2'🌻

27 10 2
                                    

Senja menelusuri berbagai rak yang ada di supermarket, mencari cari barang barang yang ia butuh kan untuk keperluan rumah dan keperluan sekolah nya .

Setelah di rasa cukup Senja segera ke kasir untuk membayar, tidak terlalu banyak barang yang Senja beli sehingga hanya bisa di masukkan dalam satu kantung plastik saja.

Melihat ramai nya jalanan dan panas terik matahari yang begitu menyengat kulitnya, membuat Senja memilih pulang naik bus, padahal rencana awalnya adalah dengan naik ojek.

Halte yang berjarak 100 meter dari supermarket harus membuat Senja melangkah kan kaki nya dengan malas.

Senja melihat seorang anak kecil hendak menyebrang, ia ingin membantu namun anak itu sudah duluan membelah jalanan, dan dari kejauhan Senja melihat motor sport melaju kencang hendak menabrak tubuh mungil bocah itu. Senja melempar kantung belanjaan nya dan berlari untuk menyelamatkan nyawa bocah itu.

Brukkk..... motor itu terjatuh karena menghindari Senja dan anak kecil itu. Sedangkan Senja tengah memeluk bocah itu dan mereka terguling hingga ke tepi jalan, orang orang sekitar segera membantu si pemotor dan Senja.

“Dek, kamu gak papa kan? Ada yang luka?” tanya Senja khawatir melihat muka pucat bocah itu. Bocah lelaki itu hanya menggeleng pelan,dan perlahan semua orang bubar karena tidak ada korban dari kecelakaan ini.

Senja langsung menghampiri lelaki yang hampir saja membunuh nyawa orang.

"Lo tuh mikir ya,lo itu baru aja mau bikin nyawa orang melayang tau gak sih?!!!” lelaki itu diam,ia tak membuka helm nya.

“Buka cepetan helm lo,gue mau liat!” Senja membuka paksa helm nya dan melihat cowok yang pernah ia temui beberapa hari yang lalu.

“Lo lagi lo lagi, sekarang lo minta maaf sama anak itu!!!” teriak Senja kesal.

“Gak,gue males” acuh nya lalu ia memperbaiki posisi motor nya yang sempat jatuh.

“Eh lo mau bilang ada masalah lagi? Kalo lo ada masalah gak usah ngelakuin hal bodoh yang bisa bahayain diri lo sendiri, bahkan lo bisa nyelakai orang!!” Ucap Senja berteriak namun tak di respon oleh cowok itu, ia malah pergi meninggalkan Senja yang terus saja mengumpat.

Senja menghampiri anak kecil itu yang sedang menunduk sepertinya ia masih trauma atas kejadian tadi.

“Adek,kamu kakak anter pulang aja ya?ayok” ucap Senja lembut lalu anak itu mengangguk.

Senja mengambil belanjaan nya yang sempat ia lempar lalu mengantar bocah itu benar benar sampai rumah.

"Makasih yah kakak udah nolongin aku sama anter aku pulang” ucap nya imut membuat Senja gemas.

“Iya sayang sama sama,lain kali kamu pergi jangan sendiri ya,bahaya” Senja mencubit pipi bocah itu dengan gemas. Bocah itu pun masuk ke rumah nya yang bisa di bilang tidak mewah seperti rumah Senja. Rumah yang tak terlalu jauh dari pinggir jalan hanya memasuki satu gang saja.

Senja memilih langsung pulang ia takut mama tiri nya marah dan malah berbuat kasar padanya,karena ia berjanji akan pulang cepat dan tidak kemana mana sehabis dari supermarket.

Tidak perlu menunggu lama,bus yang Senja tunggu pun datang.

Di rumah ia melihat betapa sepi nya rumah itu, terlihat besar namun tak ada orang, Senja memilih untuk masuk ke kamar nya dan membereskan barang barang yang ia beli tadi.

Di pertengahan aktivitasnya, handphone nya berdering. Tertulis nama Meghan di layar nya, tanpa lama ia mengangkat telfon itu.

“Halo ra?”

LANGIT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang