4'🌻

17 7 2
                                    

Eh sebelum lanjut tekan itu tu yang di pojok kiri bawah hehehehe:v yang bintang ituloh masa gatau. Terimakasih<3

•••

"Hiks...hiks... hiks lo jahat" lirihnya. "Lo tega sama gue,gue benci sama lo. GUE BENCI!!!" teriaknya frustasi.

"Lo kenapa?" Ucap cowok bertubuh tegap. Menghampiri nya dengan wajah panik. Dengan segera wanita itu memeluk cowok di hadapannya. Menangis. Menumpahkan segala kemarahan nya.

Gadis itu tak menjawab pertanyaan Langit, ia masih menangis bahkan tangisnya makin kencang.

"Lo jawab gue! Lo kenapa?" Langit jengah karna gadis di pelukannya tidak menjawab pertanyaan nya.

Gadis itu menggeleng pelan. Ia masih berusaha menahan tangisnya agar bisa menjelaskan apa yang terjadi. Lalu ia melepas pelukannya. Menatap Langit.

Tatapan yang sulit di artikan karena Langit bukan lah tipe cowok yang peka.

"Gu.. gue..." Gadis itu tak kuasa menerima takdir yang datang padanya. Takdir ini sungguh menyayat hatinya bahkan bisa melukai hati orang yang ia sayangi.

"Jawab gue!" Bentak Langit,ia tak tahan dengan cewek di hadapannya. Bukannya melanjutkan perkataannya cewek itu malah menangis mendengar bentakan Langit.

Gadis itu kembali menjatuhkan tubuhnya sambil terus menangis. Ia takut jika mengatakan yang sebenarnya akan membuat Langit marah pada nya.

"Lo gak mau jawab pertanyaan gue?!" Ketus nya, ia sungguh jengah dengan gadis ini.

"Gue... gue ha.." Kata katanya terpotong, sakit rasanya jika harus mengungkapkan yang sebenarnya.

Langit tak berbicara, ia hanya menunggu gadis itu melanjutkan perkataannya. Cukup lama Langit menunggu jawaban gadis ini. Hingga dia benar benar siap menerima resiko nya.

"Gue hamil" ucap nya cepat. Membuat Langit terkejut, raut muka nya berubah. Seketika rasa bersalah nya muncul dalam benak nya.

Langit tak bisa menyembunyikan kemarahan nya. Entah kenapa pernyataan ini susah untuk ia terima. Ia marah pada dirinya sendiri. Sangat marah.

Langit pergi meninggalkan gadis itu masih dengan keadaan terisak.

🌻🌻🌻

"Parah lo asu HAHAHA aneh lo" ucap Aya di tengah tawa nya. Ia bersama keempat sahabatnya sedang ada di rumah Ara.

Inilah kebiasaan mereka, sekali seminggu wajib nongkrong. Entah itu menonton film, ghibah, maskeran atau sekedar berkumpul.

Saat ini kelima gadis itu tengah main tebak tebakan.

"Eh gue punya nih satu tebakan" ucap Aca semangat 45. Ia yakin sahabat nya tak akan bisa menjawab.

"Nih ada 2 lampu. Lampu pertama itu iduuuuppp terus. Nah lampu kedua hidup nyala hidup nyala, sekarang pertanyaannya lampu mana yang boros?" Tanya nya, keempat sahabatnya itu berfikir keras.

Hampir 10 menit namun tak ada yang menjawab pertanyaan nya. "Lama banget sih mikirnya, tau gak?"

Keempat nya menggeleng, membuat Aca kesal, ia pikir ada yang tau jawaban tebak tebakan nya ternyata tidak.

"Jawabannya yah sama sama boros lah, yang satu idup yang satu idup nyala idup nyala nah kan idup ama nyala sama" jelas nya.

"Yahh garing lo Ca"

"Eh lo aja yang gak tau" balas Aca sinis.

Hening....

"Ges laper gak? Bikin mie goreng kuy" tawar Ara sebagai tuan rumah. "KUYYY!!!" Ucap Aca,Aya dan Lalak semangat tapi tidak dengan Senja. Ia menunjukkan wajah gelisah nya.

LANGIT SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang