Sudah seminggu Theya sekolah, ia semakin akrab dengan Kiki. Biasanya kalau Theya pulang sekolah, grandma akan mengantarkannya ke rumah Kiki. Begitupun sebaliknya.
Lain halnya dengan Theya, Jeff justru sebal karena ia tak fokus dengan mata kuliahnya. Ini semua salah gadis asal bandung yang selalu menggodanya! Apa lagi yang harus ia lakukan agar gadis itu berhenti mendekatinya? Ia sudah muak jujur saja.
Seperti saat ini, niat Jeff hanya pergi ke kantin dan membeli kopi untuk mengurangi rasa kantuknya. Ini semua karena Theya, Jeff begadang semalam.
Bayinya merengek karena mengantuk setelah selesai menonton spongebobnya. Jeff membuatkan Theya susu dan meletakkan botolnya di meja dekat lemari. Lalu Jeff masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Mungkin karena Theya terlalu mengantuk, ia malah mengambil botol parfum milik Jeff. Jeff tentu terkejut, bahkan ia refleks berteriak.
Theya menangis semalaman karena lidahnya terasa pahit dan giginya sakit. Itu karena ia terbiasa menggigiti karet pada botol dotnya. Dan Theya baru tertidur pukul dua pagi.
Mengingat kejadian semalam membuat Jeff pening. Kelakuan Theya sungguh ajaib. Jeff tak habis pikir dengan bayinya itu.
Kembali pada Jeff yang sedang nelangsa, ini sangat menyebalkan! Sepertinya niatnya membeli kopi harus kandas kali ini. Jeff bisa melihat ada Chaelea–gadis yang hobi menggoda Jeff.
Sial sekali, seharusnya Jeff mengajak Chitta tadi. Hanya gadis bermulut pedas itu yang mampu melindungi Jeff dari godaan swiper.
Jeff melihat gerombolan Chaelea yang nampak rusuh. Dahi Jeff mengerut saat mendengar namanya disebut sebut. Ah, sepertinya salah satu teman gadis pengganggu itu melihatnya.
"Chae, ada Jeff!" kata gadis berambut navy setengah berteriak.
Chaelea langsung mengedarkan pandangannya mencari pujaan hatinya, "MANA?!"
Gadis tadi menunjuk dimana Jeff berada. Saat ingin bangkit, Chaelea langsung ditahan oleh gadis berambut coklat.
"Apalagi sih Nancy?!"
"Mau ngapain? Belakangnya ada si Chitta, berani emang lo?"
Chaelea mendengus dan menatap Chitta tidak suka, "Loh, kok tiba tiba ada?! Ih, sebel!! Ngapain sih si cabe mesti ada. Padahal udah bagus jeff sendirian! Gagal pdkt kan gue!"
Tapi, bukan Chaelea jika ia tak nekat. Dengan seperempat keberanian, ia mendatangi Jeff dan teman temannya yang sudah duduk empat meja dari tempatnya duduk tadi.
Ia melihat Jeff dan teman temannya yang sedang tertawa dengan ponsel di tangan Jeff. Tanpa tahu malu, ia duduk di samping Jeff dan merebut americano dari tangan Jeff lalu meminumnya.
Chitta yang melihat langsung menggebrak meja. Apa apaan ini?! Bahkan Windin–pacar Yudha– membolakan matanya. Sementara sang pelaku hanya tersenyum manis pada Jeff?! Apa ia sudah gila?!!
Johnny menenangkan Chitta, mengingatkan jika masih ada Theya yang bisa mendengar dan mungkin meniru apa yang diucapkan Chitta. Ya, mereka sedang melakukan panggilan video dengan Theya saat ini.
Jeff akan melepas amarahnya jika saja suara cempreng dari ponselnya menyadarkannya.
Jeff mengambil ponselnya dan melihat Theya dengan wajah bingungnya.
"Pappa napa? Kok belisik?"
"Papa nggak papa, sayang. Papa tutup dulu ya telefonnya? Bentar lagi papa ada kelas. Nanti pulangnya papa bawain cake strawberry, okei?"
Semua yang ada di kantin terkejut mendengar Jeff menyebut dirinya sendiri papa, begitu pun dengan Chaelea. Mereka tak menyangka Jeff sudah mempunyai anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
papa muda
أدب الهواةOrang tua mana yang gila menelantarkan bayi yang baru berusia satu setengah tahun didepan rumah lelaki delapan belas tahun? Demi tuhan Jeff baru saja lulus sma!