3'🌻

45 6 3
                                    

Kring....kring...kring...

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Semua siswa-siswi SMA Kencana bersorak.

"Tau gini gue gak sekolah!" Umpat Ara kesal

"Iya gue juga,malah jamkos mulu lagi" timpal Aca.

"Yaelah yaudah kali, waktu gak bisa di putar di jilat apalagi di celupin" ucap Aya bercanda,niat nya ingin mengembalikan mood sahabat sahabat nya.

"Garing lo!" tukas Ara.

"Bangsat! Niat gue baik, lo mah gak asik Ra" kesal nya.

"Bodoamat gue mao pulang,mau bobo cantik sambil maskeran" Ara merapikan buku buku nya.

"Mao dong masker nya, masker gue abis!!" Teriak Aya membuat semua sahabat nya menutup telinga nya rapat rapat.

Senja dan Layka yang hanya menonton drama sahabat nya itu hanya geleng-geleng kepala. Heran mengapa punya sahabat yang gak pernah bener otak nya.

"Au ah pada ribut mulu bagus gue pulang,bayy" Ucap Layka memecah kan perdebatan alay itu.

"Eh Lak lo pulang sama siapa?" Tanya Ara membuat Layka berbalik badan menatap keempat sahabatnya.

"Sama doi gue lah" kata nya angkuh. Memang cuma Layka lah yang mempunyai pacar di antara mereka. Layka dan pacarnya yang bernama Gevin itu sudah berpacaran sejak kelas 10.

"Sombong amat,entar kalo gue bawa doi gue,lo semua terkejut" alibi Ara, sebenernya dia menyukai seseorang namun cinta nya tak pernah terbalaskan.

"Si Gilang? Yaelah dari jaman baholak juga gak pernah tu dia suka ama lu Ra" ledek Layka membuat Ara kesal.

"Dah ah bayy gays" Layka melenggang pergi dari kelas nya yang sudah sepi hanya terisi sahabat sahabatnya.

"Eh Jak,btw Gilang ada nanya gue gak?" Ucap Ara tersenyum sambil menaikkan naikkan alisnya. Senja yang melihat ekspresi Ara yang sangat berharap , membuat Senja merasa kasian namun ia tak mungkin berbohong,justru itu yang akan memberi harapan lebih pada sahabatnya.

"Gak ada" jawab nya singkat lalu berdiri hendak pulang.

"Ishh Gilang jahat banget sih" kesal nya sambil menghentakkan kakinya.

"Yok pulang!!!" Aya segera berlari menyusul Senja yang belum lama pergi. Ara dan Aca juga ikut berlari menyusul.

Keempat cewek itu menunggu di gerbang sekolah, gerbang yang saat itu ramai membuat mereka harus sedikit berdesak desakan.

"Yak, gue nebeng dong, sampe depan komplek doang plisss" pinta Ara. Aya hanya mengangguk percuma ia menolak pasti Ara akan terus memaksanya.

"Yaudah gays kita cabut luan ya" pamit Aya pada Senja dan Aca.

"Hati hati lo dua" Aca melambaikan tangannya. Yang di balas juga oleh Ara. Senja menampilkan senyuman manis nya.

"Eh eh Jak, gue di jemput. Gue luan ya,lo hati hati" Aya yang menyadari bahwa ia sudah di jemput pun berlari kecil menuju mobilnya. Yang berada beberapa meter dari tempat mereka.

Sekarang tinggal lah Senja, ia harus berjalan menuju halte dekat sekolah nya. Jika terlalu lama, pasti bus nya juga akan lama datang.

Sudah hampir 30 menit Senja menunggu, namun Bus yang ingin ia naikin belum kunjung datang.

"Akh kemana sih ni Bus!" Kesal nya.

Gadis itu memutuskan untuk berjalan kaki hingga sampai ke pangkalan ojek.

Disisi lain dua orang cowok tengah nongkrong di salah satu warung langganan mereka. Hampir setiap hari mereka mampir ke warung itu. Mereka menamai warung itu dengan nama Warung Bang Ijan. Atau disingkat dengan Warjan.

LANGIT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang