T I G A B E L A S

3.6K 118 5
                                    

Warning! Typo bertebaran

enjoy Next Chapter

🐾🐾🐾

gue yang merasa dipanggil pun menengok kebelakang dan melihat siapa yang manggil gue ternyata dia adalah Echa

"abis dari mana lo lama banget" ucap Echa

"makanlah" ucap gue datar dan ingin berjalan ke arah kamar tiba tiba2 berhenti karena Echa mengatakan sesuatu

"makan apa ketemu pacar lo?" ucap Echa

gue yang mendengar ucapan itu Echa pun mengerutkan dahi "maksud lo apa?" ucap gue datar

"tadi lo jalan sama pacar lo Clara?" ucap Echa menekan kan nama Clara

'dari mana dia tau?' gumam batin gue

"kenapa diem aja benerkan?" lanjut Echa dengan melipatkan tangan nya didada

Farel menaikkan alisnya seperti raut wajah bingung

Author POV

Echa bingung kenapa farel ikut bingung seperti dia padahal jelas-jelas Farel tadi jalan sama Clara kenapa sekarang dia jadi malah nanya balik begini

"udahlah lupain gue duluan" ucap Echa yang langsung berjalan ke arah
kamarnya

"apa dia lihat?" tadi gumam Farel

Echa POV

setelah beberapa lama kemudian gue merasa bosan di rumah tidur juga nggak bisa, gue juga agak laper sih jadi gue putusin, gue beli makanan di depan restoran yang lumayan dekat setelah gue ingin pulang gue melihat Farel yang sedang menuruni Clara di halte bus mungkin Farel tidak ingin dilihat oleh dirinya, bahwa dia membawa perempuan lain tapi tidak dihiraukan oleh gue mana mungkin Farel akan mencintainya

tapi kenapa Dada Gue merasa sesak, setelah memesan makanan gue memutuskan untuk pulang, benar saja di rumahnya sudah ada Farel saat ingin ke dalam dia berfikir untuk menanyakan hal itu kepada Farel apa mungkin Farel akan jujur? atau malam mengelak? Gue akan mencoba tes kejujuran Farel tapi saat ditanya Farel malah menjawab seperti itu dia mungkin dia lelaki tukang boong

Author POV

setelah Echa masuk ke kamarnya tidak terasa air matanya menitikan  jatuh kepipi mungilnya

"kenapa gue nangis gue cemburu? masa iya sih. perasaan aja nggak ada" gumam Echa.

Echa pun langsung memakan makanan yang tadi ia pesan setelah memakan nya yang duduk lama bentar dikasurnya dengan mainkan handphone-nya itu lalu tidak lama Echa pun tidur di kasurnya.

jam weker di sebelah kasur Echa berbunyi di atas nakas itu, tanda sudah jam 5 pagi dan Echapun langsung bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya dan membersihkan tubuhnya, setelah itu dia memakaikan seragam sekolah dan membuat sandwich untuk suaminya.

setelah 30 menitan Echa sudah siap dengan makanannya, Echa aja pun langsung menaruh makanannya di meja makan dengan tidak lupa susu coklat ada di samping sandwich, tidak lama kemudian Farel pun beranjak ke bawah untuk makan di meja makan, dia duduk di ruang makan dan langsung memakan makanan sandwich yang Echa buat, tidak ada bicara pun di antara mereka berdua hanya ada suara piring dan sendok yang saling bertemu.

"Lo berangkat naik taksi aja." ucap Farel datar

Echa hanya mengangguk anggukan kepala

setelah itu, Farel langsung keluar dari meja makan dan dan menaiki kendaraan beroda empat untuk datang ke sekolahnya, tidak lama dari itu Echa juga langsung berangkat mencari taksi di depan apartemennya itu.

"ke mana sih taksinya lama banget biasanya juga ada" gumam Echa

"aduh bisa telat nih gue" lanjut Echa

tidak lama taksi pun datang dan mengantarkan Echa sampai ke tujuan benar saja apa kata Echa sekarang dia terlambat gara-gara Farel tidak mau mengantarkan dia setelah itu Echa berusaha merayu pak satpam agar membukakan gerbang sekolahnya

" telat 15 menit doang pak masa nggak boleh sih" ucap Echa berusaha merayu

"aduh neng gimana ya nanti saya diomelin" ucap pak satpam tidak enak

Echa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

" yya-ya iya si pak tapi, gimana dong saya kan juga menuntut ilmu, inget kata-kata seorang pepatah tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu pak masa pepatah dilarang sih"  Cerocos Echa

"iya ya udah deh neng masuk aja" ucapan dan membukakan gerbangnya

" thank you pak" ucap Echa

setelah itu Echa melewati gerbangnya dan melihat Farel yang berada tepat di depannya

" kenapa terlambat?" ucapnya datar

Echa hanya me roll kan matanya
"kok nanya sih gue terlambat? ya gara-gara Lo lh,nggak mau nganterin gue" Ucap Echa kesal

Farel menaikkan sebelah alisnya "buat apa gue anterin loh?"tanya dia datar

" ya kan kalau misalkan lo anterin gue gue-gue bisa nggak terlambat gimana sih lo" ucap Eca gugup

"pengen gue anterin loh?" goda Farel

" ya ya ya nggak lah masa masa iya gue pengen dianterin sama lo ogah banget, gue itu ya takutnya dihukum sama lu doang lu tuh kan nyebelin tingkat dewa" ucap Echa sedikit malu

" emang kapan gue nyebeliin ke loh?"

"sejak pertama ketemu"

"emang kita pernah ketemu?" tanya Farel menantang

"sialan lo udah udah udah gua mau ke kelas" ucap Echa

saat Echa ingin beranjak kelas tangannya sudah terlebih dahulu dipegang oleh Farel

" eh gak boleh ke dalam dulu nona Raisya sekarang lo keliling lapangan 30 kali putaran"

mata Echa membelagak

"30 putaran? mati aja gue "ucap Echa tidak terima

" oh Lo mah mati, silakan" ucap Farel enteng

" mau jadi duda, lo?" tanya Echa

"nggak papa sih gue mah" ucap Farel dnteng

"nyebelin banget sih"  gumam Echa dan Echa pun langsung menuju lapangan dan berlari 30 putaran yang sesuai dengan perintah Farel tetapi saat 25 putaran kepala Echa pusing sekali Farel tetap mengawasinya rasanya ingin kabur membeli minuman di kantin.

"Echaaa..."

TBC.

He Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang