Stay

148 22 9
                                    

Aku berjalan menjauh dari Sungai Han sebelum hujan turun. Langit mulai gelap, segelap hatiku saat ini. Nyatanya healing yang kuinginkan tidak berjalan dengan bagus. Taehyung sialan, kenapa harus aku bertemu dengannya dalam keadaan kacau.

Aku berjalan menghentakkan kakiku menuju mobil milikku yang terparkir agak jauh dari Sungai Han. Satu langkah lagi kakiku menggapai gagang pintu mobil tanganku ditarik kemudian tubuhku didorong membentur mobilku lumayan keras. Aku membelalakkan mataku ketika sapuan bibir hangat menyapa kedua bibirku. Aku masih terkejut dan belum dapat mencerna kejadian ini. Aku mengerjapkan mataku perlahan menyadari situasi.

Ciuman ini terasa lembut dan menuntut aku mengarahkan mataku melihat siapa orang yang dengan lancang menyentuh kedua bibirku. Mataku mengerjap bingung mendapati wajah Taehyung yang terlihat menikmati ciuman di atas kedua belah bibirku. Matanya terpejam dan terus menyesap bibirku menuntut balasan. Aku tidak berkutik. Jujur saja aku merindukan kedua belah bibirnya yang menyentuh bibirku. Ia selalu pandai menguasai tubuhku. Membuka sedikit bibirku untuk memberikan akses padanya, aku menatap kearah belakangnya mendapati kekasihnya menatap kami murka. Tangannya terkepal erat dan wajahnya memerah menahan tangis. Aku yang tersadar mendorong tubuhnya kuat. Rengkuhannya di tubuhku terlepas. Aku menatapnya frustasi. Namun yang kudapati ia hanya membalasku dengan smirk dan menjilat bibirnya, Kebiasaanya yang tidak pernah hilang.

Aku mengacak rambutku frustasi, menarik tuas mobilku membuka pintunya. Aku duduk dan menghembuskan napas kasar. Sempat melirik keluar aku lihat kekasihnya menghampiri Taehyung dan menampar wajahnya. Bodoh.. kenapa aku malah menikmatinya tadi, harusnya tadi kutendang saja ia ke Sungai Han. Aku melajukan mobilku meninggalkan area Sungai Han. Hujan mulai turun lumayan deras. Kulihat dari spion mobil Taehyung meninggalkan kekasihnya sendirian dan menghampiri mobilnya yang ternyata tadi berada disebelah mobilku. Sial, kenapa aku tidak menyadarinya sejak awal. Dasar brengsek. Rasanya aku ingin memutar balikkan mobilku kemudian menabrakkan mobilku ke arah mobilnya. Sial, kenapa tidak terpikirkan sejak tadi.

...

Aku sampai dirumah pukul 11 malam. Sebelum pulang tadi aku pergi ke kedai Jung ahjumma untuk membeli beberapa botol Soju dan pergi ke taman untuk meminumnya didalam mobil. Suasana hujan yang dingin serta taman yang sepi benar-benar mendukung suasana hatiku saat ini. Benar-benar hari yang buruk. Aku sempat tertidur dalam mobil untuk meminimalisir kepalaku yang agak pusing karena mabuk kemudian pulang.

Jalanku sempoyongan. Aku mencari pegangan untuk menahan beban tubuhku. Rintik hujan membasahi sebagian bajuku. Ketika Samapi didepan pintu Aku menunduk mencari kunci rumahku namun suara deringan ponsel mengehentikan pergerakan tanganku. Aku meraih ponsel samar-samar aku mendapati urutan no yang tidak terdaftar dalam kontakku. Tak ambil pusing aku menekan tombol reject. Seakan tak ingin diabaikan ponselku berdering kembali. Aku mengangkatnya dan menunggu sang penelepon membuka suaranya. Terdengar hembusan nafas lega dari sang penelepon.

"Syukurlah kau selamat sampai rumah,," aku tertegun mendapati suara dengan nada kelegaan milik seseorang yang baru saja mencuri ciumanku secara sepihak. Aku menjauhkan ponselku dan mengorek telingaku. Mengerjakan mata dan mencubit tanganku.

"Hahah kau masih sama seperti dulu bunny.. bibirmu masih terasa manis dan kau masih saja terkejut ketika aku menciummu. Kau lucu"

"Sialan.." aku membalasnya bergumam lirih.

"Eo.. kau bilang apa tadi?" Aku mendecakkan lidahku keras

"Cepat, kau ingin bicara apa? Sebelum aku memblokir nomermu" aku berujar malas

"Calm down, babe. Aku hanya ingin berpesan, lain kali jika kau ingin mabuk diluar bawalah seseorang untuk menemanimu. Kau terlihat tidak fokus saat menyetir tadi. Aku khawatir sesuatu terjadi padamu" nadanya terdengar khawatir dan sesuatu menggelitik perutku. Gosh.. aku tak bisa mengelak kalau aku merindukan perhatiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang