Tuhan tau mana yang pantas bersama, akan ia pertemukan. Lihat saja permainannya, akan indah diluar dugaan.
Author.
______________________________
Beberapa hari kemudian.
Hari ini adalah hari ulang tahun Maudi sahabat Karina. Maudi dan Nadin sudah mengucapkan tepat pukul 12 malam. Sesampainya di sekolah Karina kembali mengucapkan selamat kepada Maudi.
"Happy birthday Maudi." Kata Karina sambil memeluk Melodi.
"Selamat ulang tahun ya." Kata Nadin, ikut memeluk Melodi.
"Makasi ya kalian." Jawab Melodi.
"Eh ini gue ada coklat buat lo. Happy birthday ya." Kata Vano yang tiba-tiba datang mengejutkan mereka bertiga.
Teman-teman sekelan mereka langsung bersorak
"Cie ciee"
"Aislah yang dikasi coklat"
"Perhatian banget sih abang Vano"
"Cocok sih"
Dan banyak lagi. Karina yang melihat Vano memberikan Maudi kado hanya bisa tersenyum kecut. Karina bisa melihat ada sorot bahagia di mata Maudi dan sorot cinta dari mata Vano. Dari sini Karina dapat menyimpulkan bahwa sahabat nya dan orang yang disukainya itu sebenarnya saling menyukai.
"Gue harus gimana sekarang? Sumpah gue kecewa sama kalian." Kata Karina dalam hati
"Makasi ya Van." Jawab Maudi. Vano yang mendengar jawaban dari Maudi langsung memeluk Maudi.
"Sama-sama di." Kata Vano berbisik.
Karina yang melihat kejadian tersebut hanya menatap sinis, lalu pergi meninggalkan Maudi yang masih mematung dalam pelukan Vano dan Nadin yang menatap mereka tanpa ekspresi.
Karina duduk di bangkunya sambil memikirkan apa yang terjadi barusan. Keaadaan kelas kembali sepi karna sydah bel istirahat.
"Na. Gue bisa jelasin." Kata Maudi menghampiri Karina.
"Iya na. Dengerin penjelasan Maudi dulu." Tambah Nadin.
"Oh jadi selama ini lo juga tau kalo Maudi sama Vano itu saling suka? IYA? JAWAB BANGSAT!" Kata Karina yang membuat Maudi dan Karina tersentak. Pasalnya Karina yang mereka kenal tidak pernah berbicara kasar sedikitpun.
"Maaf na." Balas Maudi dan Nadin bersamaan.
"Maaf lo bilang? Sumpah gue kecewa sama lo berdua." Kata Karina sambil menatap tajam kedua sahabatnya.
"Kenapa lo gak cerita sama gue kalo lo suka sama Vano? Coba aja kalo lo cerita pasti gue gak sekecewa ini! ARGHHH." Lanjut Karina sambil menunjuk Maudi.
"Gue takut lo marah sama gue na." Jawab Maudi.
"Gue lebih marah lo bohong kaya gini!" Balas Karina sinis.
"Jadi mau lo apa? Sekarang kan lo udah tau kalo Maudi dan Vano itu saling suka." Kata Nadin.
"Tinggalin gue sendiri." Kata Karina menatap jengah kedua sahabatnya.
"Oke. Sekali lagi gue minta maaf." Jawab Maudi, lalu pergi dengan Nadin dan meninggalkan Karina sendiri.
Karina POV
Coba kalian bayangin gimana rasanya jadi gue. Ditusuk dari belakang sama sahabat sendiri. Kecewa? Pasti. Marah? Jelas. Perasaan gue tu rasanya campur aduk. Gue bahagia ngeliat orang yang gue sayang bahagia. Gue kecewa karna bukan gue yang buat dia bahagia. Dan gue marah karna sahabat gue nge bohongin gue. Rasanya nge JLEB gitu. Bukan masalah gue alay atau lebay, tapi sumpah ini rasanya sakit banget.
Karina POV end
Mataram, 30 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat pagi, sayang!
RomanceTentang perasaan yang tak tau dimana harus berlabuh.