8. Tersangka

6 2 0
                                    

'Aku sudah menemukannya!!
Ternyata itu dia'

❄❄❄

Aku sedang memikirkan siapa dia. Siapa yang memberiku coklat dan bola basket.

Bahkan aku menatap bola basket dari tadi. Sampai perutku berbunyi. Hal tidak penting.

Aku melupakan jam istirahatku hanya karena bola basket. Ok, ini sangat berlebihan.

Padahal Mela dan Sindi mengjakku ke kantin. Tapi aku malah tidak mau. Dan sekarang....aku lapar.

Aku menutup kembali kadonya. Lebih baik mengisi perut terlebih dahulu. Baru berfikir lagi.

Meskipun sangat malas ke kantin sendiri. Mau bagaimna lagi?

Aku jalan dengan lambat sehingga kantin yang dekat terasa jauh.

"Aww...." ringisku.

Siapa yang tidak sakit jika di tabrak seseorang dan hal yang aku tidak suka adalah jatuh di lantai dengan tidak elitnya.

Dia sepertinya sengaja melakukan itu. Untung saja tidak ada orang lain. Mungkin mereka semia lagi di kantin.

"Kamu sengaja kan!?" aku menunjuk ke arahnya.

"Kalo iya kenapa?"

katanya sambil melipat tangan di dada dengan senyum yang menjijikan bagiku.

Apa kalian tau siapa dia? Dia Rida pacar Yudha Dan mantanku.

"Apa aku punya salah?"

Aku tidak pernah menyakitinya atau apapun itu. Tapi Rida sengaja menabrakku. Bahkan badanku agak sakit.

"Ya, kamu salah. Karena udah rebut Yudha dari aku"

"Hahahaha.....bukannya kebalik? Rida...rida...rida...cuman gara-gara Yudha kamu lakuin ini? Emangnya cara kamu itu mu-ra-han"

Aku tidak bisa menahan ucapanku lagi. Seakan kata-kata itu keluar dari mulutku sendiri.

Ya Allah maafkan Anggie yang berbicara kasar.

"Apa yang di sebut murahan?" Rida mengepalakan tangannya.

"Pikir aja sendiri" kataku lalu melangkah pergi.

Siapa dia? Seenaknya saja menuduhku. Padahal dia sendiri yang jelas-jelas mendekati Yudha padahal udah tau waktu itu aku pacarnya.

Dua orang itu telah mempermainkan hatiku.

"Nenek lampir. Penyihir. Kalo aku gak sabar udah aku rusakin mukanya!"

Aku sibuk mengerutu di setiap jalanku. Sampai aku melihat Dhani. Dia sepertinya sedang sibuk. Aku penasaran.

"Kamu lagi apa?" tanyaku menghampiri Dhani.

"Oh, Anggie. Ini lagi ngisi formulir untuk lomba"

Dia hanya melihatku sekilas lalu mengisi formulir kembali.

Telah Usai ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang