Penghuni 2 [DAY6 | ON HOLD]

Ketupat Opor Nastar

"Judulnya bikin laper, gan ..."
- Pemangsa Pangan Lebaran.

°•°

"Mohon maaf lahir batin ya Ma, Pa." - salim ke orang tua sendiri.

"Minal aidin wal faidzin, para mertuakuh unch unch." - salim ke mertua sendiri dan mertua lainnya.

"Maaf lahir batin adek kakakku sekalian~ THR nya nyusul ya abad depan." - tos tosan sama sodara satu sama lain.

"MINAL AIDIN WAL FAIDZIN GENGS!! MINTA MAAP LU SEMUA BANYAK DOSA! SUJUD DI KAKI GUE BURUAN!" - bacot ke sesama penghuni laknat.

"Apaansi salam-salaman doang kaku amat kek jemuran belom dikerupuk. Ayo jangan sungkan peluk-pelukkan!"

"Ogah. Haram."

"Sorry boi, masih social distancing."

"Coronoob udah kelar 4 tahun lalu woi!!"

"Eh kampret uga bini gue doang yang lu peluk, Sat!"

"Astaghfirullah calon bapak tiduck boleh suudzon. Aing tau anda miskin belayan tapi jangan segitunya juga."

"Hilih lagaknya kayak Yeri demen manjain lu aje."

"Iri bilang boss!"

"Ckck lebaran bukannya pada tobat malah makin bejat."

"Brianjay itu nastar udah toples ketiga gue looking-looking?!"

"Ehehe nyicip gaes."

"Ehm ... Masdim, Hazel boleh peluk Mas Satria, Mas Jae, Mas Brian, sama Mas Wildan gak?"

"Jangan! Mas aja yang wakilin. Tuh kamu cipika-cipiki sama para istri aja."

"Mbak Rani juga aku yang wakilin atau ...?"

"I-Iyalah, Dek."

"Wokey! Mbak-mbakku yang cantik mari Hazel berikan pelukan lebaran duluuu~!"

"Zel, kucing lu kenapa demen banget nempel sama gua sih???"

"Mungkin Mas Jae bau ayam??"

"DASAR SI ANJㅡSI KUCING! Gua alergi bulu binatang tau!!"

"Yaelah gak usah heboh napa, Pak."

"Eh makasih loh, Icha sayang."

"Apa?"

"Sayur labu. Gua ngidam sayur labu."

Jadi setelah jadwal sholat eid, para keluarga besar langsung pada kumpul di rumah Dimas. Terdiri dari orang tua sama sodara masing-masing. Lu bayangin itu garasi rumah Dimas yang segede alaihim sampe full cuy. Semuanya hadir kecuali orang tua Shelinㅡya kalian taulah ada apa sama keluarga dia.

Sebenernya gak cuman Shelin yang punya latar belakang broken home. Nayra sekarang punya papa tiri, Brian mama papanya udah cerai, bapaknya Wildan udah lama wafat, bahkan Hazel udah ditinggal ayah dan bunda untuk selamanya. Mereka semua sama-sama harus bertahan dalam ketidakutuhan.

Mengutip riwayat saudara Multabisu dalam buku Menangisi Cinta yang Tak Pernah Disesali (2024): Keluarga itu bisa diperbaiki, bisa dicari, bisa pula dibangun kembali. Keluarga tidak hanya tentang bersama siapa kita tinggal paling lama dan tumbuh mendewasa, namun juga bersama siapa kita merasa benar-benar hidup dan belajar menjadi diri kita sendiri.

Nona dilirik, aci dicolok.
Multabisu memang saik, aci dicolok.
Ora nyambung coookk.

"Ayo bapak-bapak ibu-ibu sekalian, kita adakan sesi foto per keluarga. Tapi ganti bajunya dulu sesuai dresscode yaa."