Happy reading:)
🐧🐧🐧
hari cepat berlalu besok adalah pernikahannya Echa dan farel
saat ini gadis yang bernama Raisa itu sedang sekolah dengan bersama teman-teman itu
"eh Cha ngemeng-ngemeng besok kan lo nikahkan sama kak farel?" tanya Calista
Echa hanya mengangguk dan menatap kedua temannya dengan tatapan malas
"Widih kongres ya" ujar Bella
"pokoknya nih ya Cha ntar kalau lu udah nikah sama kak farel gua nitip ponakan yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng ya jangan lupa"ucap Calista dgn kekehan
"betul tuh Cha kata Calista pokoknya ya ntar lu harus kasih kita ponakan yg ganteng ganteng deh, eh yang cantik cantik juga nggak papa sih" ujar Bella
"lo tuh berdua apa-apaan sih ih gua aja masih sekolah masa iya gua udah punya anak" ucap Echa sambil memutar bola matanya malas
"iya iya juga sih tapi kan-"
"udah udah udah udah udah lo berdua ngaco ngomongnya" potong Echa dan agak sedikit meninggikan nada suaranya
"iye iye sensi amat loh lagi halangan ya Cha" ucap Bella
"kepo lu bell" jawab aja dengan kekehan
"eh tunggu tunggu tunggu nih kan ya Calista udah ama kak Bobby terus lo udah mau merried sama kak farel, lah gue gimana?"ucap Bella dengan lesu
"yaelah bel kak Adrian juga noh nunggu, lo sih nggak peka-peka" ucap Calista dan di angguk in oleh Echa dan merekapun terkekeh
Bella berdecak kesal dengan kedua teman-temannya "nggak peka gimana sih? orang dianya aja cuek sama gua, lagi lo kok bisa ber prasangka gitu sama kak Adrian"
"ya gak tau juga sih tapi kan ntar juga pasti dia suka ya gak Call?" tanya Echa kepada Callista
Calista pun mengangguk "ia bel lu aja sih yg nyatain perasaannya duluan kan sekarang di mana-mana tuh cewek yang duluan nembak"
"ya kali jatuh dong harga diri gue sebagai cewek" ucap Bella
"udah udah ,mau masuk nih lu ber2 masih mau berantem aja?"Tanya Echa
Calista maupun Bella hanya memutar bola matanya jengah "ngapain sih tuh guru acigala dateng ke sekolah" kesal Bella
"eh kemarin juga udah jamkos kali Bella masa sekarang jamkos lagi rugi banget dong" ucap Echa
setelah beberapa jam mendengarkan ocehan guru dengan membahas materi saja akhirnya bel istirahat pun berbunyi dan Echa dkk pergi ke kantin untuk memuaskan perutnya yang sudah lapar
"Cha gantian dong Lo yang mesen masa gue mulu capek dong" ucap Bella
"aduh Bella gue lemes banget nih" ucap Echa dengan suara lemas
lagi-lagi Bella berdecak kesal karena Echa "ya udah deh Call anterin gua yuk?"
Calista memutarkan bola matanya malas "kok gue sih?" tanya Calista
tanpa membalas ucapan Calista Bella menanya kepada Echa "Lo kayak biasa kan Cha menunya?" tanya Bella
Echa pun mengangguk " iya" jawab Echa
"Callista anterin gue" ucap Bella
"oh iya Cha uangnya ntar ya awas kalau nggak dibayar!" lanjut Bella dan menarik Callista
tidak lama kepergian Bella dan Calista ada yang menuju ke meja Echa
"Hay Echa!" ucap laki-laki tidak lain dari Adrian dan siapa lagi kalau bukan Bobby dan Farel
"eh hai ka adrian kak Bobby kak Farel" ucap Echa dan diseringi senyuman
"Calista mana Cha?" tanya Bobby
"em tadi Calista dan Bella pergi mesan makanan kak" ucap Echa
"oh kirain gak masuk" ucap Bobby
"kita nggak disuruh duduk nih" ledek Adrian
"oh ka Adrian mau duduk di sini yaudah duduk aja" ucap Echa
"iya Cha liat deh semuanya udah penuh" ucap Adrian dan menunjuk semua meja kantin
Echa mengangguk paham dan sekilas melirik Farel yang dari tadi diam saja.
Bobby dan Adrian sudah duduk " kak Farel nggak mau duduk bareng?" tanya EchaFarel yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya dan duduk di depan meja Echa. tidak lama Echa dan kawan-kawan Farel berbincang Calista dan Bella sudah datang membawa makanan
"eh ada Adrian ka Bobby sama kak Farel?" ucap Calista
"iya,kalian cuma bawa makanan segitu aja? mana cukup buat kita bertinga ya gak Bob Rel?" ujar Adrian
"ya kan tadi kalian ga ada" ucap Bella dan menaruh makanan nya diatas meja kantin
"iya juga sih eh Yan kan tadi yg mesen makanan makanan Bella dan sekarang yang mesen makanan lo deh" ucap Bobby
"kok gue?" tanya Adrian
"ya iya lah siapa lagi, gue sama Farel nitip ya Lo aja yang mesen" perintah Bobby
"enak aja lo nyuruh nyuruh gue Calista juga ikut tadi, kenapa nggak lo aja? gua di sini aja sama Farel" Adrian tak mau kalah
"oke oke karena gue dermawan dan baik hati gue mau" ucap Bobby
"mana sini uangnya" ucap lanjut Bobby dan medanngkan tangannya ibaratkan minta uang kepada teman temanya
lalu Farel dan Adrian mengasih uangnya kepada Bobby
"gue kayak biasa" ucap Farel datar
"gue juga" ucap Adrian tak kalah datar
"mau lomba muka datar dataran lu berdua muka udah kaya topeng monyet aja sok-sokan mau didatarin" ucap Bobby kesal
Adrian berdecak kesal "udah deh lo tugasnya buat beli makanan aja gak usah ribet" ucap Adrian
Bobby memutar bola matanya malas "ya udah makan dulu bawel lu berdua"
Echa Bella dan Calista hanya menggelengkan kepalanya melihat drama barusan
"kak Adrian sama kak Farel mau?" tanya Bella sambil menyodorkan makan mereka
"eh gak usah bel buat lo aja gua udah pesen tadi sama Bobby" ucap Adrian Dan diangguki oleh Farel
Echa mulai memakan makanannya dan sedikit melirik kearah Farel yang dari tadi tetapannya hanya datar tidak berubah tidak lama dari itu Bobby datang membawa 3 makanan dan 3 jus
"ini bos makanannya" ucap bobby dengan nada kesal lalu menaruh makanannya dan minumannya di masing-masing sang empunya
"thanks" ucap Farel datar
"dua" ucap adrian dan baru saja mau menyuap makanan nya itu ke dalam mulutnya tetapi Bobby sudah dulu berbicara
"apaan sih lo mau bilang makasih aja pakai minta ke Farel nggak ikhlas lo ya?" tuduh Bobby dan memutar bola matanya
"dih engg-"
"udah udah lu berdua gausa berantem udah gede juga malu sama umur" ucap Farel dan membuka suaranya yang lumayan panjang membuat Echa Bella dan Calista kaget
"bisa ngomong panjang juga Lo" tanya Bobby
"emg Lo kira gue bisu?" ucap Farel datar
Bobby menggelengkan kepalanya dan dibalas putaran bola mata Farel
"ngomong salah ga ngomong juga salah sabar sabar" ucap Farel dalam hati.
TBC.
yey update again
i'm so sorry because baru next, soalnya aku lagi banyk tugas gays
thnkyou
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Husband
Ficção AdolescenteHAY GAIS FOLLOW AKUN INI DULU YAA ^ ^. MAKASI YANG UDAH FOLLOW. Bagiku perjodohan sama saja mengekang hak asasi manusia. Kita punya hak menetukan dan memilih dengan siapa saja kita mau menikah. Khusus kasusku, masa sih aku dijodohkan cuma karena or...