Aisha dan nala pergi merry world—salah satu mall terbesar dikota mereka.untuk pertama kalinya aisha merasa bahagia saat di mall.biasanya ia hanya mengikuti mima membeli baju berjam-jam.dan itu menyiksa baginya.
"Sha ke mana dulu nih?"tanya nala.
"Terserah kamu" jawab aisha secukupnya.
sebetulnya aisha merasa sangat bahagia,ia ingin keliling mall dan mendatangi semua yang ada di mall.tapi di sisi lain,aisha merasa durhaka karena pergi diam-diam dan juga berbohong kepada mima.
"Sha,lo kenapa?"tanya nala heran, tapi matanya masih fokus dengan sekeliling mall.
Aisha menggeleng.mereka lalu pergi ke sebuah toko aksesoris yang bernuansa hijau muda itu."Sha kita abis ini,pesen tiket nonton ya?filmnya lagi banyak yang seru bulan sekarang"ujar nala semangat.aisha hanya menangguk sambil tersenyum tipis. Nala yang masih mengoceh,terdiam saat aisha jalan lebih dulu didepannya.ia diam bukan karena aisha mendahuluinya tapi karena dibagian lengannya ada sebuah luka— yang dipaksa untuk sembuh.
Nala masih terdiam.hingga,aisha menoleh kearahnya dingin.nala sedikit terkejut,tapi ia cepat menetralkan mimik wajahnya dan tersenyum kepada aisha.
Bahagia yang tak bisa diutarakan oleh kata-kata ini membuat aisha lebih banyak tersenyum hari ini—walaupun tersenyum tipis.
Setidaknya gadis itu tersenyum lebih dari kapasitas biasanya. Aisha dan nala membeli aksesoris serupa, pergi ke bioskop, bermain ice skeeting, dan makan di salah satu restoran didalam mall tersebut.
•••
"Lo tuh berani banget.bayangin, lo nantangin gengnya kak jessica. dan yang paling awkward bangeettt lo bisa berhadapan sama kak Aidaann yang terkenalnya lebih dari seantero sekolah" oceh nala sambil menyeruput milkshake yang dipesanya tadi. Gaya bicaranya yang heboh,membuat aisha tersenyum tipis.Mereka berbincang ria tentang apa saja. sebetulnya hanya nala yang bercerita, aisha hanya menjawab seperlunya dan tersenyum tipis jika itu lucu.
Saat nala menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya, ia menatap sendu ke arah lengan aisha yang luka. Tapi tiba-tiba tatapannya beralih ketika segerombolan ibu-ibu membuka pintu restoran—nala dan aisha duduk dekat jendela, nala bisa lihat siapa yang keluar-masuk restoran tapi aisha tidak. Aisha duduk membelakangi, gadis itu tidak tahu apa yang nala lihat.
Nala terdiam.mencoba berfikir apa yang harus dilakukannya.hingga tiba-tiba, nala menarik aisha yang sedang mengunyah makanannya keluar restoran sambil merangkul keras pundak aisha hingga kepala gadis itu tertunduk. Mereka jalan cepat.aisha yang masih megunyah, bingung apa yang sedang dilakukan temannya. Sampai aisha benar-benar tidak kuat lagi karena kepalanya terasa pegal, ia melepas rangkulan nala.
Tak perlu diberi tahu,nala sudah menebak apa yang akan ditanyakan aisha.
"Tadi ada ibu lo" ujar nala sedikit khawatir.
Aisha terkejut mendengar pengakuan temannya itu. Ia benar-benar takut."Aku harus pulang" ujar aisha cepat.
"Oke. Gw anterin."
Tepat mereka didepan pintu utama, seseorang menabrak lengan aisha yang terluka.
"Awwhh"ringis aisha. Lukanya tertabrak keras membuat gadis itu terkejut karena kesakitan.
Seseorang yang menabraknya menoleh.
" maaf-maaf saya gak lihat" terkejut bukan main saat nala tahu yang menabrak aisha,tapi yang ditabrak hanya menatap orang itu dingin.
Aidan arcy ferdianka, dialah yang menabrak aisha.
•••##Makasih buat temen temen yang udah baca🙂Ikutin terus ceritanyaaa biar ngerti😁...jangan lupa vote sama komentarnya yaa biar bisa diperbaikin.makasiihh:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Solitude
Teen FictionAisha sallife, tertutup bagai angin yang membenci hujan dan hatinya yang terlalu kuat.