part 6

1.2K 57 10
                                    

New pov

Aku menyimpan tas ku pada tempatnya, hal yang tidak rapi adalah hal yg tidak kusuka. Tubuhku terasa sangat melelahkan hari ini. Kejadian tadi benar benar membuat aku bergidik ngeri dengan sosok kakak kelas itu. Kurebahakan tubuhku lalu memejamkan mata sejenak, moment seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yg sedang lelah.
Ponselku tiba-tiba bergetar beberapa kali, ku buka siapa yg mengirim pesan. Mataku terbelalak saat mengetahui bahwa nomor baru itu mengaku dirinya adalah tay,maksudnya tay kaka kelas yg seram itu? Oh tidak, apa yang akan terjadi padaku setelah ini.

Dari : 0896*****
Besok ambil barang yang gue pinjamkan sama pluem , jam istirahat pertama barang itu harus udah dengan lo habis itu kasi ke gue.

Dari: 0896****
      Gue Tay, simpan nomor gue.

Dari :0896****
     Karena mulai besok setiap harinya gue bakal sms lo terus.

Dari : 0896****
      Semoga pekerjaan pertama lo besok gak buat gue kecewa, LOL

Membaca pesannya nyawaku hampir saja hilang, otomatis aku sudah diangkat menjadi babu suruhannya, ingin sekali aku berteriak jika saja kamar ku ini kedap udara. Aku menggerutu diriku sendiri. Permasalahan seperti itu seharusnya bisa diselesaikan dengan damai, tapi apa ini? Si kakak kelas ber aura dingin itu memanfaatkan situasi dan kekuasaannya.

Dasar picik, aku sungguh tidak ingin melakukannya. Namun apa daya, aku tidak bisa melawan ataupun menolak. Jika aku melawan siapa yg akan berada di pihak ku? Kurasa hasilnya nihil jika melawan orang yang salah.
Tidak satupun pesan itu kubalas, jika sepatah kata saja ku balas dengan perkataan yg salah bisa jadi aku atau orang-orang terdekat ku kena imbasnya. Seperti kata pepatah tidak ada asap jika tidak ada api, Lebih baik diam dari pada berkata tetapi mengundang masalah yg lebih besar nantinya.

****

Tidak dalam hitungan hari, dihari ini satu sekolah telah heboh tentang hubungan tay dan new yang berasa tuan dan pembantu. Tay tidak pernah sama sekali melakukan itu kepada orang lain, meski dia terkadang bersikap kesal kepada beberapa orang namun pertama kalinya tay turun tangan langsung.

" kenapa? Kok jadi ribet gini masalahnya?"
Krist diam atas pertanyaan gun, seperti biasa dia tidak terlalu banyak bicara.

"eh itu New udah datang"

"demi apa lo jadi babu si tay sekarang?" tanya gun yg sangat antusias menanti jawaban dari temannya New.

New duduk dengan lelah
"ini udah ke 5 kali gue dipanggil  si kakak kelas nyebelin itu. Gue nggak bisa kayak gini terus, gue harus lawan"
New berhenti sejenak lalu melirik temannya secara bergantian "kalian mau kan tolong gue?"
Krist yg memandang dan  menyimak pembicaraan New langsung membuang muka, ia kembali mengutak-atik hp nya. Sedangkan gun langsung memukul jidat New dengan pulpennya

"lo kira gue berani? Eh yg mau lo lawan itu anak yg punya kekuasaan penuh atas sekolah ini, dicintai para guru dan disegani para siswa. Gila kali lo"

"kehidupan dunia sungguh semenyeramkan ini ternyata" ucap New frustrasi

" tadi aja dia panggil gue hanya buat nyolok pipet di aqua gelas nya doang dan yang lebih parahnya lagi gue datang hanya disuruh manjat pohon bergelantungan di depan kelasnya" foto new bergelantungan pun sudah tersebar di sosial media dan beberapa siswa/siswi pun menganggap nya sebuah hiburan gratis .

 " tadi aja dia panggil gue hanya buat nyolok pipet di aqua gelas nya doang dan yang lebih parahnya lagi gue datang hanya disuruh manjat pohon bergelantungan di depan kelasnya" foto new bergelantungan pun sudah tersebar di sosial media dan beberap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap ini new

"untung aja bukan gue yg berurusan sama dia, pindah sekolah kali gue" celetuk gun "kenapa sih lo mau aja? Lapor guru aja"

New memandang gun dengan tatap bimbang "enggak semudah itu, bisa aja gue lapor tapi orang orang terdekat gue jadi sasaran selanjutnya, abang gue salah satunya dan juga kalian. Ini masalah gue jadi biar gue aja yg nyelesaikan ini pelan-pelan, ada waktunya semua akan kembali baik-baik aja"

Gun seketika menepuk pundak New. Krist hanya memandang New yang memasang senyum pasrah ya.
"ngomong-ngomong lo belum jelasin kenapa off tiba-tiba datang jemput lo pulang sekolah kemarin?"

"dia abang gue"
Krist yg sedang asik bermain hp langsung menolehkan wajahnya memandang new begitu juga gun yg sedikit terngaga

"kandung?" tanya krist

"bukan kandung kan?" lanjut gun lagi

New memasang wajah kesal terhadap kedua temannya "wajah gue enggak semenyakinkan itu ya buat diakui bahwa off abang kandung gue" new menarik napas berat
"gue juga lumayan cekep kok"
Krist terlihat menahan tawanya. Gun menutup mulutnya agar tawanya tidak menggelegar.

"dasar curut kalian berdua" ujar new dengan tawa renyahnya

Hari demi hari berlalu, masih belum ada yg berubah dengan keadaan, new masih tetap menjadi babu suruhan tay. Sudah biasa new selalu berada di sampingnya saat jam istirahat makan siang, menyuruhnya membawa ini itu, bahkan hal-hal konyol pun diperintahkan new untuk melakukannya seperti menghapus papan tulis dikelas ya, hingga datang menghadap hanya untuk membukakan tutup botol minuman tay. Hari-hari berat itu terus dijalani new.
Siang ini sangat panas Sebuah kafetaria dengan bingkai jendela kaca dimana dimana menyilaukan pandangan para pengunjung, namun terlihat begitu asri untuk dinikmati sambil meneguk pelan minuman secangkir es capuccino yang begitu menggiurkan dengan  bahan topping cream diatas ya.

Disana berkumpullah tiga orang pemuda yang terlihat asik menikmati hari santai mereka di weekend pertama masuk SMA. Menceritakan hal hal yg membuat mereka terkadang tertawa terbahak bahak atau juga bercerita tentang kehidupan pribadi mereka sehari hari. Mereka semakin dekat Semua berjalan mengalir begitu saja.
Kemudian berdering sebuah panggilan dari hp Krist, gun dan new seketika. Melihat panggilan itu, bertulisan nama singto. Dengan cepat Krist mengambil hpnya yang tergeletak di atas meja.

"gue keluar dulu sebentar" ucap Krist terlihat cuek. Ia pergi keluar kafe mengangkat panggilan telfon itu.
Gun dan new saling pandang. Mereka berdua seperti tau isi dari pertanyaan diri. Masing masing.

"atau cuma gue yg berpikir sama dengan apa yg lo pikirin juga?" tanya gun

New tersenyum tipis "mungkin saja benar, apa yang lo pikirin?"

"krist seperti ada hubungan khusus yg disembunyin dengan singto"

"yups sepemikiran"

Krist kembali duduk dari tempat duduknya yang ia sempat tinggal tadi. Pandangan gun dan new lurus menatap krst.

"apa?" tanya ksrit pada mereka.

"jangan bilang singto juga abang lo?!" tanya gun

"cukup new aja yg buat kita terkejut dengan off sebagai abang kandungnya" gun tertawa pelan jika dia teringat bagaimana mereka tidak yakin bahwa new adalah adik dari off siswa yg juga begitu terkenal di sekolah.

"jangan bawa nama gue sebagai ejekan lo ya" celetuk new pada gun

Ksrit menarik napas gusar, ia berat menceritakan hal ini sebenarnya, namun dia mulai merasa percaya dengan kedua sahabatnya ini.

"kita pacaran" ucap Krist acuh

=============================
Hayyy ,aku kembali update lagi tapi aku bakalan updatenya tunggu ada inspirasi aja
Dan juga maafkan kata dan bahasanya, ini pertama kali aku buat ff ini
Silahkan tinggalkan  vote sama komen terbaik ya ♥️

Thanks juga yang udah baca sebelumnya 😄

Fix Loving You[Taynew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang