Flashback On
" Papa yang mulai semuanya dari awal tapi, papa juga yang merusaknya! "
Terdengar suara teriakan dari lantai bawah rumahku, aku tidak tahu apa yang terjadi dibawah. Karena, aku sedang berada dikamarku.
" Ma, mama pelan-pelan bicaranya. Kalau risa dengar gimana?. "Kata papaku yang mencoba menenangkan mama.
" Pa, papa jangan mengalihkan pembicaraan kita. Sekarang, jelaskan maksud papa seperti itu apa hah?!. "
" Iya, ma iya papa akui papa pergi bersama wanita itu. Papa selingkuh dari mama!. " Kata papa dengan amarah yang sudah tidak tebendung.
" Hah?! Dasar kurang ajar. "
PLAK!!! Mama menampar papa didepanku. Ya, aku penasaran dengan apa yang terjadi. Sehingga aku memberanikan diri untuk turun ke lantai bawah. Tapi, ketika sampai dibawah aku malah melihat mama menampar papa." Mamaaaaaaaa! Hiks hiks.", aku menangis sambil terduduk ditangga. Saat mereka sadar bahwa aku sedang melihat mereka bertengkar, aku langsung lari kedalam kamarku yang berada di lantai atas sambil terus menangis. Mama dan Papaku ikut mengejarku kelantai atas.
" Risaa sayang, ayo keluar nak mama sama papa minta maaf udah bikin kamu nangis sayang. " Kata papaku saat berada di depan pintu kamarku. Ya, saat mereka belum sampai ke kamarku aku sudah mengunci pintu.
" Risaa, mama minta maaf sayang ayo keluar nak. " Kata mamaku dengan suara yang serak karena menangis.
" Risa gasuka liat mama sama papa berantem hiks hiks, mama jahat udah mukul papa!. " Kataku yang masih terus menangis karena mengingat kejadian yang terjadi di depan mataku.
" Iya sayang, maafin mama yang udah pukul papa didepan risa. "
" Papa juga harus minta maaf sama mama kalau papa udah marahin mama tadi hikds hikds. " Kataku yang tidak bisa berhenti menangis.
" Iya sayang, papa juga minta maaf udah marahin mama. "
Flashback Off
Hai, namaku Risa Salsabila Permana. Umurku saat itu masih 8 tahun ketika aku melihat mereka bertengkar di depanku. Saat ini aku sudah berusia 17 tahun dan sekarang aku bersekolah di SMA Negeri di Makassar.
Tentang keluargaku, ternyata mereka tidak bisa mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi. Dengan alasan, mereka sudah tidak satu prinsip dan juga alasan mamaku yang tidak bisa percaya lagi pada papa yang sudah berselingkuh dibelakang mama dan aku.
Semenjak kejadian 10 tahun yang lalu, aku jadi enggan berbicara banyak dengan mama ataupun papa. Rasanya seperti, luka itu masih tertanam di hatiku.
Sinar pagi hari sudah menyapa risa didalam kamarnya melalui jendela. Tapi, risa masih belum bangun dari tidurnya karena dia sudah bergadang semalaman di rumahnya. Ya, semenjak orang tua risa berpisah, dia lebih sering menyendiri dengan menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas sekolah atau hanya untuk bermain game saja.
" Risa ayo bangun nak, kamu harus pergi sekolah. " Kata mama di belakang pintu kamarku.
" Hemm, iya ma bentar lagi. " Kataku masih setengah sadar.
Benar, aku tinggal bersama mama semenjak orangtua ku berpisah. Karena, aku lebih memilih tinggal bersama mama daripada tinggal bersama papa. Alasanku hanya takut mama kesepian, dan lagi pula papa masih berhubungan dengan wanita itu, wanita yang membuat mereka berpisah.
Saat risa sudah selesai mandi dan bersiap-siap untuk sekolah, dia langsung pergi ke meja makan untuk sekedar sarapan.
" Ini sarapannya sayang. " Kata mamaku sembari menyimpan roti yang sudah diolesi selai kesukaanku ke piring kosongku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Teen FictionKetika sebuah keluarga sedang diambang kehancuran dan harus memilih untuk bertahan atau berpisah. Saat mereka sedang seperti itu, apakah mereka memikirkan aku? Anak mereka yang menjadi korban perkelahian mereka. Maa... Paa Jangan tinggalkan aku se...