part 5

628 49 0
                                    

New pov

Selama perjalanan menuju pulang off abangku terus menanyakan perihal kejadian tadi, ingin rasanya aku plaster mulutnya dengan pertanyaan pertanyaaan yg membuat ku segan menceritakan padanya.jujur aku tidak ingin off terlibat dalam permasalahan ini, menurutku  ini hanya masalah kecil yang dibesar besaran oleh kakak kelas itu yang sungguh berlebihan, aku juga tidak mengerti mengapa seorang kakak kelas yang begitu sibuknya dengan kepopulerannya begitu lebih mengurusi permasalahan yg sebegitu mudahnya untuk di maafkan namun atas kejadian tadi aku mulai sadar bahwa mulai kini hidupku akan berjalan tidak baik -baik saja.

Aku terus menatap pintu kaca mobil, mengamati kendaraan yg sedang berlalu lalang, tidak memperdulikan off yang terus bertanya tanpa jeda sampai dia mendapatkan jawaban jujur dari aku sendiri. Off benar-benar tau bahwa aku tidak akan berbicara jujur padanya, instingnya sangat kuat dalam menilai perkataan orang.
"sekali lagi kamu enggak mau jelasin perkara tadi, biar abang sendiri yg tanyakan kepada tay. Abang tau tay orang nya seperti apa, dia nggak akan nekat ngelakuin hal tadi kalau aja kamu gak punya masalah besar sama dia. Dia gak akan mulai kalau nggak di senggol"

Aku tertegun mendengar bahwa off akan turun langsung menemui tay menanyakan perihal tersebut. Aku lupa bahwa Off bangku bukan sembarang orang yg akan mudah nyerah begitu saja.
Aku menoleh padanya,lalu memasang wajah pasrah "tay kesiram kuah bakso" jawabku singkat.

Tiba-tiba mobil berhenti mengerem mendadak hingga aku hampir tersungkur lagi. Wajah off terlihat terkejut dengan jawabanku yg ungkin menurutnya tidak masuk akal. Ia mengarahkan wajahnya padaku.

"what?!!"

"hati-hati dong, kepala aku udah kejeduk tadi, sekali lagi kejedug adik kesayangan abang  bisa amnesia, ntar kalau aku udh amnesia baru deh penasaran cerita  sampe nangis kejer kejer"

Off melirikku dengan wajah bersalah, namun tidak dapat di pungkiri bahwa wajahnya itu masih mengharapkan jalan cerita yang membuatnya sampai terkejut begini.

"enggak masuk akal tau nggak,bagaimana  bisa sih?!"

"sumpah bukan aku yg salah, demi apapun orang itu nyenggol aku dan akhirnya bakso aku tumpah ke dia" aku menghentikan ucapannya kusejak sebelum kulanjutkan cerita yg lebih gregetnya  "tumpah tepat diatas kepala tay"

"hey, are you crazy?!!!"

"my god, I really didn't mean it, aku sungguh sungguh nggak sengaja"

"dia nggak bakal perduli kamu sengaja atau enggak, abang kenal tay itu udah lama. Dia ngelakuin atas kehendak dan keyakinan dia aja tanpa perduli saran atau omongan orang.Tapi dia nggak bakal ngurusin hal kayak gitu  kalau itu bukan kamu yg salah, mungkin karena merasa sudah dipermalukan di depan umum. Gengsinya melebihi segalanya" ucap off memandang wajah aku seolah berkata "mohon maaf untuk sekarang abang terbaik mu ini tidak bisa membantu" aku menghela napas gusar lalu membantingkan diri bersandar pada kursi mobil.

"kata maaf enggak cukup buat dia" kataku dengan suara terdengar putus asa

"tenang aja, kalau dia ngelakuin hal yg benar keterlaluan sama kamu, abang enggak akan diam gitu aja, untuk sekarang kamu selesaikan sendiri perseteruan kamu dengan tay "

" aku juga berharap abang enggak terlibat sama sekali dengan permasalahan ini" ucapku mencoba meyakinkan off bahwa aku akan baik-baik saja jika dia juga demikian.
Off tertegun mendengar perkataan ku ia kemudian tersenyum tipis dengan paras yang sangat mempesona.
Aku diam, lalu memalingkan wajah kearah kaca jendela yg tepat berada di sampingku. Dalam hitungan detik kemudian off kembali melanjutkan mobil menuju pulang.

Fix Loving You[Taynew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang