Beberapa hari setelah kejadian itu nala menjauh.aisha yang mulai sedikit berubah jika bersama nala,tapi sekarang nala yang berubah.
nala pindah kursi dari samping aisha.ia tak banyak bicara,hanya jika berkaitan dengan aisha maka ia akan bicara kepadanya.
kini,aisha tengah dikantin sendirian, ia duduk dikursi pojok dan paling belakang.sebenarnya ia tak peduli jika nala benar menjauh,tapi ketika melihat nala asyik dengan temannya yang lain membuat hatinya sedikit kesal.hari ini kantin tak terlalu ramai,karena anak kelas 12 sedang ada seminar dan kursi yang diduduki nala tak jauh dari kursi yang diduduki aisha jadi,aisha menyaksikan keasyikan nala dengan yang lain dengan mata kepalanya sendiri dan itu membuatnya sedikit kesal.ketika hendak keluar kantin,tiba-tiba sekumpulan kakak kelas mencegatnya.
Ia berjalan ke kanan mereka ikut ke kanan dan sebaliknya.aisha diam ditempat menatap kakak kelasnya itu dingin.jika sudah seperti itu maka dia terlihat seperti orang stres.
salah satu kakak kelas itu—yang sepertinya ketua, melirik nametag milik aisha."Ouuhh..jadi lo yang namanya aisha?"ujar si ketua geng dengan nada remeh.aisha melirik ke arah nametag milik ketua geng itu, jessica nalliora.
"Kalo ditanya itu jawab!"Sinis salah satu dari mereka.
Aisha masih terdiam dengan tatapan dinginnya menambah kesan mengejek.
"Jess,dia lidahnya ketelen kali makanya ga bisa ngomong,kasian ya"ucap seseorang disampingnya—ralline.
"Gw gak bisu"
"Kalo ga bisu kenapa daritadi ditanya ga jawab?"
"gak peduli!"
Keadaan memanas dikantin.hingga nala,yang sedari tadi diam-diam memperhatikan aisha ikut kalang kabut bingung mau melakukan apa.akhirnya,nala berdiri menghampiri aisha yang masih dikerubuni senior yang paling dikenal seantero sekolah.
"Maafin temen gw kak"ujar nala setelah mengumpulkan nyali untuk bicara ke jessica dan teman-temannya,ia menarik tangan aisha untuk menjauh dari seniornya itu.tapi tiba-tiba ,seseorang menggenggam tangan aisha menariknya lebih kencang dari tarikan nala.
Dan membawa gadis itu kembali ke hadapan jessica.nala kaget bukan main,bukan karena temannya itu dihadapkan kepada geng terkejam disekolah tapi karena yang menarik lengan aisha adalah Aidan—kakak kelasnya yang terkenal 2 kali lipat dari geng jessica."Jangan pengecut."ucap orang itu.
"Kalo lo ngerasa bener lawan,tapi kalo lo salah lo bisa mundur"ujar orang itu dingin membuat tangan putih aisha berkeringat dan geng jessica terdiam kaget.
"Gw bener.tapi gw gak mau ngelawan"balas aisha dingin .lalu meninggalkan orang itu bersama jessica dan geng nya yang masih diam tak bergerak.
aisha,orang pertama dihidup aidan yang membantah perintahnya.
•••
Waktu bergilir hingga waktunya pulang. Aisha berjalan di lorong menuju gerbang sekolah sambil memikirkan siapa orang yang menariknya tadi.seperti biasa,supirnya akan datang 15 menit setelah bel pulang membuat aisha harus menunggu.tiba-tiba seorang wanita cantik berambut cokelat hazel menghampiri aisha yang tengah duduk dikursi penjemputan.
Keduanya masih terdiam dengan kesibukan mereka masing masing.aisha yang melamun dan wanita itu yang tengah memainkan ponselnya.hingga,wanita itu memecah suasana diantara mereka."hmm..kamu dari kelas berapa dek?"tanya wanita itu.
Aisha menoleh kearahnya—ragu.tapi secepat kilat tatapan wanita itu membuat aisha cepat menjawab.
"Kelas 10 Dierichard"jawab aisha datar.
Wanita itu mengangguk mengerti hingga seseorang yang aisha kenal datang dengan wajah sembab,jessica."Ayo mii.."ujar orang itu masih berdiri yang tidak sadar ada aisha.wanita cantik itu bangkit tersenyum ke arah aisha,lalu pergi menyusul yang sepertinya anaknya.hingga diujung jalan,keduanya berhenti.mereka saling berhadapan didepan mobil dan dilihatnya jessica menangis lalu berjalan cepat masuk ke mobil sedangkan wanita itu masih terdiam sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
•••##Makasih buat temen temen yang udah baca🙂Ikutin terus ceritanyaaa biar ngerti😁...jangan lupa vote sama komentarnya yaa biar bisa diperbaikin.makasiihh:))
![](https://img.wattpad.com/cover/222897193-288-k134526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Solitude
Teen FictionAisha sallife, tertutup bagai angin yang membenci hujan dan hatinya yang terlalu kuat.