Buku pedoman buat nge-juri, ada nggak? Aku nggak ngerti cara menjurinya kayak gimana dan bagian mana harus kukritik. Aku coba seadanya aja ya. Tolong dimengerti, para penulis budiman :)
Menyalahkanmu di Neraka Nanti
Ini cerpen cepat banget dikumpulin. Juri-jurinya jadi ada kerjaan deh di awal bulan :(
Ini cerpen akhirnya ndess. Dia jadi sakit jiwa karena perudungan. Kasihan banget.
Aku sempat terkecoh sama nama Jenny, kirain mau ambil transgender ternyata nggak. Di sini aku baca kayak buku harian Jenny, sih. Bagaimana perjalanannya dan kenapa dia jadi sakit jiwa. Sayangnya, aku nggak mengerti kenapa dia di-bully waktu SD dan SMP, tiba-tiba saja dia bisa beradaptasi dengan baik pas SMA. Menurutku butuh penjelasan dikit sih soal ini. Selebihnya, tulisannya rapi dan ngalir aja.
82
Aku juga ingin dihargai
Kasian banget ini si Rani. Semua jahat sama dia, untung ortu dan gurunya waras. Alur ceritanya ketebak untuk saya dan tulisannya masih terkesan tell ketimbang show. Banyakan baca dan nulis supaya lebih berkembang.
72
Hadiah Kehidupan dari Malaikat Maut
Keren. Pengen nulis kyk gini juga 😢 Diksinya oke, ceritanya dark tp ttp enak dibaca. Tapi, kata kuncinya mana? Padahal bagus banget tapi kata kuncinya nggak ada. Sayang banget.
75
Woodruf
Cerpen yang penulisannya cukup rapi. Banyak nasihat di dalamnya yang secara gamblang dikatakan tokoh-tokohnya. Kata kuncinya juga ada. Tapi, lupa nama tokoh rada fatal, sih. Lain kali lebih teliti lagi yah.
78
Kata Sandi Sandiwara
Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Diputusin sama cowok tanpa alasan, ada gosip cowoknya hamilin orang, eh lebih parahnya ternyata dulu dianya cewek pula. Hidup kasian sekali kamu, Man, Man. Untung sudah putus.
Bacanya agak bingung sih, pertama pakai POV tiga, tiba" berubah POV orang pertama, terus kembali POV tiga. Dan, masih tanda tanya sebenarnya apa Juno transgender apa nggak. Itu aja sih, tapi aku suka narasinya.
73
Di Jalan
Kata kuncinya ada semua sih, bahasanya juga lumayan enak dibaca. Masih ada tanda baca yang penggunaannya kurang sesuai. Konfliknya kurang nyess sih, temanya kayaknya kecanduan sosmed ya? tapi entah kenapa aku salfok sama kucing ditabrak. Saran aja sih (maaf kalau nggak berkenan di hati), perdalam lagi soal inti cerita supaya cerita kamu lebih terarah dan pesannya bisa dapat juga ke pembaca. Itu aja sih. Makasih sudah mengikuti event ini ^^
72
Aku atau mereka yang hancur?
Di sni dijelaskan awal pembullyan itu, alasannya, dan bad ending dari si tokoh. Aku suka pembawaan alurnya bertahap-tahap dan cukup jelas sampai bad endingnya. Ada dikit-dikit typo tapi bisa diperbaikilah.
79
Toxic-Toxic di bumi
Cerpen ini sangat sesuai dengan judulnya. Orang-orang toxic berkumpul jadi satu. Rasanya pengen ngulek cabe di mulutnya kalau ngegosip terus.
Oke. Untuk ceritanya sih, sudah oke. Hanya memang harus diperhatikan tanda baca dan kalau beda orang yang bicara perlu dibedakan paragrafnya supaya pembaca nggak bingung. Itu aja sih.
77
Under Class
Kayaknya banyak cerita serupa ya soal penindasan di sekolah, tapi ini sisi darknya. Balas dendam sampai bunuh orang. Ngeri beud.
Untuk ceritanya, aku bisa rasakan emosinya. Minim typo tapi beberapa salah penulisan seperti 'ketidak adilan', 'di kala', dan kata asing nggak dicetak miring. Itu aja sih. Semangat terus buat penulis.
77
Kerupuk
Salah satu cerpen yang menyentuh. Bahasanya mudah dipahami. Agak keganggu sama kesalahan pada dialog tagnya dan kalimatnya perlu diefektifkan lagi.
75
Lelah
Cerpen ini ringan. Bahasanya dan jalan ceritanya. Aku bisa lihat kepribadian Keysa yang mandiri, pemalu, tapi kalau disulut bisa murka. Sampai akhir pun begitu. Meski kurang sreg sama pembukaannya yang monoton dan harus lebih teliti lagi untuk typo dan pemenggalan kalimat. Pesannya dapat ke saya. Semangat terus penulis!
75
Perfectshit
Akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Keingat peribahasa itu waktu baca cerita ini. Kehidupan Mila yang serba sempurna hancur rusak karena keserakahan. Untuk menjadi yang terbaik.
Pertamanya, aku kira Mila nge-halu. Karena rasa bersalahnya sama kematian Dea, dia berhalusinasi, mulai dari suara-suara di dalam kepalanya sampai omongan orang-orang tentang dia pembunuh. Tapi, kayaknya aku mikirnya kejauhan ya? Hehehe
Cerpen ini pembawaannya membius banget. Perasaan tokoh utamanya dapat ke aku sampai pada akhir cerita aku merasa kesedihan dan kekacauan di otaknya Mila.
Aku suka sih pesannya. Terakhir,mau bilang aja, itu juara satu beasiswa ke Oxford terus juara dua nggak dapat apa-apa. Gimana sih panitia? Hahaha
86
Despair
Aku suka cerpen ini mengangkat tema tentang bully di keluarga. Paling nggak enak emang numpang tinggal di rumah orang terus merekanya sok mau terima padahal menggerutu di belakang. Masing-masing tokohnya jelas digambarkan dan aku suka cara penyampaiannya bikin aku terhanyut bacanya. Tapi, yang bagian akhirnya kalau untuk aku agak kurang sreg. Dia bawa-bawa belati di tasnya kemana-mana dan pas mabuk dia iris nadinya ketika ada keluarganya di sana. Secepat apa Selly sampai nggak bisa ditahan banyak orang di sana? Wkwkkwkw menurutku aja sih kalau yang ini.
Oh iya, aku masih dapat typo. Lebih teliti lagi yah!
80Perjalanan si tanpa nama
Pilihan-pilihan katanya bikin cerpen ini menenangkan sekali bacanya, meski pesan-pesannya menusuk. Awal-awal disajikan dengan bagaimana kondisi manusia sekarang dan di ending, dijelaskan tentang apa dan mungkin sedang terjadi pada manusia akibat kelangkaan simpati pada lingkungan. Percakapan antara si anak dan si burung meski banyak berisi petuah-petuah, dikemas dengan sangat baik jadi menarik dan natural bacanya. Bagus banget.
90Don't look at me like that
Pandangan orang-orang pada transgender, waria, bencong, dsb, memang bikin miris. Secara biologis sudah dijelaskan kalau emang mereka berbeda dari kaumnya. Salah hormonnya. Nggak dukung anak jadi transgender, tapi juga nggak dukung sikap dan pendapat masyarakat tentang transgender. Jadi, cerita si Devi ini tambah bikin aku miris. Sangat pasti terjadi di kehidupan nyata. Mau bersedekah, orang-orang mengkritik, biar diam saja, kritik tetap jalan terus. Fiksi tapi mengena.
Tapi, masih ada kata depan yang salah. Bukan 'di terima' tapi 'diterima', bukan 'ku alihkan' tapi 'kualihkan'. Usahakan lebih teliti lagi.
89
I hate women
Aku nggak tahu mau sebut tokoh utamanya apa karena nggak ada namanya, jadi aku sebut saja dia A.
Si A ini benci perempuan kayaknya karena salah ibunya yang suka main tangan. Tapi, aneh, dia tidak menyalahkan ayahnya yang kabur tanpa bawa dia dan pria-pria yang menindasnya sewaktu sekolah.
Berbeda dengan cerpen sebelumnya, yang secara sadar menerima diri sebagai perempuan yang terjebak dalam tubuh laki-laki. Si A nggak bisa terima fakta kalau dia perempuan karena benci perempuan. Karena itu, dia mau jadi laki-laki. Yah, karena salah asuhan kalau ini. Butuh ke psikolog anaknya.
Aku nggak ada kritik apa-apa soal kepenulisan soalnya rapi aja. Ceritanya bagus.
85
Si Tua Bangka
Sesuai dengan tema dan kata kunci semuanya ada. Tapi, anak SD memang sejahat itu kah dalam membully? Hahaha sudah lama jadi lupa XD
Penulisannya cukup rapi sih, tapi masih ditemukan kalimat-kalimat tidak efektif. Typonya juga masih ada.
78
Catatan Hitam Andreas
Benar-benar nggak nyangka bagaimana ceritanya ini jalan. Caranya ekstrem banget untuk ubah identitas krn nggak mau hidup sebagai Andreas, dia jadi transgender. Tapi, ternyata karakter Andreas nggak sekuat itu ya? Biasanya pembully dia bully org yg emg lbh lemah dri dia. Tp ini, Chandra malah bs menyiksanya berkali-kali?
Masih terserang kata -nya. Bahkan ada dalam satu kalimat ditulis -nya tiga kali. Diperhatikan lagi kata asing hrs di-italic dan masih ada typo. Selain itu, cukup rapi. Semangat terus.
78
Raihana
Problematik sekali kamu ya, Raihana. Yang nulis ini woy plis bikin sedih, gedeg, kesal, sama Raihana. Awal-awal sudah tersentuh bagaimana Raihana ditindas sama teman-temannya, lalu senang kan masih ada yang perhatikan dia. Eh, dianya yang tiba-tiba jadi psyco. Di sini kamu berhasil bikin aku sebagai pembaca terbawa sama cerpenmu. Bahasanya juga oke banget. Kurangnya hanya ada bagian yang harusnya dipotong pakai titik supaya nggak kepanjangan. Bacanya sampai ngos-ngosan. Hahaha
88
Punishment Game
Ceritanya rada susah dimengerti. Hubungan Nathan dan Jo tidak jelas. Kalau mereka pacaran kenapa nyiksa begitu parah? Ada bagian-bagian yang harusnya dikasih titik tapi malah koma. Satu informasi dalam sekalimat sudah cukup, jadinya kepanjangan. Masih ada kalimat yang kurang efektif. Tapi kata-katanya cukup ngalir sih.
78
Sama Saja
Akhirnya ada cerpen kelangkaan empati dan simpati. Pengen sekali ini dibahas XD
Aku suka bagaimana tokoh utama membahas kelangkaan empati dan simpati, dan mencoba menghubungkan ke dirinya yg nggak berbuat apa-apa karena merasa kalau membantu orang lain esensinya harus lebih tinggi dari alasan pamer, seperti yang dibuat banyak orang.
Kalimatnya ngalir aja sih, rapi juga. Mungkin bisa tambahi diksi-diksi juga.
80Sekian penjurianku. Di sini aku kritik, selain karena itu tugas juri, tapi juga supaya tulisan penulis bisa berkembang. Bukan karena tulisanku lebih baik. Maaf, kalau ada yang tersinggung dan makasih sudah menyimak.
Terakhir, aku mau ucapkan. Selamat kalian sudah masuk bulan Montaks Death Match!
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematik Sosial
Short StoryKata Emak, zaman sudah edan. Banyak tradisi yang ditinggalkan demi modernisasi. Belum lagi soal toleransi dan simpati-empati yang kian pergi. Sebagai generasi muda, emak melanjutkan, kudu punya pegangan biar enggak tersesat diri. Mengambil tema: 1...