Lima

0 0 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1jam karena jalan tadi sedikit ramai daripada biasanya, aku dan aldo memutuskan untuk pergi ke salah satu mall untuk sekedar makan atau bermain game sejenak disana.

" Kita mau makan dimana? " Tanya aldo setelah berdiam diri selama di perjalanan tadi.

" Emmm, makan apa aja yu udah laper banget nih. Nanti, kalau udah makan kita main game bentar gimna? " Jawabku antusias.

" Emang kamu udah sehat beneran? Nanti repot lagi kalau kamu tiba-tiba drop disini saa "

" Jangan ngedo'ain gitu dong do, nyebelin banget sih! " Kataku kesal karna aldo seperti mengejekku. Tapi, ucapan aldo ada benarnya juga, kalau aku tiba-tiba sakit lagi bagaimana? Ahh tidak terbayang bagaimana malunya aku nanti.

" Ehmm, yaudah kita makan aja deh nanti jalan-jalan aja gausah main game ribet " Lanjutku, saat memikirkan kembali perkataan aldo tadi.

" Nah kalo gitu aku setuju, makan di tempat makanan khas mau? " Tawar aldo gembira sembari melihatkan gigi nya yang rapih.

" Bolehh, ayokk " Jawabku tidak kalah semangat.

Aku dan aldo pergi kesalah satu tempat makan yang menjual makanan khas kota makassar disana, saat aku dan aldo masuk kedalam tiba-tiba ada yang memanggil ku dengan suara yang kencang.

" Riisaaaaaaaaaa " Panggilnya antusias dan terlihat sangat bahagia saat memanggil namaku.

" Haii, kamu siapa? Tau aku darimana? " Tanyaku pada seorang wanita berambut sebahu dan tersenyum sampai matanya juga terlihat tersenyum. Wanita itu tiba-tiba raut wajahnya berubah 90° saat aku bertanya.

" Kamu lupa sama aku? Aku temen SMP kamu tau, padahal kita dekat waktu smp, aku gatau kamu lupain aku risa" Jawabnya kecewa sembari menunjukkan wajahnya yang cemberut.

" Boleh minta nomor nya gak? " Tiba-tiba aldo bertanya yang membuatku melihat aldo kesal. Euh, jiwa playboy aldo itu kalau sudah melihat yang cantik pasti mulai beraksi.

" Ahhh, kamu febby kan? Dulu rambut kamu panjang soalnya, terus wajah kamu juga makin cantik. Jadi, aku gak kenal kamu " Jawabku sembari menggaruk tenguk ku yang tidak gatal.

" Masa sih, kamu juga makin cantik ko. Oh iya, ayok aku kenalin kamu ke ayah sama ibu aku " Jawabnya kembali dengan raut wajah yang senang. Aku kenal febby saat aku berada di kelas 8 semester 2, febby dan aku mulai dekat dan selalu kemana-mana bersama. Dan aku ingat ayah dan ibu nya biasa memakai bahasa khas makassar. Saat aku sudah sampai di meja makan keluarga febby, aku langsung mulai menyapa mereka.

" Halo, om dan tante " Sapaku sopan sembari tersenyum bersamaan dengan aldo.

" Halo, Ini risaa ya? Antekamma kabaratta? " Tanya mama febby setelah sekian lama baru bisa bertemu sekarang.

" Alhamdulillah baik tante " Jawabku sembari tersenyum sopan.

" Kalian mau makan? Kita udah beres makannya, kamu si datangnya telat " Tiba-tiba risa bertanya dan membuatku tersenyum canggung.

" Iya, kan aku gatau kamu datang kesini... "

" Jadi, aku mau minta nomor kamu dong " Aldo menyela perkataan ku saat aku belum menyelesaikan perkataanku sembari tersenyum melihatkan gigi rapihnya. Menyebalkan memang, dia tidak bisa menahan jika melihat wanita cantik di depannya. Biasanya aldo selalu jual mahal, tapi dengan febby dia bisa beraksi secepat itu.

" Hahahaha, boleh. Sinii hpnya " Jawab febby tidak keberatan ketika aldo meminta nomor hp nya.

" Tuhh udah ya, jangan lupa kasih risa. Risa nanti kita kabar-kabar lagi ya " Ucap febby sembari memelukku dan aku membalas pelukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang