MABA

1.7K 167 17
                                    

Hai... Hai... Hai...
Balik lagi ama Authtor
Hah...Mau Lanjut ceritanya?
Ya, Authtor ini ngomong apa yah?
Harus Lanjutlah
..
..
..
..
..

#Wei Wuxian#

Hari ini adalah hari special bagi para maba dan kating yang bertugas. Tentu saja special untuk membuat para maba sedikit tersiksa dengan ospek yang dijalankan oleh para kating. Yang jelas banyak dari tubuh para maba yang bakal di koyo cabe pas pulang ke rumah atau asrama mereka jika ditanya kenapa? Jawabannya tentu saja karena ospek yang menguras tenaga dan tubuh lahir batin.

Terlihat tiga pemuda manis tengah berteduh di bawah pohon untuk menghindari teriknya sinar matahari ini. Tubuh mereka berkeringat deras dan nafas mereka yang sedikit terengah-engah karena kelelahan.
"fuck!, kakiku mati rasa! " keluh pemuda manis dengan wajah tegas yang memakai cincin ungu di jari manis tangan kanannya.
"sudahlah Jiang Cheng jangan mengeluh dengan perkatamu itu, menambah rasa panas hari ini" ujar pemuda yang duduk disebelah kiri pemuda galak tadi. Tangan lentiknya terus mendekatkan kipas mekaniknya agar panas yang ia rasakan bisa hilang. "berisik kau! "

"ck... Shimei, benar kata huaishang, hentikan omelanmu itu, suasananya makin panas disini" jawab pemuda yang duduk disamping kanan pemuda galak tadi. Tangannya sudah meremas kaleng soda dingin yang telah kosong.

Perempatan siku-siku terlihat jelas dipelipis laki-laki galak itu. "kalian sadar diri!, aku lebih panas karena kalian bersandar dipundakku!,ah...brengsek! " kesalnya sambil mendorong kedua temannya yang nyaman bersandar terlepas dengan kasar. "aiyo... Jiang Xiaong, kau kasar sekali dengan temanmu! "

"bodo amat! "

"hah... Tapi memang hari ini benar-benar melelahkan" ujar Wei Wuxian sambil melemparkan kaleng kosong itu ke tempat sampah.
"salahkan para kating sialan itu!"

"benar apa yang dikatakan Jiang Xiaong, gara-gara mereka aku harus berlari keliling lapangan 3 kali tadi"
Jiang Cheng yang mendengar keluhan temannya itu hanya berdecak kesal.
"bersyukur kau hanya lari 3 kali, aku dan wei wuxian harus lari 5 kali sebelum berbaris dan itu semua gara-gara bocah kebo ini yang bangun kesiangan! "

"aisshh... Tega sekali kau menyamakanku dengan seekor binatang itu,shimei!" Jiang Cheng hanya memutar bola matanya dengan malas mendengar ocehan saudara brengseknya itu.

"Wei Ying!!! "

Suara itu berhasil membuat ke tiga pemuda itu menatap ke pemilik suara. Lelaki dengan tubuh atletis, berkaos putih biru tengah berlari sambil membawa kotak tremos ditangan kanannya. Raut wajah Jiang Cheng sudah menyiratkan aura hitam yang menyebalkan. Berbeda dengan Nie Huaishang yang langsung menutup separuh wajahnya dengan kipas mekaniknya.

"LAN ZHAN!!! " balas Wei Wuxian bahagia melihat lelaki yang mendekatinya itu. "kemari, Lan Zhan"  Wei Wuxian menepuk tanah yang ada disampingnya mengisyaratkan agar lelaki itu duduk disampingnya.
"mn... Ini" lelaki itu adalah Lan Wangji, anak bungsu dari perusahaan Langrup Compeny juga pemilik dari kampus yang sekarang mereka tempati. Lan wangji duduk disamping Wei Wuxian sambil menyondorkan kotak tremos berukuran sedang itu padanya.

"ah... Kau tahu kalau kami kepanasan"
Seru Wei Wuxian bahagia kemudian mengecup pipi Lan Wangji. Seketika kedua telinga lan Wangji memerah dengan prilaku kekasihnya tersebut.
"akhhh.... Nie Huaishang suasana tambah panas,nih!!!" sarkas Jiang Cheng sambil mengibaskan tangannya seperti kipas dan langsung mendapatkan pelototan mata dari Wei Wuxian dan berkata.

"kalau kau iri cari saja pacar sana!"

"cih...iri denganmu?!, cuih... Amit-amit aku masih lurus bukan lengan potong sepertimu!"

BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang