Hari suram seperti biasa di rasakan oleh Rendy Juliansyah.Tapi hari ini bahkan lebih suram dari biasanya hal itu karena kelasnya kedatangan murid baru yang selalu saja menganggu waktu tenang rendy.
"Endyy"teriak resti pelan. Ya! Resti adalah sahabat perempuan SATU SATUNYA yang dipunyai rendy.Mereka sudah akrab sejak kecil walau resti kadang merasa sebal karena sifat rendy.
"Ren tadi mamah gue ngasih lo nih. Anaknya aja ga dikasih"ucap resti menyindir Rendy
"Makasih"jawab rendy lalu memasukan kotak bekal yang diberikan resti ketas nya
"Lo kapan berubah si ren. Lupain masa lalu"begitulah ucapan resti yang membuat rendy menatap dirinya tajam. Selalu saja itu reaksi yang didapatkan resti
❄️🦋❄️🦋
Sore ini keadaan Langit tak begitu bersahabat. Rendy memutuskan untuk membaca buku di teras rumahnya.
DRTDRT
Dering ponsel membuatnya sangat terganggu apalagi melihat nama sang penelepon
'Zico' ya dari zico. Rendy pun segera mengangkatnya
"Rendy rendy ya ampun rendy lo tau ga si. Astaghfirullah rendy"teriak zico dari seberang membuat rendy menjauhkan telponnya dari telinga
"Penting g"tanya rendy memang, rendy adalah tipe orang yang tidak basa basi.
"Itu cewek baru tdi lhoo dia kerumah gue anjir"teriak zico lagi
"Terus?"tanya rendy
"Dia nanyain alamat lo anjir"jawab zico dari sebrang
"Lo kasih?"tanya rendy menutup buku yang tadi ia baca.
"Kasih, sama no telpon lo hehe"ucapnya dari sebrang yang ia duga sedang tertawa pelan
"Lo disogok apa"tanya rendy, ia tau zico tidak mudah memberikan privasinya kecuali di sogok
"Dikasih permen karet satu dus!!!"ucapnya riang
"Goblok"sarkas rendy lalu mematikan sambungan. Mungkin setelah ini ia ingin segera pergi ke Antartika untuk menjauhi gadis gila itu.
"Rendyyyy"teriak seseorang dari bawah sana yang ia yakini gadis gila itu. Rendy tidak menggubris nya ia tetap melanjutkan aktivitas nya
"Rendyyy"teriaknya lagi.
"Rendy kalo ga dibukain kita pacaran!!"teriaknya dri luar. Mau tak mau ia harus keluar untuk membuka pintu jika tidak, gadis didepan akan nekat.
"Eh rendy"ucap gadis berambut lurus itu saat melihat pintu terbuka dan memperlihatkan wajah dingin Rendy
"Rendy ganteng deh. Tapi, lebih ganteng lagi kalo rendy ngomong!"sarkasnya menunjuk muka rendy lalu berbicara lagi "rendy ini manusia apa manekin?"sungguh pertanyaan tak berbobot
"Lo mau ngapain"tanya rendy to the point
"Mau ngapelin rendy lah!!"ucapnya kembali yang tak pernah menghilangkan senyum ciri khas nya
"Rendyy"panggilnya pelanm rendy hanya mengangkat alisnya tanpa mau berbicara.
"PACARAN YUK!!!"ucapnya kembali tapi kali ini lebih semangat dari tadi
"Sana pulang gue mau belajar"ucap rendy menatap sinis gadis didepannya itu
"Ga!bella mau nemenin rendy belajar!"ucapnya kekeuh
Rendy menghembuskan nafas kasar
"PULANG BELLA!"teriak rendy kepada gadis itu ia sadar wajah gadis itu terlihat kaget dan sedih. Tapi ia dengan cepat membuang muka kearah lain
"I-iya bella pulang dulu ya rendy. RENDY NANTI MALAM BELLA TELFON YA?"teriak gadis itu saat sudah didepan gerbang rumahnya
'idup gue bakal susah' monolog rendy pada dirinya sendiri
❄️🦋❄️🦋
HALO!! UP LAGI NIH GAN HWEHWE.
PANTENGIN TERUS CERITA AKU YAW!!
JODOH VALERON.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy,My Ice Boyfriend
Teen FictionTak selamanya matahari menghangatkan dan tak selamanya es membekukan Ketika es dan matahari bersatu apa yang terjadi? mungkinkah es tersebut akan mencair? GAUSAH KEBANYAKAN DESK YA HWEHWE. LANGSUNG AJA YA:)!