7. Pengagum Rahasia

6 2 0
                                    

'Tidak ada yang istimewa
Tapi ada hal yang berbeda'

❄❄❄

Seperti biasa aku sudah siap-siap sekolah. Aku sudah rapih dari atas sampai bawah.

Meskipun kebiasaan burukku tidak pernah berubah yaitu selalu telat. Tapi harus tetep rapih.

Aku biasanya sebelum berangkat ya sarapan dulu. Kan gak lucu kalo tiba-tiba pingsan.

Nah kalo pingsan ada pangeran yang nolongin sih gak papa. Ya ampun halu mulai lagi.

Nasi goreng buatan mamah tercintah. Emang mamah paling pengertian sedunia. Ok aku gak selebay itu.

Acara makanku tiba-tiba hancur kedatangan Sindi Dan Mela.

"Anggie, sekolah yuk" suara toa Mela sangat kencang.

"Bentah sarapan dulu" kataku juga sambil teriak.

"Sin, enak banget si anggie sarapan. Kita nungguin di sini ikutan yuk"

Emang ya mulut Mela gak bisa pelan. Sampe kedengeran ke dalem rumahku.

Aku sudah menduga bahwa mereka akan ikut makan. Apalagi langkah mereka semakin dekat.

"Anggie, aku sama sindi laper ikut makan ya!"

Plisss....jangan pasang muka sok imut.

"Ambil sendiri" mamahku tidak akan keberatan jika mereka ikut sarapan.

Akulah yang merasa keberatan. Karena apa....

"Gie, enak banget. Eh tau gak gie kemarin aku liat si rida lagi jalan sama Yudha. Bayangkan gie yudha" kata Sindi sambil menekan kata terakhirnya

Inilah yang gak suka. Nafsu makanku hilang saat mendengar namanya.

"Apa?" teriak Mela.

Gak usah lebay kaya gitu kali. Aku aja gak sekaget itu. Mela emang toa.

"Gak penting, aku dan yu...yudha udah selesai. Gak usah di bahas lagi"

Kenapa bisa ngucap nama Yudha aja susah. Emang si Yudha udah menuhin otakku.

"Masa lalu...biarlah masa lalu...." nyanyi Mela dengan suara toanya.

"Gak usah di nyanyiin kali mel" senggol sindi.

"Kali...kalimera ya atena...."

Kayaknya si Mela mau jadi artis dangdut. Lanjut makan lagi.

Plak...

Sindi memukul tangan Mela. Mela akhirnya mengaduh kesakitan.

"Aduh sin kalo mukul yang pelan dong sakit nih. Merah lagi"

"Lebay" Sindi mengejek Mela.

"Mel kecilin suaranya. Sampe ke dengeran ke tetangga tau" 

"Gak bisa gue. Tuh sindi jadi cewe kasar banget gie!" adu Mela sambil menunjuk ke arah sindi

Sindi melipat tangannya di dada. Ia menghadap ke arah Mela. Lalu sindi tiba-tiba tersenyum.

Ada apa ya? Ko sindi senyum? Pasti kata-katnya akan bikin Mela diem.

"Aku emang kasar mel. Aku kan bukan makhluk HALUSSSsssssss......Hahhaha!"

"Hahahaha..." sindi emang bisa buat hal yang lucu.

Telah Usai ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang