Empat

0 0 0
                                    

Tak terasa hari sudah gelap, aku masih diam diruang tamu rumahku. Setelah kejadian itu aku hanya bisa diam dan menatap kosong ruangan itu. Mama yang syok langsung pergi ke kamar untuk istirahat, aldo juga langsung pergi kembali ke sekolah untuk mengambil tas punyaku dan tas miliknya. Malam ini sudah pukul 23.00 tapi aku belum bisa tidur bahkan game online yang biasa aku mainkan saja tidak bisa menenangkan ku.

Saat hari sudah pagi aku terbangun dari tidurku dengan keadan tidak enak badan, badanku terasa berat untuk beranjak dari ranjang kamarku nafasku tidak beraturan dan keringat bercucuran dari keningku. Mama mungkin belum bisa bekerja sekarang, lalu aku harus bagaimana dengan keadaanku saat ini, aku bahkan sulit bergerak. Aku hanya bisa menangis di dalam kamarku sampai ada orang yang datang mengetuk pintu kamarku.

" Saaaa " Panggilnya hati-hati, saat aku melihat ternyata aldo yang datang menghampiri ku. Seketika tangisan ku pecah dan aldo menghampiri ku sembari mengusap air mata yang turun dari pelipis ku, tiba-tiba pandanganku kabur dan gelap.

Aku membuka mataku perlahan dengan keadaan yang masih sama seperti sebelumnya, ya ternyata aku tidak sadarkan diri tadi. Aku merasa ada benda yang menempel di dahiku dan aku melirik nakas ternyata ada wadah berisi air ahh sepertinya seseorang sudah mengompres ku. Saat aku melihat sofa yang ada dikamar ku, aku terkejut melihat aldo yang tertidur disana, ternyata dia yang sudah menjagaku dan aku sangat bersyukur memiliki aldo sebagai sahabatku.

" Aldooo " Panggilku dengan suara parau tapi aldo tidak mendengar nya.
Saat aku akan beranjak dari tempat tidur ku aldo langsung membuka mata dan refleks menghampiri ku.

" Kamu udah bangun sa, gimna keadaan kamu? Kamu gapapa? Aku khawatir liat kamu pingsan saa, aku gak berani ninggalin kamu sendiri " Ocehnya padaku yang membuat kepalaku semakin pusing saja.

" Do, kamu bisa gak ngoceh selama aku sakit? Pusing tau " Jawabku kesal sembari memegang dahiku.

" Iyaa sa maaf, aku khawatir " Ucapnya dengan wajah yang murung.
Aku membelakkan mataku saat teringat mama, siapa yang mengurus mama.

" Do, mamaku siapa yang jagain? " Tanyaku panik pada aldo, dan aldo menepuk punggungku pelan sembari menghela nafas pelan.

" Mama kamu udah ada yang jagain, tadi aku kesini bawa bibi yang kerja dirumahku. Aku juga udah ijin ke ibu sama ayah dan mereka ijinin, tadinya mereka marah karna aku gak sekolah tapi, setelah aku ceritain soal kamu mereka ngerti dan bantu aku ngomong ke wali kelas kita. Jadi, kamu gausah khawatir sa ada aku yang jagain kamu " Jelas aldo padaku dan aku terharu mempunyai sahabat seperti dia walaupun kadang dia menyebalkan.

" Makasih do " Jawabku dengan mata yang berkaca kaca.

" Udah jangan nangis, nanti repot kalau kamu pingsan lagi. Kamu harus cepet sembuh sa, biar ada orang yang bisa aku bikin kesel lagi. Kalau kamu kaya gini aku gak tega bikin kamu kesel " Disaat seperti ini saja dia masih tetap menyebalkan, tapi ku urungkan niatku untuk mencaci nya sekarang.

" Kamu mau makan sa? Bibi tadi udah masak buat kamu sama mama kamu " Lanjutnya, yang disambut anggukan ku saat itu. Aldo langsung tersenyum dan berlari kebawah untuk mengambil makanan untuk ku.

" Aldo... Aldo " Ucapku pelan dan sembari tersenyum melihat aldo yang sangat senang tadi. Setelah sadar karena aku tidak sekolah hari ini, aku langsung membuka handphone yang terletak disamping wadah yang dipakai aldo untuk mengompres ku tadi, aku langsung melihat chat grup kelasku saat itu dan banyak ucapan dari teman-teman sekelasku.

" Cepet sembuh sa "

" Get will soon risa "

" Cepet sekolah sa, gaada kamu sama aldo kelas sepi haha " Aku tertawa melihat pesan yang mereka berikan.

" Saa, aldo nyebelin gak tuh? " Tanya salah satu temanku.

" Hehh lo, guemah baik sama risa " Balas aldo pada temanku itu. Dan aku lagi-lagi tertawa.

Setelah melihat pesan yang mereka kirimkan, aldo datang membawa nampan yang berisi makanan itu. Saat aldo meletakkan makanan itu di depan ku, langsung aku memakan makanan itu dengan lahap, baru kali ini aku makan masakan rumahan biasanya mama dan aku selalu pesan delivery kalau mama telat pulang untuk makan malam. Melihat aku yang makan lahap aldo langsung tersenyum dan bersyukur aku menyukai makanan yang dia bawa.

" Makan yang banyak, biar cepet sembuh. Nanti aku bisa bikin kamu kesel lagi sa " Ucapnya sembari melihatkan gigi rapihnya.

" Emang nyebelin ya kamu do " Aku memutar bola mataku saat melihat aldo.

Hari ini seperti lama sekali kalau terus diam dirumah, aku sudah mulai bosan terus memainkan game online yang kupunya, saat melihat aldo yang sedang melihat lihat majalah remaja yang selalu aku siapkan di meja dekat sofa aku mulai mempunyai ide untuk mengajak aldo pergi jalan-jalan.

" Aldoo, jalan-jalan ayo " Panggilku dengan suara yang sedikit manja pada aldo. Ayolah aku sudah bosan disini tidak ada cara lain untuk membujuk aldo kalau tidak seperti itu.

" Hahh? Lo minta jalan-jalan? Wahh semenjak sakit kamu jadi gemesin sa hahaha " Jawabnya sembari tertawa dan aku menyesal sudah berbicara seperti itu pada aldo.

" Yaudah kalo gamau juga gapapa " Ucapku sembari dengan wajah yang kecewa dan malu karena sudah bersikap seperti itu pada aldo.

" Engga ko, siapa yang bilang gamau. Ayo jalan-jalan biar kamu gak sumpek dikamar terus" Aku langsung tersenyum dan semangat saat aldo mau pergi bersamaku.

" Ayok do, aku bosen dirumah terus lagian udah mendingan juga " Rengekku, dan aldo mengiyakan.

Saat aku dan aldo turun kebawah, aku melihat mama dan bibi sedang menonton tv di ruang tamu. Dan mereka langsung melihat aku dan aldo secara bersamaan, mama yang masih sakit dengan wajahnya yang pucat melihatku bingung.

" Mau kemana risa? " Tanya mamaku.

" Risa sama aldo mau keluar dulu mah bentar, bosen dirumah terus. Risa juga udah agak sehat ko maa " Jawabku meyakinkan mama.

" Yaudah, aldo tante nitip risa ya. Makasi udah jagain tante sama risa "

" Iya tante, gapapa ko. Aldo bakalan jagain tante sama risa sampe bener-bener sembuh " Jawab aldo sembari membanggakan dirinya di depan mama dan bibi. Bibi yang melihat hanya tersenyum melihat tingkah aldo.

" Kita berangkat ya ma, assalamualaikum "

Aku dan aldo langsung masuk ke dalam mobil yang aldo bawa, dan mulai meninggalkan halaman rumah.

" Saa, kamu udah gapapa kan? " Tanya aldo yang memecahkan keheningan.

" Asal jangan di ingetin aja do, aku gapapa ko " Jawabku berusaha tegar dan aldo mengangguk mengerti.

" Aku harap kamu bisa lebih baik sa, kamu hebat bisa kuat " Ucap aldo dalam hati.

" Dooo, kita makan yukk " Ucapku sembari melihat aldo.

" Baru juga tadi makan banyak, masa mau makan lagi sih sa. Makan banyak tapi badan tetep kurus aja gak gemuk-gemuk " Jawab aldo sembari melihatku yang melihatnya intens.

" Emm... Iyaa iyaa kita makan hahaha, siapa juga yang peduliin berat badan iyakan saa " Lanjutnya canggung karena merasa terancam oleh tatapanku." Aku minta maaf saa hehe, bangunin singa itu emang nyeremin ya. Kit.. Kita jadi makan ko hehe " Ucapnya yang disambut anggukan ku penuh kemenangan, dan aku mendengar aldo menghela nafas lega.

" Emang nyeremin ya cewe kalo udah bahas berat badan " Ucapnya dalam hati sembari menghela nafas pelan.

****
Hai raiders! Happy reading yaa hehe.

Jadi keinget orang-orang yang bilang badan kurus tapi makannya banyak. Ngeselinn emanggg😈

Kritik dan saran masih ditunggu yaa!💛

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang