Kini, dipagi yang cerah dengan hilangnya salju dengan hati yang senang jungkook berjalan munuju loker miliknya
"dimana ya?"
"tidak ada?"
"masa tidak ada sih?"
Jungkook sudah membongkar semua lokernya, namun dia tetap tidak menemukan surat yang biasanya sering lisa berikan kepadanya
'ada apa? Kok tumben sekali?' jungkook selalu menerka nerkan dalam batinnya
Huh, dengan langkah pasrah jungkook memasuki kelas dengan wajah muram lalu duduk dibangku begitu saja sembari menelungkupkan wajahnya menghadap kejendela
Seperti kaset yang berputar ulang, dengan jelas lisa yang berjalan di jendela kelasnya.. Lisa yang berlari lucu menahan malu dan semburat merah dipipinya, semua terekam jelas diingattan jungkook dan tidak pernah terlupakkan
Hatinya berdebar, efek saat pertama kali bertemu dengan gadis bintangnya sangat perpengaruh untuk hatinya
"kak jungkook"
Suara gadis tiba tiba mengganggu lamunan jungkook tentang lisa, dengan wajah mengernyit bingung jungkook menatap wajah adik kelasnya itu
"knp?" ucapnya datar dan dingin kepada adik kelas yang menyodorkan surat kepadanya
"ini" ucapnya sembari memberikan surat kepada jungkook
"kau siapa? Aku tidak mengenalmu sebaiknya pergi" ucapnya sembari kembali memalingkan muka menghadap jendela
"benarkah tidak mengnalku?"
"aku dina-"
OUR LATTER
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LATTER [END]
Short Story"setelah dirimu, aku yang akan memberi sepucuk surat bila kau tidak bisa lagi" "ini adalah surat kita, our latter"