Seulas senyum

22 3 0
                                    

"Aishaa?".

Aisha langsung menetralkan mimik wajahnya,kembali datar.

"Ka..kamu ngapain?"tanya aisha gelagapan.ia benar benar takut dengan kemarahan orangtuanya karena ada orang lain yang datang kerumahnya.

"Aku mau main aku udah chat kamu diDM kalo aku mau kesini"jelas nala—ya,dia tamunya.

"Ayo cepet masuk"ajak aisha mempersilahkan nala masuk dengan hati hati.aisha langsung menyuruh gadis itu ke lantai dua menuju kamarnya.

sesampainya,nala langsung terpukau dengan kamar besar aisha yang bernuansa biru dongker dan klasik.ya,itu semua pilihan papanya.

"Kalau kesini kabarin sampai aku bales chatnya"ujar aisha memperingati.

"Sumpah rekor lo ngomong banyak"seru nala heboh.aisha tersadar,ini sedang bukan dirinya.
"Jangan berisik aku mohon"ujar aisha sambil menyuruh nala duduk dikasurnya.

nala tersenyum,aisha bukanlah anak yang aneh dia hanya kesepian,batinnya.aisha duduk disamping nala yang masih kagum dengan kamar teman satu kelasnya ini.

"Sha,lo kenapa sih?gua baru liat orang kayak lu yang pendiemnya banget bangetan malah ngalahin si dian yang kalo ngomong cuma 'enggak sama iya doang'hehehe"ujar nala menampilkan wajah konyol disela sela kekagumannya,lalu terdiam menatap aisha yang menunduk.diam diam seulas senyum terlukis dibibir aisha,sudah sekian lama lukisan itu hilang sampai seorang nala mengembalikannya dengan caranya sendiri.

"Lo tuh cantik sha banget malah tapi sayang,lo nya tertutup banget lo jarang mau kumpul sama yang lain lo malah lebih suka diem dikursi nulis nulis ga jelas."

"Oiya ngomong ngomong nyokap lo dimana?"tanya nala membuat aisha terkesiap.
"Hmm ma..mama kerja papa juga"jawab aisha takut.nala hanya ber-oh ria.

"Nala"panggil aisha membuat nala menoleh ke arahnya sambil menaikkan sebelah alis kanannya.

"oiya ntar dulu.maap ya gua suka labil,kadang ngomongnya lu-gua kadang aku-kamu wajar,masih labil"jelas nala tertawa kecil.sebenarnya aisha ingin menyuruhnya pulang ia takut nala kena marah ibunya,tapi sikap nala yang bersahabat membuatnya enggan melakukan itu.

"Lu anak tunggal?"tanya nala.

"Hmm ga tau,tapi mungkin iya"jawab aisha asal.

ia benar benar gugup karena jarang sekali gadis itu diajak bicara lebih dari kapasitas biasanya dan juga takut nala kena marah ibunya.tiba-tiba suara mima dan anton terdengar nyaring dari lantai bawah,membuat dua gadis itu terperanjat ketakutan terutama nala.

"Sha i..itu siapa yang.." belum selesai nala bertanya aisha langsung menyuruhnya sembunyi didalam lemari dan memperingatinya untuk tidak bersuara.

"Jangan keluarin suara apapun"aisha langsung duduk dibibir kasur miliknya,ia siap.

Anton datang bersama mima mendobrak pintu kamar aisha.

"Ngapain aja lu dikamar hah?! bisanya cuma ngerepotin hidup orang. gara-gara ada lu gaji gua kepotong buat keperluan lu nyesel gua punyak anak kayak lu yang ga bisa hasilin apa-apa dasar sial!"bentak anton sambil memukul punggung aisha dan kepalanya,aisha hanya diam menikmati.

Diam-diam,seseorang tengah menyaksikan drama keluarga itu dibalik lubang pintu lemari yang tidak tertutup rapat.nala,gadis itu menangis ditengah deretan baju baju milik aisha.
                                     •••

##Makasih buat temen temen yang udah baca🙂Ikutin terus ceritanyaaa biar ngerti😁...jangan lupa vote sama komentarnya yaa biar bisa diperbaikin.makasiihh:))

SolitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang