tiga

371 44 6
                                    

selamat membaca...

.
.
.
.
.
.

Bruk!

"aduh!" kata renjun, karena ia jatuh setelah menabrak orang didepannya.

"lo gapapa?"

"gapapa kok, maaf-" ucapan renjun berhenti setelah tahu siapa yang ia tabrak.

.
.
.

"dek?" tanya mark.

Yap! Yang ditabrak renjun adalah mark. Orang yang bikin renjun deg-deg-an. Dirasa mark tidak mendapatkan respon dari renjun, ia mendekatkan wajahnya ke hadapan renjun.

"dek? halo?" kata mark sambil melambaikan tangannya dihadapan renjun.

"e-eh maaf kak" kata renjun sambil mengambil bukunya yang jatuh.

"hm"

'aduh pake nabrak kakak ini lagi' batin renjun

"kalau begitu saya permisi kak. Maaf sekali lagi" kata renjun kemudian berlari meninggalkan mark.

'tuh anak kenapa sih? tapi manis juga eh?' batin mark

Renjun sampai dikelasnya dengan nafas yang memburu. Hal itu pun tak luput dari penglihatan haechan. Ia pun kemudian duduk lalu menenggelamkan kepalanya di lipatan kedua tangannya.

"kenapa lo? Kaya habis dikejar setan" tanya haechan penasaran.

"malu gue chan! malu!"

'kenapa sih nih anak?' batin haechan

"malu kenapa lo? habis nabrak orang lagi?" tebak haechan yang tepat sasaran.

Renjun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"lah, beneran? Ngelamunin gue lo sampe ga fokus gitu?" haechan dengan tidak berdosanya tertawa terbahak-bahak. Yang ditertawakan hanya menatap malas kearah haechan.

"bacot lo! Btw lo tau ga siapa yang gue tabrak?" kata renjun.

"kaga lah, kan lo belum kasih tau gue" kata haechan.

"gue nabrak kak mark anjir!"

"wah demi apa?! HAHAHA jodoh kali lo sama tuh orang" tawa haechan.

"ngarang lo! gue udah malu nih!"

"terus?" tanya haechan.

"terus gimana? ya gue minta maaf terus lari lah demi apa malu banget gue"

"HAHAHA" tawa haechan menggelegar.

Kring~

Bel istirahat pun berbunyi mengharuskan kedua cucu adam tersebut menghentikan kegiatan 'mari mentertawakan renjun' itu.

"Baik anak-anak, sekian untuk pelajaran hari ini. Untuk tugas yang bapak beri tadi, dikumpulkan minggu depan. Terimakasih." kata Pak Moon.

"BAIK, PAK!" seru anak sekelas.

"Yasudah kalian boleh keluar" kata pak Moon sambil meninggalkan ruangan kelas.

Sepeninggal Pak Moon, satu-persatu teman sekelas renjun mulai berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke kantin, perpustakaan, bahkan ada yang cuma nongki-nongki di depan kelas sambil menggibah. nikmat ga tuh?

"INJUUNNNN!" teriak haechan.

Yang dipanggil memutar bola matanya malas, "gausa teriak-teriak, lo kira dihutan apa?"

unsweety(?) R ※ [markren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang