Tiga

2 0 0
                                    

Aku bangun awal hari ini karena aku harus pergi lebih pagi untuk berangkat sekolah bersama aldo. Ya, mama bilang dia sedang tidak enak badan hari ini, jadi aku harus menyiapkan sarapan untuk mama sebelum pergi sekolah. Aku hanya membuat bubur untuk mama karena mama bilang dia tidak nafsu untuk makan apa-apa, tapi setelah aku paksa mama untuk makan akhirnya mama mau makan bubur buatanku walaupun sedikit.

"Risaaaa" Panggil seseorang dari luar.

"Maa, risa pergi sekolah dulu ya"

"Kamu pergi sama siapa nak?" Tanya mamaku.

"Biasa ma.. "

"Risaaa, mau sekolah gak?" Belum aku menyelesaikan perkataan ku, aldo sudah berteriak lagi. Aku menghela nafas pelan. "Sama aldo ma."

"Yaudah hati-hati dijalan ya risa" Jawab mama sembari tersenyum.

"Iyama, assalamualaikum" Pamitku pada mama dan tidak lupa mencium tangannya.

"Waalaikumsalam"

Saat aku sudah di depan rumah, aku melihat aldo yang sedang berjongkok di depan pintu gerbang rumahku. Dia memainkan batu yang ada disekitar jalan, mau tak mau akupun tertawa melihatnya.

"Haha, ngapain do? Udah kaya anak terlantar aja" Tanyaku tanpa berhenti tertawa.

"Abisnya kamu lama si saa, jadikan aku bosen nungguin kamu dari tadi. Untung belum kesiangan karna kamu minta jemputnya pagi" Jawabnya seperti biasa sambil mengoceh dan menunjukkan wajah nya yang cemberut, membuatku semakin ingin tertawa.

"Haha, iyaiya maaf. Ayo berangkat kalo gak nanti kesiangan beneran" Kataku yang masih tertawa.

"Yaudah ayo" Jawabnya masih dengan wajah cemberutnya.

Ketika sampai disekolah aku dan aldo pergi beriringan seperti biasa. Dan aldo juga terlihat masih cemberut sejak masih dijalan tadi.

"Masih marah?"

"Engga, cuma kesel aja... " Sebelum aldo berkata lagi, aku menyela.

"Kesel nunggu lama tadi?" Jawabku, disambut aldo yang memutar bola matanya.

"Bukan itu, makanya dengerin dulu jangan main nyela gitu dong. Aku kesel soalnya kaki ku pegel, tadi jongkoknya kelamaan" Jawabnya yang memegang kaki nya bergantian. Lagi-lagi aku tertawa.

"Hahahaaaa, kesian dehh hahaha" Jawabku sembari mengulurkan lidah mengejeknya dan berlari menjauh. Aldo yang terlihat kesal menyusulku berlari dan mengelus rambutku asal, aku yang kesal memukulnya dibagian pinggang.

"Sakit saa" Jawabnya memegang pinggang yang kupukul. Aku memutar bola mataku.

"Gasakit juga, lebayy"

"Haha, emang. Perhatian kek dikit gitu sa" Jawab aldo sembari mengerucutkan bibir tipisnya yang mungkin membuat wanita yang ada merasa gemas, tapi menurutku itu biasa saja. Aku melihat aldo sekilas.

"Jijik aldo"

Hari ini pelajaran fisika yang digurui pa adit. Menurut anak-anak dikelasku pa adit itu ganteng tapi, kalo sudah marah bisa membuat para murid merinding.

Setelah pelajaran pa adit selesai. Waktunya istirahat, ya tentu semua murid sibuk ke kantin. Tak terkecuali kelasku, mereka harus menjernihkan kepala mereka setelah berpusing pusing dengan pelajaran pa adit selama 3 jam. Aku saja sampai memijat kepalaku karna pusing.

"Pusing ya sa?" Tanya aldo yang ada dihadapanku.

"Iya, pelajaran pa adit bikin kepalaku pusing"

"Yaudh, aku pesenin kamu makan dulu ya" Tawar aldo dan aku mengangguk setuju. Kalau saja aldo menawarkan hal sekecil ini kepada wanita lain pasti wanita itu sudah baper. Sambil menunggu aldo kembali, aku menyempatkan menelefon mama.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang