01. dipertemukan oleh takdir

231 40 5
                                    


Hari ini Aileen dalam suasana hati yang baik. Dia diizinkan untuk membantu pekerja ile' cafe. Biasanya dia diizinkan untuk membuat menu baru dan mengelola cafe saja. Entah apa yang membuat ayah dan bunda nya mengizinkannya dia tidak peduli! Intinya dia bisa membantu pekerja, misalnya mengantarkan pesanan seperti yang sedang dia lakukan sekarang.

menggunakan baju pelayan dengan rambut yang dikucir kuda dan headset yang tergantung di kedua telinga nya dia mengantarkan pesanan ke pelanggan.

"Jangan sampai kau lelah
Aku yakin kau pasti bisa bangkit
Jangan anggap kau sendiri hadapi
Ada aku di sini." Aileen bersenandung mengikuti lagu.

"Walau dia kini tlah lama dihidupmu
Namun sampai kini tak bahagiakan kamu, Lupakan semua." Lanjut Aileen sambil meletakkan pesanan pelanggan nya. Tapi...

Bruk

"Yah tumpah." Aileen memandangi Hoodie sang pelanggan yang basah.

"Kalo kerja itu yang fokus! Ayo cepat minta maaf!" Perintah sang pelanggan.

"Eh kok aku sih yang minta maaf? Harusnya itu kamu!" Kata Aileen ngegas.

"Loh kok gue?" Si pelanggan ternganga tidak percaya dengan ucapan konyol Aileen.

"Kata tari 'cowok itu selalu salah.' kamu cowok kan? Berarti kamu yang salah!" Aileen memasang wajah watados nya.

"Gue aduin Anka baru tau rasa Lo!" Ancam si pelanggan. Sedangkan yang diancam tersenyum manis.

"Aduin aja Aileen gak takut kok."Aileen terkekeh.

"Anka mana?" Tanya si pelanggan kepada pelayan disekitar nya.

"Ada apa?" Anka berjalan menghampiri Aileen dan si pelanggan.

"Lintang? Sendiri aja Lo?" Anka dan lintang melakukan tos ala laki laki.

"Hm... Ka, Lo kalo mempekerjakan pelayan yang bener dong!" Protesnya kepada Anka yang dibalas kerutan di kening nya.

"Kenapa Ama pelayan gue?" Tanya Anka bingung.

"Dia, pelayan Lo numpahin minuman ke Hoodie gue. Bukannya minta maaf malah nyuruh gue yang minta maaf!" Lintang melirik sinis ke arah Aileen.

"Aileen mah emang gitu tang. Dia megang kata kata 'cowok selalu salah' jadi ya wajar aja." Anka terkekeh, tangannya mengacak-acak rambut Aileen.

"Tuh kak Anka aja gak marah." Aileen membenarkan rambutnya yang berantakan. Sedangkan lintang  memutar bola matanya malas.

"Siniin Hoodie kamu!" Aileen menadahkan tangan.

"Buat?"

"Karena Aileen baik hati dan tidak sombong jadi Hoodie kamu ileen cuciin." Lintang melepaskan Hoodienya dan memberikan ke Aileen.

"Cuciin yang bersih! Alieen." Lintang tersenyum miring.

"Ish nama aku itu Aileen bukan alieen tau. A-i-l-e-e-n, Aileen." Kesal Aileen

"Aileen, alieen sama aja tuh!"ledek lintang yang dibalas cemberut oleh Aileen.

"Kak anka...." Aileen merengek.

"Udahlah tang jangan gitu. Suka baru tau rasa Lo."

"Gue suka sama dia?" Lintang bergidik ngeri membayangkannya.

"Gak bakal!" Lintang menekan setiap kata kata nya.

"Ishh emang ileen mau DISUKAIN sama kamu?"

"Dasar anak kecil!" Ketus lintang.

"Ileen bukan anak kecil ya... "

Tangan lintang mengukur tinggi Aileen yang hanya sedadanya saja. "ka gue cabut dulu ya. Jan lupa ntar malem!" Setelah berkata demikian lintang pergi.

Tangan Aileen menyentuh puncak kepalanya sendiri dan bertanya " kak emang ileen kayak anak kecil?"

"Enggak kok." Anka berjalan menuju dapur cafe.

"Serius kak!" Aileen bertanya lagi sambil berlari mengejar Anka.

Anka menghentikan langkah kaki nya kemudian berbalik.

"Iya Aileen kayak anak kecil, lucu." Anka tersenyum.

AileenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang