👖

778 69 11
                                    

Sudah terhitung tiga tahun theya tinggal bersama jeff. Theya tumbuh dengan baik meskipun kadar mengusili papanya meningkat semakin harinya. Jeff hanya memaklumi, ia juga menjadi papa yang baik bagi theya.

Tak terasa, theya akan memasuki taman kanak kanak. Jeff mendaftarkannya di dekat rumah bundanya, hanya tiga blok ke kanan dari rumah bunda.

Jeff sengaja menyekolahkan theya di dekat rumah bunda jika sewaktu waktu ia masih ada kelas dan tak bisa menjemput si kecilnya, jeff dapat meminta tolong bunda agar menjemput theya saat pulang sekolah nanti.

Bundanya senang senang saja, karena dengan begini jeff jadi semakin sering mengunjunginya. Ia sangat bersyukur dengan kehadiran theya di hidup jeff.

Sejak jeff mendaftarkan theya sekolah, gadis kecil itu jadi sering mengoceh. Ia ingin mendapatkan banyak teman nantinya!

Oh, sebenarnya bukan hanya karena teman baru. Theya hanya ingin mencoba berbagai macam permainan yang ada di sekolahnya nanti. Tapi ketika ditanya, pasti sangat berbeda jawabannya.

Seperti sekarang, theya sedang bermain dengan chitta, johnny dan jangan lupakan papanya! Ia sudah mengoceh sejak 5 menit yang lalu. Jeff yang mendengarnya saja sudah bosan, demi tuhan!

"Esok eya dah asuk sekola~" kata theya sambil terkikik.
(Besok theya udah masuk sekola.)

"Isik iyi dih isik sikili." kata jeff dengan muka datar dan bibir yang maju kedepan.

Theya yang melihatnya langsung menatap sinis papanya. Tangan kecilnya bergerak memukul lengan papanya yang ada disebelahnya.

Chitta yang melihat kelakuan anak dan ayah itu langsung melerainya, "Theya nggak boleh mukul papanya ya? Nanti kalo papa kesakitan gimana?"

Theya ingin memakan pipi jeff saja rasanya! Bagaimana tidak? Papanya itu malah meledeknya, padahal ia sedang bahagia. Apa papanya tak bisa melihatnya bahagia?!!

"Dedek beneran mau sekolah?" tanya johnny.

Theya mengangguk semangat membuat jeff langsung menjulidinya, "Huumh, pappa ilang. nti eya unya anyak temen kaya pappa~"
(Papa bilang. Nanti theya punya banyak temen kaya papa.)

Jeff memutar bola matanya bosan, "Alah bilang aja mau main. Emang ada yang mau temenan sama dedek?" tanya jeff memasang senyum jahilnya.

Theya memukul lengan jeff untuk yang kedua kalinya. Biarkan saja dengan chitta yang akan mengomelinya, ia sungguh sangat sangat sangat kesal dengan papanya!

"Ada ih! Esok eya ilangin enma pappa akal ma eya!" kata theya dengan alis yang menukik.
(Besok theya bilangin grandma papa nakal sama theya!)

Jeff tertawa geli, "Bilangin aja sana, emang papa takut. Hahaha."

.
.
.

Hari ini adalah hari senin. Itu berarti theya akan berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya.

Theya sangat bersemangat, hingga semalam susah ditidurkan. Ini adalah salah satu kebiasaan anehnya, theya akan susah untuk tidur dan tak sabar menanti hari esok jika ia mendapat sesuatu yang ia anggap bagus.

"Papa ayo belangkat!" kata theya sedikit berteriak.

Theya baru saja selesai memakai sepatunya diruang tengah. Sedangkan yang diteriaki hanya terkekeh di dapur. Jeff sedang mengoleskan selai strawberry pada roti theya.

"Sarapan dulu sayang, sini!"

Tap Tap Tap

Jeff yang mendengar suara langkah kaki kecil theya, segera menghampiri theya dan melepas tas yang melekat di pundak theya.

papa mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang