5'🌻

21 7 0
                                    

"Iya ada apa?"

"....."

"Iya saya Langit ini siapa ya?"

"....."

"Baik terimakasih atas infonya"

Langit beranjak. Menghampiri motor nya yang di parkirkan di tepi jalan. Ia cemas,sungguh cemas.

RS SYAFIRA....

"Suster, mama gimana? Baik baik aja??" Tanya Langit panik,sang suster hanya tersenyum. "Sus jawab saya!" Teriak nya.

"Alhamdulillah mama kamu sekarang kondisi nya sudah stabil walaupun belum siuman" jawab suster itu lalu pergi .Langit bernafas lega. Ia sungguh tak ingin mama nya pergi.

"Ma,,, langit disini. Mama harus kuat. Langit janji, Langit pasti bisa bikin Mama bahagia" rintih nya. Sambil terus menggenggam tangan sang Malaikat dalam hidupnya.

Krek... Pintu terbuka menampilkan sesosok orang yang ia benci sangat benci. Aura muka  Langit seketika berubah.

"Ngapain Anda disini?!" Tanya Langit ketus tanpa ingin melihat wajah itu. "Saya cuma mau jenguk mama kamu" jawab nya santay lalu mendekat ke arah ranjang tempat mama nya terbaring.

Dengan sigap tangan Langit mencekal tangan pria itu.

"GAK USAH SOK PEDULI.!!!" Rahangnya mengeras. Menandakan ia tak suka keberadaan pria itu disini.

Membuat pria itu menoleh dan menatap Langit tajam.

"ANDA URUS AJA WANITA YANG MENJADI BENALU DALAM KEHIDUPAN SAYA, BUKAN KAH ANDA TAK PEDULI PADA SAYA BAHKAN SAMA MAMA SAYA! YANG JELAS JELAS ITU ADALAH ISTRI ANDA SENDIRI.!!" Ucapnya menekankan kata tiap kata yang terucap.

"Maksud kamu saya tidak peduli? Cih kalo saya tidak perduli saya tak akan ada di sini" pria itu tersulut emosi.

"SAYA BILANG GAK USAH PEDULI!! PERGI! URUS SAJA BITCH SATU ITU!" Ucap Langit menekankan kata BITCH. Membuat Pria itu reflek melayangkan tamparan nya.

Langit marah, kecewa, bahkan ingin sekali membalas. Namun ia sadar pria di depannya masih berstatus ayah kandungnya,bahkan sampai seumur hidup itu pria itu tetap ayah nya.

"ANDA BOLEH TAMPAR SAYA , TAMPAR, TAMPAR SEKARANG...." Langit menampar pipinya sendiri, seolah olah menyuruh Ayah nya untuk menamparnya lagi.

"SAKITI SAYA SEPUAS ANDA, TAPI JANGAN PERNAH SAKITI MAMA SAYA" Teriak nya membuat adegan semakin panas, dan suster yang tak sengaja lewat di depan ruangan, segera memanggil security.

"Sudah sudah. Ini rumah sakit. Kalo mau berantem jangan disini!!" ucap security yang akhirnya memadamkan emosi di kedua pria itu.

"Usir dia pak, dia pengganggu disini!" Ucap Langit,membuat pak security membawa paksa Ayah nya. Pria itu tak menolak ia hanya memberi tatapan tajam kepada langit sebelum akhirnya dia benar benar pergi.

Kepergian ayah nya membuat ia melihat wajah pucat sang Mama. Terlihat jelas raut kesedihan dan kekecewaan disana.

"Ma, tenang mama jangan takut. Ada Langit yang selalu jagain Mama. Langit sayang mama, bangett" ucap nya pelan lalu mengecup dahi wanita itu.

🌻🌻🌻

"Jak, Jak plis Jak dengerin gue dulu!" Kejar Pria itu, namun Senja tak menggubris ia tetap melanjutkan perjalanannya.

"Mau apalagi sih?!" Bentak senja ia sudah tak tahan dengan tingkah Pria di hadapan nya.

"Gue sayang sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?" Pinta cowo itu penuh harapan. "Gue gak bisa, gue gak ada rasa sama lo, jadi plis jauhin gue!" Senja melanjutkan perjalanannya.

LANGIT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang