Hari ini adalah hari ketiga mereka masuk sekolah, seperti sekolah pada umumnya dihari ketiga mereka yang sebagai siswa dan siswi baru masih menjalankan masa orientasi. Mereka melakukan beberapa games kecil-kecilan yang di buat oleh panitia ospek. New merasa Sungguh semenyenangkan itu bertemu dengan orang-oranh baru. Ternyata keluar dari rutinitasnya yang sedikit tertutup membuat new merasa menjadi dirinya sendiri.
"Baiklah teman-teman, ini sudah waktu jam istirahat, 20 menit lagi kita bertemu kembali. Ingat jangan ada yang terlambat" ucap salah satu seorang perempuan dengan humble salah satu dari anggota ospek yang ditugas kan mendapat giliran memberikan games di kelas 10 IPA 2.
"Baikk kakak" ucap mereka kompak dan segera bangun dari kursi.
"Ikut enggak?" Ajak gun pada new yang sudah berdiri disampingnya bersama dengan Krist "kita ke kantin" lanjut gun
"Gue ikut" new menerima ajakan gun dengan senyum sumringah. Krist hanya menaikkan alisnya, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana lalu berjalan mendahului gun dan new. Krist memang hidup seperti apa yang dia inginkan, tanpa perduli omongan orang jika sikapnya terkadang terlalu acuh. Namun gun dan new tidak perduli mereka hanya tersenyum memaklumi sifat dari temannya itu. Meski baru 3 jam saling kenal mereka seakan mengerti satu sama lain. sifat acuh krist menurut mereka berdua merupakan hal yang tidak perlu di masalahkan.
"Silahkan dinikmati, ini Bubur dan es tehnya" seorang pelayan penjaga kantin yang terlihat sibuk memberikan pesanan dengan terburu-buru. Dengan segera New mengambil semangkok bubur dan segeleas minuman pada meja pemesanan, dibelakang dirinya sudah ada beberapa siswa siswi yang mengantri giliran untuk memesan makanan yang mereka inginkan.
Pemuda itu berjalan membawa makanan yang ia pesan menuju gun dan ksrist yang sedang menunggunya di meja makan di samping tepi dinding.
Tiba tiba dari arah depan new seorang pemuda berlari terburu-buru tanpa memperdulikan orang lain yang berada di dekatnya. Hingga akhirnya pemuda itu tanpa sengaja menyenggol pundak new, seketika saja mangkok yang berisikan kuah bakso pun harus tumpah mengenai seseorang yang sedang duduk didekat new berdiri.
"Sorry-sorry gue enggak sengaja." Seketika pemuda yang tanpa sengaja menyenggol pundak new berhenti lalu meminta maaf. Tubuh new seketika kikuk, ia masih syok dengan apa yang terjadi barusan,, new menolehkan wajahnya pada pemuda itu, " maaf ya maaf, duh maaf banget, gue duluan ya ada urusan" pemuda itu lalu pergi berlari meninggalkan new yang sedang berdiri mematung ditengah keramaian.
Seluruh siswa dan siswi memandangi new dengan rasa kecemasan. New sungguh tidak sadar dengan apa yang telah dia lakukan, dia hanya tidak sengaja tertabrak oleh pemuda tadi, namun seluruh siswa dan siswi tersebut terus menatapnya dengan raut wajah yang tidak dapat ditebak olehnya.
"Lo ada masalah sama gue?!" Ucap seseorang tiba-tiba yang memecahkan kebingungan new.
Seorang pemuda yang bernama Tay, siswa populer serta siswa yang memiliki pamor nomor satu di sekolah. Sekarang harus merasakan rasanya kuah bakso yang mengenai atas kepala hingga membasahi seragamnya. Sungguh hari yang sial baginya.
New seketika tertegun, ia harus memutar otaknya untuk paham bahwa alasan seluruh siswa siswi tersebut yang menatapnya penuh rasa kecemasan adalah karena hal ini. tubuh new seketika tegang, ia gugup seketika. Tay dengan rasa kesal dan malu lalu menarik kerah baju new dengan kuat. Seketika mangkok dan gelas yang dipegang oleh new jatuh ke lantai ubin serpihan kaca berhamburan dimana mana. Wajah Tay sama sekali tidak perduli dengan apa yang telah terjadi. Seketika seluruh siswa dan siswi tercengang melihat kejadian tersebut. Mereka tidak pernah tau apa yang akan tay lakukan kepada new. Siapa yang tidak tau sifat dan karakter Tay di sekolah, menjadi kebanggaan guru bukan berarti dia adalah anak yang penuh kepolosan dan anak baik disekolah, hal tersebut jauh dari sifat Tay.
New memandang wajah Tay dengan takut namun tidak bagi Tay ia memandang new dengan tatapan tajam dengan kemarahan. New hanya diam dengan raut muka yang bisa dilihat bahwa new sedang merasa terintimidasi oleh Tay. New tidak tau harus berkata apa, kata maaf saja tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan ini.
kalau gue tanya ya dijawab ,bukannya diam!" ucap pemuda itu lagi dengan kesal
"Saya minta maaf, maaf saya enggak sengaja" ucap new memaksakan keberanian.
heh lo, segampang itu ya bilang maaf setelah buat gue merasa malu di depan umum" ucap tay
"I
"Tapi tetap aja ini bukan salah saya, pemuda tadi yang menyenggoll saya hingga menumpahkan kuah bakso ini mengenai kakak" new berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Tiba-tiba seorang datang menghampiri mereka"Tay udah tay, murid baru itu, maklumin aja" ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang meneguri Tay.
Tay masih belum melepaskan cengkraman kerah baju new. Wanita itu dengan lembut memegang lengan Tay agar segera melepaskan cengkraman tersebut. Seluruh siswa dan siswi yang berada di kantin masih asik menyaksikan kejadian, enggan pergi sebelum pemandangan yang menurut mereka seru dipertontonkan itu telah usai.New hanya bisa diam, pasrah. Kata maaf darinya pada akhirnya tidak membuahkan hasil yang baik.
"Tay, dia udah jelasin kalau bukan dia yang buat kamu jadi kayak gini. maafin aja Tay" ucap gadis itu mengharapkan Tay mendengar perkataannya.
Tay akhirnya melepaskan tangannya yang menggenggam kerah baju new. Ia tiba-tiba menarik new lebih dekat darinya, mendekatkan wajahnya disamping kepala kanan new, tepat disamping telinga. Lalu ia membisikkan sesuatu yang tidak semua orang dapat mendengarnya kecuali new sendiri. New tertegun setelah mendengar bisikan dari tay. Tay lalu pergi meninggalkan tempat bersama wanita yang tidak new kenal sebelumnya. Gadis itu hampir setinggi tay, berkulit putih pipi merah jambu, serta rambut panjang kuncir kuda. Wajah cantiknya membuat kehangatan tersendiri bagi yang memandangnya.
Seketika seluruh siswa dan siswi yang berada di kantin membubarkan diri. Mereka pergi karena tidak ada lagi yang harus mereka pertontonkan. New masih diam mematung karena syok. Krist dan gun yang melihat kejadian tadi bergegas menghampiri new.
"Sumpah demi apa, Gilak Lo ya!" Ucap gun yang tiba-tiba dengan volume suara setengah teriak. "Lo tau kan dia itu siapa? Ketua ospek kita new!"
"Lo liatkan tadi kejadian awalnya, kejadian itu bukan salah gue" new bersikukuh bahwa ia merasa bukan dia yang menyebabkan kekacauan itu terjadi
"Udah bel masuk" ucap Krist masih dengan raut wajah datarnya. "Tapi Lo enggak di ancam macam-macam kan sama dia? Tanya Krist, yang mulai penasaran.
New terdiam sesaat "enggak ada" jawab new akhirnya. Namun tiada yang tau bahwa pikirannya sekarang sedang campur aduk karena khawatir pada dirinya sendiri setelah ini, sebuah ancaman yang dibisikkan oleh Tay tadi. ternyata apa yang dia pikir untuk merasa tenang berada di sekolah sepertinya akan sirna setelah kejadian ini. Sudah cukup baginya untuk lepas dari popularitas abangnya setelah masuk sekolah. Namun akan gagal seketika digantikan oleh permasalahan yang lebih memusingkan untuknya.
"Ya udah, lebih baik kita kembali ke kekelas, nenangin diri Lo dulu new" ucap gun
"Gue bersihin ini dulu" dipandangnya lantai ubin itu yang terdapat serpihan kaca yang berhamburan dimana-mana."Biar gue yang urus" ucap Krist tiba-tiba. New dan gun saling pandang.
"Beneran?" Tanya new yang merasa kurang yakin
"Bener. Tinggal suruh penjaga kebersihan sekolah untuk bersihkannya. Mudah" ucap Krist menganggapnya hal yang sepele
"Wah thanks krist, gue sama new duluan kembali ke kelas ya?" Tanya gun. Krist diam tidak memberikan respon.
New lalu memegang pundak Krist "thank banget Krist, maaf bikin Lo repot"
"Enggak masalah" jawab krist
Gun dan new kembali ke kelas terlebih dahulu, meninggalkan Krist yang sedang berbicara dengan penjaga kebersihan sekolah. Krist membuka dompetnya dikeluarkan uang selembar seratus ribu dari dompetnya, lalu diserahkan kepada penjaga kebersihan sekolah tersebut. Dengan senyum sumringah yang mengembang penjaga kebersihan itu bergegas membersihkan potongan-potongan kaca itu dengan cekatan. Krist kembali memasukkan dompetnya kedalam saku belakang celananya. Pergi meninggalkan penjaga kebersihan itu acuuh, menuju kelasnya.
=============================
Segini dulu partnyaa dan ada masih kelanjutannya 😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix Loving You[Taynew]
Fanfiction[ON GOING] Ini kisah seorang new thitiphoom yang mencintai seseorang selama 3 tahun di masa SMA dan Dunia masa depan Akankah seorang new thitiphoom dapat meraih impiannya dengan seseorang yang di impikannya? ♥️