Suasana pagipun sudah kembali menyapa risa seperti pagi lainnya. Tapi, pagi hari ini risa tampak berbeda dari biasanya. Dia tampak kacau dengan wajah yang muram, mata bengkak karena sudah menangis semalaman dirumahnya. Saat mamanya menanyakan keadaannya pun risa tidak menjawab.
Setelah selesai bersiap-siap, risa langsung pergi ke tempat makan untuk sarapan. Tapi, risa hanya memakan roti satu gigitan saja dan langsung pergi karena risa sudah berjanjian dengan aldo untuk pergi sekolah bersama. Ya, tentu bukan risa yang menawarkan, risa menerima tawaran itu karena aldo mengancam akan menganggunya selama 1 bulan penuh. Tentu saja risa keberatan, karena jika aldo terus mengoceh risa bisa saja stres karena aldo.
" Ayo riss, udah siap kan?. " Tanya aldo yang sudah stand by di depan rumah risa.
" Keliatannya?. " Jawabku malas.
" Ditanya malah balik nanya, jawab dulu. "
" Ribet banget si do, iya gue udah siap. "
" Nah oke, ayo berangkat. "" Risaaaa. " Risa menoleh kearah orang yang memanggilnya. Ketika baru saja akan pergi, mama risa memanggil.
" Apa ma?. "
" Kamu ko gak ngabisin sarapan kamu nak? Nanti maag kamu kambuh risa. " Tanya nya khawatir, karena risa tidak seperti biasanya.
" Iya ma, nanti risa makan disekolah aja sama temen-temen. "
" Tapii. " belum sempat mama risa berkata, tiba-tiba aldo menyela.
" Tenang tante, nanti biar risa aldo awasin dikantin. Kalo dia makan atau gak makan, nanti aldo hubungin tante deh, aldo juga selalu bawa obat maag buat risa. " Aldo mengoceh, yaa karena aldo sudah berteman dengan risa selama 1 tahun lebih. Jadi, aldo tahu kebiasaan risa yang buruk yaitu tidak makan dengan benar.
" Nak aldo, mama titip risa ya. "
" Maa, aku bukan anak kecil yang bisa dititip titip. Apalagi sama orang kaya dia!. " Jawabku sembari memukul helm aldo, dan terdengar aldo merintih karena pukulan risa.
" Tenang tante, tante gausah khawatir. Sekarang kita berangkat sekolah dulu ya tante. " Pamit aldo, sembari mencium telapak tangan mama risa.
" Assalamualaikum tante. "
" Waalaikumsalam, hatihati nak aldo, risaa. "
Saat sudah sampai di sekolah, aldo dan risa jalan beriringan menuju kelasnya. Hening, itulah yang terjadi pada mereka, senjak kejadian kemarin mereka jadi lebih banyak diam. Aldo saja yang biasanya terus mengoceh, tiba-tiba jadi pendiam sekali.
" Emm, saaa. " Kata aldo memecahkan keheningan.
" Apa. "
" Emmm, soal kemarin emm. "
" Nanti aku jelasin. "
" Kalo kamu ada beban yang dipendam sendiri, coba cerita aja. Biar agak ringan bebannya. "
" Sejak kapan kamu jadi bijak do. " Jawabku kaget dan agak tersenyum sedikit.
" Apaan si sa. " Kata aldo sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
Bell istirahat pun telah berbunyi, seperti janji aldo pada mama risa sebelumnya. Aldo mengajak risa ke kantin untuk makan siang bersama.
" Ayo sa, kekantin. " tawarnya.
" Gak do, kamu aja. Lagian lagi gak mood makan apa-apa. "
" Saaaaaaaa, akutu udah janji sama mama kamu. Kalo janji tuh harus ditepati saaa, kalo gak ditepati... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Teen FictionKetika sebuah keluarga sedang diambang kehancuran dan harus memilih untuk bertahan atau berpisah. Saat mereka sedang seperti itu, apakah mereka memikirkan aku? Anak mereka yang menjadi korban perkelahian mereka. Maa... Paa Jangan tinggalkan aku se...