang dari rasa sakit ini, rasa sakit yang sudah pernah kamu alami dulu...
Lalu....kenapa kamu menyerah?
Kenapa kamu terus berlarut-larut dalam kesedihan?
Bangkitlah wahai hatiku..
Tak ada gunanya tenggelam dalam sedih..itu akan membuatmu semakin sakit dan akan melukai perasaan anak-anakmu, lihat mereka.......!
Mereka sangat membutuhkanmu,
Mereka membutuhkan ibunya yang kuat, yang sehat, yang ceria dan bahagia untuk menjaga mereka.
Hanya kamu tumpuan harapan mereka, yaa...hanya kamu yang mereka miliki sekarang tempat mereka berlindung, berpijak, bersandar...maka kuatlah wahai hati..
Jika semesta sedang tak bersahabat denganmu saat ini, mungkin saja dia sedang mempersiapkanmu jadi lebih tangguh untuk menghadapi hari esok yang mungkin lebih berat, Atau mungkin dia sedang mengajarkanmu menjadi pribadi yang lebih baik.
Memang sangat sulit untuk bertahan, namun aku tahu kamu hati yang sangat luar biasa, kamu hati yang sangat tangguh..
Semangat hatiku...
Kamu bisa...
Pasti bisa...
Dan harus bisa..
Terimakasih hatiku sudah menjadi bagian terkuat dalam diriku.
Maya's
