💳

989 88 1
                                    

Pukul delapan malam, jeff dan theya sedang menonton iron man di kamar jeff. Jangan lupakan beberapa cookies yang terlihat sangat enak, juga susu dalam dot milik si kecil. Mereka masih di kediaman keluarga simanjung, omong omong.

Perihal jeff yang ingin merawat theya, bundanya akhirnya menyetujui dengan syarat jeff tidak boleh lalai dalam menjaga theya.

Ayahnya juga setuju setuju saja, karena menurut ayah mungkin jeff akan lebih sering dirumah dan sibuk dengan bayi kecilnya. Jadi, kemungkinan jeff untuk minum minum dan bermain wanita lebih sedikit, kan? Ya, semoga saja.

Theya menguap dan mengucek matanya, ia sudah mulai mengantuk, "Tidul, pa. Antuk."

"Bentar lagi, sayang. Lagi seru serunya, nih."

"Hngrmm, eya auna kalang!" theya menggeram marah, matanya memicing dengan mulut mencebil. Terlihat menggemaskan.
(theya maunya sekarang!)

"Ahaha, iya iya sekarang. Udah bibirnya jangan dimajuin gitu, ah. Papa gemes jadinya." kata jeff sambil mencubit bibir theya yang masih mencebil.

"Epwas pwaa, huwwaaah."

"Ugh, gemesnyaa. Anak siapa sih ini, hmm? Theya jangan cepet gede, ya."

"Kke! Hihihii."

Lalu yang terjadi selanjutnya adalah jeff yang menciumi seluruh permukaan wajah theya.

.
.
.

Paginya, jeff bangun terlebih dahulu. Tapi, lelaki delapan belas tahun itu enggan beranjak. Ia lebih memilih menjahili bayi kecilnya.

"Ermm yem! Jan anggu eya, eya bubuk!" igau theya.
(diem! Jangan ganggu theya, theya tidur!)

Dirasa kurang cukup dengan cubitan di pipi, jeff mulai usil dengan menutup lubang hidung theya hingga theya kesulitan bernafas.

Theya mulai ngos ngosan, ia memukul mukul tangan yang sedang menjepit hidungnya brutal. Dalam tidurnya, theya berfikir. Siapa yang dengan teganya melakukan semua ini pada bayi imut seperti theya?!

Theya membuka sedikit matanya, berniat mengintip siapa pelaku dibalik semua ini. Theya melihat papanya sedang tertawa kecil, mungkin ia puas karena berhasil mengusili theya.

Theya menggeram dalam hatinya, papa muda satu ini benar benar. Lihat saja, ia akan mengacuhkan papanya satu hari ini. Hihii.

Lalu, theya membuka matanya. Ia duduk melamun menatap ayahnya. Theya menubrukkan kepalanya ke dada jeff dan mengusakkan mukanya lama.

Jeff langsung menarik badan theya, takut anaknya kehabisan napas. "Jangan gini, ah. Engap entar."

Apa ia tidak sadar jika tingkah usilnya tadi sama saja membuat theya hampir kehabisan napas?!

Theya mendongak menatap jeff dan berusaha berdiri. Ia mendekatkan bibirnya kearah pipi jeff. Jeff kira anaknya akan memberinya kecupan selamat pagi. Tetapi sedetik kemudian, jeff malah berteriak kesakitan. Theya menggigit pipinya dan ini sangat sakit!

"Eya nda mau omong sama papa, papa angan deket eya!"

Setelahnya, theya hanya terkikik lucu dan berusaha keluar dari kamar agar papanya tak menangkapnya.

.
.
.

Theya berlari kearah dapur dan melihat grandmanya yang sedang memasak. Baunya sangat harum, theya jadi lapar. Ia mendekat dan memeluk kaki grandmanya.

"Enmaaaa hihihii"

Jessica langsung mematikan kompornya dan beralih ingin menggendong theya. Tapi theya semakin mengeratkan pegangannya pada kaki jessica. Sedangkan jessica menatap bingung pada cucunya ini.

papa mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang