Suara itu

28 4 1
                                    

Aisha sampai dirumah besarnya.diam diam dia naik ke lantai 2 menuju kamarnya hingga, suara nyaring menghentikan langkahnya. Suara itu,suara yang terlalu melekat disel sel otaknya terutama pada hati kecilnya dulu,suara yang terlalu menakutkan bagi anak usia 6 tahun yang kini berubah menjadi sahabat bagi aisha.

"Enak ya lu..pulang sekolah masuk kamar, tidur terus makan enak ya hidup lu sono nyapu ngepel!"teriak dari pemilik suara.aisha diam menurut,meletakkan tasnya dimeja makan lalu membersihkan rumah.sudah menjadi kebiasaan aisha yang diperlakukan seperti budak oleh keluarga rakus ini.

Mima dania,wanita paling menyeramkan dalam hidup aisha ia adalah penyihir bagi gadis 15 tahun itu.

"Udah selesai mah..ada lagi?"tanyanya hati-hati.mima mendekat kearah aisha membuat gadis itu mundur perlahan ia sudah siap dengan apa yang akan terjadi.

tiba-tiba sapu yang digenggamnya diambil kasar oleh mima lalu dipukulnya bagian punggung aisha.gadis itu tidak menjerit,ia diam dengan buliran air mata dan tak melawan.ya,dia sudah terlalu biasa,bagian punggungnya sudah lebam bahkan aisha sampai pernah demam tinggi karena ulah mima.mima,wanita itu sangat membenci aisha sejak kecil sebab apa, hanya dia dan tuhan lah yang tahu.

"Masuk kamar,gak usah makan malam!"hardiknya lagi.aisha tetatih-tatih mengambil tasnya dan menuju kamar.gadis itu akan langsung mandi untuk menenangkan pikirannya,lalu tertidur.

Aisha sallife,gadis dengan lesung pipi dan gigi gingsulnya menambah kesan manis pada wajahnya.gadis bermanik cokelat itu selalu terlihat teduh namun berubah cepat menjadi datar,dingin,dan acuh saat dekat dengannya. ia hanya diam jika diajak bicara kecuali orang orang yang memang harus dihormati terutama gurunya.

kekerasan dalam hidupnya membuatnya tumbuh menjadi anak yang sangat tertutup juga pendiam ia akan bicara jika orang itu benar-benar mendesaknya walau ia hanya akan menjawab beberapa kata saja.
                                      •••
Rumah.seharusnya tempat paling nyaman untuk melepas lelah.tapi bagi aisha,rumahlah tempat paling menyiksa, dimana ia akan dipukuli dengan apapun yang digenggam mama dan papanya.tak pandang bulu,orangtuanya akan memukul,menampar,menjenggut,menendang dan masih banyak lagi yang mereka berikan pada aisha sebagai hukuman hanya karena hal sepele.

Aisha bangun dari tidurnya mengambil handphone dinakas. tak ada notifikasi apapun dari sosial medianya.aisha punya instagram dan whatsapp hanya saja ia tak pernah memposting foto diakunnya. aisha pun tak pernah memfollow siapapun kecuali orangtuanya itupun dipaksa.tapi followers aisha sudah mencapai 600.ya,karena rata-rata followers aisha adalah teman sosialita mima.
tiba-tiba satu notifikasi masuk lewat akun instagramnya dengan nama pengguna @nalaa_adirianii

"P"

"Aishaaa jawab chat gue dong✌🏻"

"Shaaa lu lagi ngapaiiin??"

"Aishaahhhh"

"Shaaa main yuukk pliiss"

Dan seterusnya sampai 8 notifikasi dari nala.aisha terdiam,mematikan datanya lalu pergi mandi.aisha jarang sekali makan dengan orangtuanya entah karena mama papanya yang galak atau sangat sibuk ia tak pernah makan satu meja dengan mereka.lalu,apa gunanya meja makan besar diruang makan?entahlah aisha tidak peduli.

aisha tidak mirip dengan mama papanya sangat jauh berbeda bahkan orangtuanya berkulit coklat,aisha berkulit putih.ditubuh aisha,banyak sekali luka lebam terutama dibagian punggungnya membuat gadis itu enggan menyandarkan punggungnya ketika duduk.selesai mandi,gadis itu duduk dibibir kasur,mengambil handphone diatas nakas lalu menyalakan datanya.

28 notifikasi terpampang dilayar utama,notifikasi itu dari nala.aisha terdiam kesekian kalinya.tiba-tiba lamunannya buyar saat terdengar suara bel beberapa kali dari lantai bawah.siapa? Batinnya.seumur hidup ia tak pernah menerima tamu,kecuali teman mama atau papanya bahkan biasanya mba eni yang membukakan pintu.ya,aisha tak pernah boleh melakukan itu ia akan tetap seperti gadis bisu yang dikurung didalam kamar dan tidak boleh bicara berlebih jika ada tamu.

bel terdengar untuk ketiga kalinya aisha terpaksa turun karena mba eni tak kunjung membuka pintunya lalu ia turun kebawah dan membuka pintu.seseorang dengan rambut dikucir kuda yang memencet bel tadi membuatnya tersentak kaget.
"Aishaa?".
•••

##Makasih buat temen temen yang udah baca🙂Ikutin terus ceritanyaaa biar ngerti😁...jangan lupa vote sama komentarnya yaa biar bisa diperbaikin.makasiihh:))

SolitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang